Pedagang DVD porno di Glodok gusar omzetnya mulai menurun
Merdeka.com - Pengakses film porno di Indonesia cukup besar. Rupanya, hal ini berdampak pada pedagang DVD porno di Pasar Glodok Jakarta Barat.
Padahal era 2000-an, DVD porno di pasaran laris manis. Pembelinya datang dari berbagai kalangan. Kalangan anak muda adalah paling banyak. Namun sejak berkembangnya internet, omzet mereka menurun hingga 50 persen lebih. Sekarang pembeli lebih banyak pria berusia 40 tahun ke atas.
Menurun omzet penjualan DVD porno diakui oleh para pedagang DVD porno di pasar Glodok, Jakarta Barat. "Dibanding dulu ya jelas menurun. Sekarang sudah jarang anak muda beli DVD porno," kata pedagang yang membuka lapak di bawah jembatan Glodok, Selasa (10/2).
-
Siapa yang ada di peringkat kedua? Pembalap Kolombia tersebut diikuti oleh Daniel Holgado dari Red Bull GASGAS Tech 3 yang menduduki peringkat kedua dengan 176 poin.
-
Siapa yang menempati posisi kedua? Pembalap Turki ini diikuti oleh rekan-rekannya dari Aruba.it Racing Ducati, Nicolo Bulega, yang menempati posisi kedua dengan 273 poin, dan Alvaro Bautista di posisi ketiga dengan 243 poin.
-
Siapa orang terkaya kedua di Indonesia? Selanjutnya, daftar orang terkaya kedua di Indonesia ditempati Low Tuck Kwong senilai USD25,2 miliar.
-
Siapa yang ada di posisi kedua? Pembalap asal Kolombia tersebut diikuti oleh Jose Antonio Rueda dari tim Red Bull KTM Ajo yang menempati posisi kedua, dan Collin Veijer dari Liqui Moly Husqvarna Intact GP di posisi ketiga.
-
Siapa yang berada di posisi kedua? Pembalap asal Spanyol tersebut berhasil mengalahkan Pecco Bagnaia dari Ducati Lenovo Team yang finish di posisi kedua, dan rekannya dari Prima Pramac Racing, Franco Morbidelli, yang berada di posisi ketiga.
Pedagang lainnya mengatakan sehari mereka hanya kedatangan 3 sampai 5 pembeli. Itupun paling banyak hanya membeli 3 buah DVD. Padahal dulu bisa sampai 10 orang lebih yang datang. Belinya bisa borongan. "Dulu, bisa habis sampai 30 kaset lebih. Sekarang laku 5 saja,” katanya.
Di internet situs porno berjubel. Jumlahnya mencapai 500 juta situs berkonten porno. Yang mengagetkan, Indonesia menempati urutan kedua di dunia pengakses situs porno. Jumlah penikmat film porno di internet makin meningkat ketika smartphone muncul.
Penjual DVD porno sebenarnya sudah tidak bisa mengandalkan pemasukan dari hasil dagangannya. Semakin lama peminat DVD porno semakin berkurang. Meski begitu mereka masih bertahan karena pembelinya masih ada walaupun tidak seramai dahulu.
"Kami ngandelin pembeli yang hobi saja. Film sudah gampang dilihat di internet," tutur pedagang yang enggan disebutkan namanya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun ilegal di dalam negeri, banyak warga Indonesia tergoda untuk berpartisipasi dalam berbagai permainan judi yang tersedia secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaSemua uang tersebut diserap bandar judi luar negeri untuk kepentingan bisnisnya, termasuk pencucian uang.
Baca SelengkapnyaPengguna Tiktok di Indonesia masih tinggi meski fitur TikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi pada Rabu (4/10) lalu.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut saat ini marak warga negara asing yang berdagang di mal, pusat perbelanjaan atau pusat grosir besar.
Baca SelengkapnyaNama Pasar Gembrong sangat familiar bagi warga Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaSemakin tingginya harga rokok mendorong perokok pindah ke alternatif rokok yang lebih murah.
Baca SelengkapnyaMendag menyebut fenomena ini semakin mencolok, terutama di pusat-pusat perdagangan besar seperti Kapuk, Tanah Abang, dan Mangga Dua di Jakarta.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, menurutnya sertifikasi halal pada produk UMKM di Indonesia sangatlah penting.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaSektor informal menunjukkan penurunan, dan optimisme mengenai tren pertumbuhan pekerjaan formal cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaSepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat di Indonesia beralih mengkonsumsi rokok murah.
Baca Selengkapnya