Pemancing di Tana Tidung Hilang Diduga Diterkam Buaya
Merdeka.com - Seorang pemancing, Zainal Abidin (30), warga Desa Bebatu, kabupaten Tana Tidung, provinsi Kalimantan Utara, dilaporkan hilang usai diterkam buaya. Dia kini dalam pencarian SAR gabungan.
Korban kesehariannya adalah pekerja bangunan. Peristiwa itu terjadi Senin (20/12) kemarin sekira pukul 17.45 WITA. Sebelum kejadian, dia sedang memancing bersama rekannya.
"Korban hilang diduga diterkam buaya. Laporan ini kami terima dari BPBD Kabupaten Tana Tidung siang ini," kata Kepala Basarnas Tarakan Amiruddin, kepada wartawan di Tarakan, Selasa (21/12).
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
Diterangkan Amiruddin, seiring kesiapsiagaan Basarnas di momen siaga Natal dan Tahun Baru 2022, dia memberangkatkan 6 personel rescuer Basarnas Tarakan ke Tana Tidung.
"Enam personel rescue menuju ke lokasi kejadian di Tana Tidung menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB). Dari kantor SAR Tarakan, lokasi kejadian berjarak sekitar 25,29 nautical miles dengan estimasi 1,5 jam perjalanan (melalui perairan)," ujar Amiruddin.
"Tim akan koordinasikan lokasi persis kejadian, karena yang kami dapatkan masih lokasi duga. Koordinasi dilakukan bersama unsur SAR lain yang lebih dulu ada di lokasi," tambah Amiruddin.
Rescuer Basarnas sendiri harus lebih berhati-hati dalam melakukan operasi pencarian. Mengingat, kawasan itu diduga sebagai habitat binatang buas.
"Kami inventarisir hambatan itu (kerawanan habitat binatang buas) setelah tim tiba di lokasi," jelas Amiruddin.
Sementara, Kasi Operasi Basarnas Tarakan Dede Hariana menambahkan, lokasi kejadian berada di anak sungai kawasan jalan poros kilometer 6 di Desa Bebatu.
"Iya, jadi korban sebelum kejadian sedang memancin," kata Dede menegaskan.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaPara awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaPemerintah desa setempat sebelumnya pernah mengusulkan pembuatan penangkaran buaya ke pihak BKSDA Bengkulu.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca Selengkapnya