Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasca Pemilu, harga komoditas ekspor Babel naik

Pasca Pemilu, harga komoditas ekspor Babel naik Ilustrasi lada hitam. Shutterstock/Nayoka

Merdeka.com - Harga komoditas ekspor lada putih, kakao dan cengkih di tingkat pedagang pengumpul di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) naik. Hal itu disebabkan karena permintaan negara tujuan ekspor meningkat usai Pemilu Legislatif 2014.

"Saat ini petani mulai berminat menjual hasil perkebunannya karena mereka menilai kenaikan harga lada putih, kakao dan cengkih sudah menguntungkan," ujar pedagang pengumpul komoditas, Ellan, Senin (14/4).

Ia menjelaskan saat ini harga lada putih naik menjadi Rp 120 ribu dari sebelumnya Rp 105 ribu per kilogram, harga kakao kering naik menjadi Rp 19 ribu dari sebelumnya Rp 15 ribu per kilogram dan harga cengkih naik menjadi Rp75 ribu dari sebelumnya Rp 45 ribu per kilogram.

Orang lain juga bertanya?

"Diperkirakan harga komoditas ini akan terus naik karena permintaan negara tujuan ekspor di Eropa, Amerika Serikat, Malaysia, Singgapura, dan Jepang akan terus meningkat hingga akhir tahun nanti," ujarnya.

Ia mengatakan, permintaan negara tujuan ekspor tinggi, sementara hasil perkebunan petani lada putih, kakao dan cengkih masih kurang dan belum mampu memenuhi permintaan pasar dalam dan luar negeri.

"Permintaan eksportir lada putih mencapai 100 ribu ton per tahun, sementara komoditas yang berhasil dikumpulkan hanya kisaran 10 ribu ton saja," ungkapnya.

Demikian juga permintaan kakao dan cengkih yang mencapai 10 ribu ton per tahun, sementara hasil perkebunan petani hanya kisaran 500-700 ton.

"Dalam sepuluh tahun terakhir hasil perkebunan komoditas ekspor ini terus mengalami penurunan karena sebagian besar petani beralih menambang bijih timah dan mengembangkan komoditas lainnya seperti karet dan kelapa sawit," jelasnya.

Menurut dia, saat ini petani banyak beralih profesi menjadi penambang timah dengan meninggalkan atau mengalihfungsikan lahan pertanian mereka menjadi tambang timah karena lebih cepat menghasilkan uang, namun setelah harga timah turun lahan tambang ditinggalkan begitu saja tanpa ditimbun lagi untuk dijadikan lahan pertanian.

"Saat ini petani sudah sulit membuka lahan baru untuk memperluas kebunnya karena banyak lahan yang rusak akibat penambangan timah dan sulit diperbaiki," imbuhnya. (mdk/cza)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar
Ekspor Besi dan Baja Tahun 2023 Tembus USD26,7 Miliar

Neraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.

Baca Selengkapnya
Ekspor Indonesia di Bulan Maret Naik 16,40 Persen
Ekspor Indonesia di Bulan Maret Naik 16,40 Persen

Ekspor besi dan baja berkontribusi tingkatkan ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Beras, Harga Kebutuhan Sehari-Hari Ikut Meroket Usai Pemilu
Tak Hanya Beras, Harga Kebutuhan Sehari-Hari Ikut Meroket Usai Pemilu

Pasca pemilu ini, kenaikan harga bukan pada beras saja, tetap beberapa kebutuhan sehari-hari lainnya.

Baca Selengkapnya
BPS: Ekspor Pertanian Agustus 2023 Meningkat
BPS: Ekspor Pertanian Agustus 2023 Meningkat

BPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.

Baca Selengkapnya
BPS: Harga Cabai dan Gula Sudah Naik dari Awal November 2023
BPS: Harga Cabai dan Gula Sudah Naik dari Awal November 2023

Rata-rata harga cabai merah pada pekan pertama di bulan November 2023 mencapai Rp53.998 per Kg.

Baca Selengkapnya
Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani
Harga Bawang Merah Bertahan Mahal, Bapanas: Jangan Maunya Turun Terus Kasihan Petani

Lima hari sebelum lebaran harga bawang merah berkisar Rp35.000-Rp45.000/kilogram. Namun, saat ini harganya mencapai Rp65.000-Rp70.000/kilogram.

Baca Selengkapnya
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran
Kemendag Ungkap Penyebab Kenaikan Harga Bawang Putih Jelang Lebaran

China menjadi pemicu harga bawang putih di Indonesia meroket jelang lebaran.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Naik, Petani Makin Kaya?
Harga Beras Naik, Petani Makin Kaya?

BPS mencatat, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp6.295 per kilogram (kg) atau naik 2,97 persen selama Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia
Menghitung Konsumsi Beras Rakyat Indonesia

Harga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.

Baca Selengkapnya
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar
Data BPS: Impor Indonesia Bulan November Naik Menjadi USD 19,59 Miliar

Impor non migas mencapai USD16,10 miliar ini juga mengalami kenaikan sebesar 4,08 persen.

Baca Selengkapnya
BPS Catat Harga Beras Melonjak Tajam di Desember 2023
BPS Catat Harga Beras Melonjak Tajam di Desember 2023

Harga gabah kering giling (GKG) juga mengalami kenaikan sebanyal 1,7 persen mtm dan naik sebesar 29,37 persen secara yoy.

Baca Selengkapnya
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen
Pengusaha Ritel: Harga Beras, Gula dan Minyak Goreng Sudah Mahal dari Produsen

Roy menyampaikan, Aprindo tidak memiliki wewenang untuk mengatur dan mengontrol harga yang ditentukan oleh produsen bahan pokok.

Baca Selengkapnya