Para Tokoh Jawa Barat Serukan Optimisme, Jangan Mudah Bertengkar karena Hal Sepele
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, masyarakat Indonesia dalam beberapa tahun ini sejatinya semakin optimis dengan kondisi bangsanya. Optimisme itu bahkan menjadi energi yang menggerakkan para pegiat industri kreatif untuk terus membuat terobosan untuk masyarakat.
"Itu hasil survei 2017, kita menjadi masyarakat paling optimis di dunia. Jadi, kalau pesimis sebaiknya nggak usah mengajak yang lain," katanya saat menjadi pembicara dalam orasi pekerja kreatif di Gedung Sabuga, Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Sabtu (9/2) malam.
Meski demikian, mantan wali kota Bandung itu menambahkan, perasaan optimisme bangsa itu bukan tanpa ancaman. Sebagai negara dengan beragam suku, agama, ras, dan bahasa, nilai-nilai kesatuan bisa dengan gampang diganggu karena konflik yang muncul akibat perbedaan.
-
Bagaimana cara Ridwan Kamil untuk mendukung ekonomi digital dan kreatif? 'Selanjutnya, mari kita fokus pada kekuatan ekonomi baru, yaitu ekonomi digital dan kreatif yang berbeda dari cara kerja orang tua yang bersifat sembilan sampai lima, dan bisa dilakukan di mana saja, itu adalah visi dari pasangan RIDO,' jelas paslon nomor urut 1 ini.
-
Kenapa Ridwan Kamil optimis Prabowo-Gibran menang? Surveinya survei dua Minggu lalu, angkanya di 54-55 dengan sumbangan 54-55 Jabar, maka survei nasionalnya memang persurvei itu tembus di atas 50 persen secara nasional.
-
Siapa yang mengapresiasi Ridwan Kamil? Kendati demikian, dirinya mengapresiasi Ridwan Kamil yang memberi perhatian terkait kesehatan mental di Jakarta.
-
Bagaimana Cak Imin ingin meningkatkan pembangunan di Indonesia? Cak Imin mengusulkan membangun 40 kota lain untuk ditingkatkan levelnya agar menyamai Jakarta.
-
Siapa yang memberi wejangan pada Ridwan Kamil? Bakal Calon Gubernur (Bacagub), Jakarta Ridwan Kamil (RK) menemui mantan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke.
-
Bagaimana Cak Imin melihat harapan perubahan di Jateng? 'Dan ini mas, Jawa itu cenderung kalau hidupnya susah enggak protes, menerima nrimo ing pandum (menerima segala bentuk pemberian),' kata Cak Imin.
"Kita mudah bertengkar, dan yang membuat prihatin, pertengkaran itu dipicu hal-hal sepele. Makin ramai karena kita juga hobinya cenderung mencari perbedaan. Kalau tak bertengkar seperti itu, kita harusnya sudah jadi bangsa juara," jelas Kang Emil, panggilan Ridwan Kamil.
"Jaga persatuan ini penting, terlebih dengan prediksi bahwa pada 2045. Kita bisa menjadi negara adidaya, di antaranya, sepanjang pertumbuhan ekonomi jangan turun di bawah lima persen, dan tak bertengkar karena demokrasi, karena waktu kerja kita bakal tersita untuk mendamaikan," kata Emil.
Wali Kota Bogor Bima Arya sependapat dengan Emil. Dia mengingatkan bahwa potensi generasi milenial yang akan menjadi tulang punggung bangsa di masa depan harus dijaga dengan membangun ekosistem kreatif yang baik. Jangan sampai justru terjebak pada konflik. "Kita sekarang memiliki lebih banyak kemudahan dibanding sebelumnya. Ini yang harus kita jaga bersama," katanya.
Dedi Mulyadi, mantan bupati Purwakarta sekaligus tokoh budaya Jawa Barat, mengatakan, optimisme ini penting karena inilah semangat yang mendorong anak muda. "Anak muda indonesia itu kreatif. Potensi mereka begitu besar untuk mendorong industri kreatif tumbuh pesat," katanya.
Kreativitas anak muda Indonesia, kata Dedi, memiliki impact langsung pada perekonomian nasional. Pendapatan negara dari sektor kreatif pada 2017 saja sudah mencapai Rp 1.009 triliun. Tahun 2018 meningkat menjadi Rp 1.105 triliun dan tahun ini ditargetkan mencapai Rp 1.211 triliun.
Melonjaknya pendapatan dari industri kreatif tersebut diikuti dengan penyerapan tenaga kerja. Hingga 2017, sebanyak 17,43 juta pekerja terserap di industri kreatif. "Tak pernah ada komitmen begini besar untuk industri kreatif pada pemerintahan sebelumnya. Pemerintahan Jokowi memiliki komitmen bahwa industri kreatif akan menjadi andalan ekonomi di masa depan," katanya.
Dedi Mulyadi juga menyoroti akar kebudayaan yang cenderung terabaikan dalam gegap gempita perubahan terutama terkait dengan pembangunan. Padahal dengan era digital, semestinya kondisi tersebut bisa menjadi ciri khas yang menjadi daya tarik kaum milenial.
"Merancang pembangunan daerah di era sekarang ini Identitasnya harus jelas, harus jadi kebanggaan, digitalisasi itu yang mengeksploitasinya, ini era digital tapi kita jangan sampai melupakan akar kebudayaan leluhur kita" katanya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran menilai banyak potensi yang ada di daerah berjuluk Parijs van Java tersebut bisa ditingkatkan dalam skala yang lebih luas.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil meminta pemilih muda tidak apatis mengenai Pemilu.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil beri klarifikasi usai ramai dikritik netizen setelah cuitan lamanya di platform media sosial X kembali viral.
Baca SelengkapnyaDia ingin, pesta demokrasi di Jakarta diwarnai kegembiraan dan gagasan solutif untuk warganya.
Baca SelengkapnyaCapres Anies Baswedan merespons santai pernyataan Ridwan Kamil yang optimistis Prabowo-Gibran meraih 60 persen suara pemilih Jawa Barat pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaRK menyebut, sebagai aktivis komunitas kreatif yang pernah aktif di Bandung, dia merasa senang dengan konsistensi ekonomi kreatif yang digarap anak-anak muda
Baca SelengkapnyaIndonesia saat ini sedang menuju negara maju atas program Jokowi.
Baca SelengkapnyaGibran mengatakan mengembangkan industri kreatif di Bandung harus bisa diadaptasi hingga tingkat nasional
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyampaikan ini di depan Pramono Anung-Rano Karno, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan Kamil, belum masuk kampanye saja hasil survei paslon Rido sudah tinggi.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengaku sudah memiliki banyak pengalaman dalam ikut kontestasi politik sebagai kepala daerah.
Baca Selengkapnya"Jadi ibaratnya Pj tinggal ngegas aja. Mobil yang sudah disiapkan saya kira akan sangat nyaman."
Baca Selengkapnya