PDP Lama Menunggu, BBLK Palembang Desak Pusat Kirim Bahan Primer Tes Covid-19
Merdeka.com - Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Palembang mendesak pemerintah pusat, terutama Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan, mengirim bahan primer reagensia utama untuk PCR Covid-19-19. Hal itu bertujuan mempersingkat mengetahui hasil pemeriksaan sampel spesimen pasien dalam pengawasan (PDP).
Kepala Bidang Pelayanan BBLK Palembang Lisa Dewi mengungkapkan, pihaknya telah ditunjuk pemerintah pusat untuk memeriksa sampel PDP Corona. Hanya saja, mereka tak bisa melaksanakan karena bahan primernya belum dikirim Balitbangkes.
BBLK telah berpengalaman melakukan pemeriksaan real time PCR sejak 2007. Ketika itu, pemeriksaan sampel kasus flu burung.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Kemenkes RI memperkuat kesiapsiagaan? Kemenkes berkomitmen untuk mengoptimalkan daftar patogen prioritas ini sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesiapsiagaan nasional. Salah satu langkah yang diambil adalah memperkuat surveilans rutin, termasuk program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections).
-
Apa tugas Kementerian Kesehatan? Tugasnya membantu Presiden dalam menyelenggarakan sebagian urusan pemerintahan di bidang kesehatan.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Peralatan kami sudah siap, rutin dikalibrasi. Untuk reagen ekstraksi dan master mix flu burung dengan Covid-19 ini sama, cuma beda di primernya. Tapi, belum juga dikirim," ungkap Lisa, Jumat (20/3).
Menurut dia, bahan primer itu sangat penting. Jika sudah ada, pihaknya langsung menjalankan pemeriksaan dan hasilnya bisa diketahui dalam waktu satu hari karena estimasinya empat jam, lebih cepat dari Balitbangkes yang memerlukan waktu lebih dari tiga hari karena harus antrean.
"Kami telepon terus Balitbangkes, sudah urgent. Soalnya kalau dikirim lama, kasihan pasien dan ODP," ujarnya.
Juru Bicara Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Corona Sumsel Prof Yuwono mengatakan, hasil pemeriksaan sampel empat PDP yang diisolasi di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Pusat Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang sejak beberapa hari lalu diprediksi akan keluar besok. Masa mengetahui hasil itu terlalu lama karena dilakukan di Balitbangkes di Jakarta.
"Memang harus dilakukan pemeriksaan sampel di sini agar hasilnya cepat diketahui. Apalagi wilayah kerja BBLK Palembang cukup luas, selain Sumsel juga meliputi Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi dan Lampung," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaPenyiapan tempat karantina ini untuk mencegah penularan TBC di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes telah menyiapkan 12 laboratorium untuk mempercepat proses pemeriksaan mpox atau cacar monyet.
Baca SelengkapnyaPinjaman itu untuk memperbaiki fasilitas perawatan kesehatan primer dan laboratorium kesehatan.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaBelasan laboratorium tersebut tersebar di sejumlah kota besar yang terbagi dalam beberapa regional.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut, pemerintah terus menggencarkan transformasi kesehatan.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan BMN ini digunakan untuk usaha yang lebih produktif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaSebanyak tiga orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini.
Baca Selengkapnya