PDIP Siapkan Skenario Usung Kader Sendiri di Pilgub Jatim Pascaputusan MK, Siapa Kandidatnya?
Namun demikian, PDIP mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) hingga kini belum menentukan siapa lawan pasangan petahana Khofifah Indarparawansa-Emil Dardak di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim. Namun, PDIP memastikan ada skenario untuk menyiapkan kader internal dalam Pilkada di Jatim.
Wakil Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Jatim, Budi Sulistyono mengatakan, pihaknya dalam beberapa waktu ke depan akan menyiapkan kader internalnya untuk diusulkan ke DPP PDIP.
Hal ini, diakuinya sebagai langkah antisipasi lantaran terdengar kabar PKB akan bergabung dengan koalisi pengusung Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak.
Namun, dengan keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah syarat pencalonan Pilkada, membuat internal partai mulai tancap gas lagi berkomunikasi dengan berbagai kelompok.
“Nah sekarang kita harus berlari kencang menuju pendaftaran. Siapa yang akan kita tentukan beberapa hari ini, kita tentukan dari internal kita di Jatim yang akan kami sampaikan ke DPP,” ungkapnya, Kamis (22/8).
Adapun terkait nama-nama kader internal yang digodok masih ada nama Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Pramono Anung, termasuk dirinya.
Kendati demikian, ia mengatakan, komunikasi dengan PKB masih terus berjalan. Namun, ia tidak bisa memastikan apakah tercapai kata sepakat berkoalisi atau akan berjalan sendiri.
“Mungkin saja bisa tiga pasang ada incumbent, ada PKB dan ada PDIP,” kata mantan Bupati Ngawi itu.
Terkait dinamika DPR yang bisa mengesahkan RUU Pilkada dan mengancam partai tak bisa mengusung sendiri. Dirinya mengikuti dinamika yang ada di MK.
“Hal yang lucu kalau MK ini dipatahkan sedangkan yang lalu tidak ada yang mematahkan MK. Kalau dipatahkan ini siapa ini kepentingannya. Kami loyal kepada keputusan institusi yang jelas. Apakah itu UU sedang digodok, tentu saja PDI Perjuangan tidak akan bertentangan dengan apa yang sudah diputus MK,” pungkasnya.
10 Bacakada di Jatim Terima Surat Rekomendasi dari PDIP
Di hari yang sama, DPD PDI Perjuangan Jawa Timur menyerahkan 10 surat rekomendasi kepada bakal calon kepala daerah (Bacakada) dan bakal calon wakil kepala daerah di Jawa Timur (Jatim).
Penyerahan itu diserahkan langsung oleh Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim, Budi Sulistyono di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Surabaya, Jawa Timur.
Kesepuluh penerima rekomendasi itu adalah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Kediri, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Mojokerto, Kota Mojokerto, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Tuban, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang.
Wakil Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan Jatim, Budi Sulistyono mengatakan, rekomendasi ini dipastikannya sebagai bentuk konsolidasi baik secara internal partai mau personal partai. Untuk itu, keluarnya rekomendasi ini harus dijawab dengan kerja keras untuk mencapai kemenangan.
"Mandat dari rekom ini yang pertama adalah menang. Untuk menang konsolidasi baik internal partai maupun internal para calon karena di depan masalah banyak. Ada permintaan dan tuntutan banyak," katanya, Kamis (22/8).
"Kemudian bagaimana calon ini selamat terpilih lima tahun ke depan dengan visi misi yang dibikin sehingga tidak mencederai demokrasi, tidak mencederai rakyat, tidak mencederai pancasila, UUD dan UU lain. Kalau ini selamat, insya Allah itulah pembangunan legacy yang sebenarnya," tambahnya.
Untuk itu, ia menyampaikan selamat pada para calon kepala daerah dan harus berjuang ekstra untuk mencapai tujuan.
"Selamat berjuang, selamat melakukan konsolidasi dan menata bersama pasangan, saya yakin 10 (bacakada) ini menang kabeh," ungkapnya.
Berikut daftar penerima rekomendasi Bacakada dari PDIP:
1. Banyuwangi: Ipuk Fiestiandani dan Mujiono
2. Lumajang: Indah Amperawati dan Yudha Aji Kusuma
3. Kabupaten Kediri: Hanindito Himawan dan Dewi Maria Ulfa
4. Trenggalek: Moh Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara
5. Kabupaten Mojokerto: Ikfina Fahmawati dan Sa'dulloh Syarofi
6. Kota Mojokerto: Ita Puspitasari dan Rachman Sidharta Arisandi
7. Nganjuk: Marhaen Djumadi dan Trihandy Cahyo Saputro
8. Tuban: Aditya Halindra Faridzky dan Joko Sarwono
9. Bangkalan: Lukman Hakim dan Fauzan Ja'far
10. Sampang: Muhammad bin Muafi Zaini dan Abdullah Hidayat