Pembangunan kereta tanpa awak Bandara Soekarno-Hatta sudah 75 persen
Merdeka.com - Proses pembangunan kereta tanpa awak atau Automated People Mover System (APMS) di Bandara Soekarno-Hatta sudah mencapai 75 persen. Pengerjaannya terus dikebut untuk mempercantik kawasan di bandara tersebut.
"Progres pembangunannya sudah melebihi 75 persen," ujar Publik Relation Manager PT Angkasa Pura II, Yado Yarismano, Selasa (18/04).
Sebutan lain dari APMS itu adalah Skytrain. APMS nantinya akan melayani seluruh pengguna jasa di bandara itu yang ada di dalam kawasan Bandara saja.
-
Kapan kereta wisata mulai beroperasi? Kereta ini merupakan kereta wisata istimewa yang menawarkan pengalaman mewah dan elegan seperti kereta kerajaan.
-
Kapan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota segmen pertama selesai? Pembangunan Fase 2A MRT Jakarta yang akan menghubungkan Bundaran HI dengan Kota ini diharapkan selesai pada 2027 untuk segmen pertama, sementara segmen kedua ditargetkan rampung pada 2029.
-
Kapan TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta mulai diuji coba? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres. Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan.
-
Kapan Terminal Salatiga mulai dibangun? Kota Salatiga pernah memiliki terminal bus yang amat terkenal di era 1960-1970-an.
-
Dari mana TransJakarta rute Kalideres-Bandara Soetta dimulai? Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana progres pembangunan MRT Jakarta Fase 2A Bundaran HI-Kota? Berdasarkan data yang dirilis PT MRT pembangunan MRT CP 201 (Stasiun Thamrin dan Monas) fase 2A MRT Jakarta mencapai 80,75 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Untuk CP 202 Stasiun Harmoni-Sawah Besar-Mangga Besar, pembangunannya mencapai 36,68 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Pembangunan CP 203 dari Stasiun Glodok-Kota terus berjalan lancar dan sudah mencapai 60,25 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar Sementara, proyek CP 205, yang baru dimulai pada April 2024, telah mencapai progres 6,468 persen. Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar
Proses pembangunan Skytrain tersebut berada di area perkantoran Bandara Soekarno-Hatta. Lokasinya persis di samping stasiun kereta bandara yang melayani penumpang dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Tampak beberapa komponen bangunan sudah terpasang. Tiang-tiang beton tinggi menjulang. Bahkan rel yang menjadi akses Skytrain juga terlihat sudah terpasang.
"Nantinya Skytrain ini kepastiannya selalu tepat waktu tunggu. Per lima menit dia akan tiba di setiap terminal. Mulai dari terminal 1, 2 dan 3. Hal itu jelas akan mempermudah pengguna jasa karena terukur waktunya, sekitar 7 menitan ke antar terminal," ujarnya.
Dia menyebut, fase pertama akan beroperasi pada Juni ini. Dengan satu trainset beroperasi dari Terminal 2 ke Terminal 3.
"Satu trainset-nya itu terdiri dari 2 gerbong dengan kapasitas 176 penumpang," kata Yado.
Skytrain full beroperasi pada Agustus 2017. Dengan terdiri dari 3 trainset yang menghubungkan Terminal 1 ke Terminal 3.
Sementara itu, Manager Humas Bandara Soekarno-Hatta, Dewandono Prasetyo Nugroho menyatakan, pengerjaan pembangunan Skytrain belum menemui kendala berarti.
"Pengerjaannya sesuai dengan yang ditargetkan, karena terus berjalan. Nantinya Skytrain ini juga sampai 24 jam sesuai jadwal penerbangan," tuntasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Operasional jalur LRT tersebut termasuk jalur menuju Stasiun Halim sebagai transportasi pengumpan atau feeder bagi kereta cepat Jakarta - Bandung.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek rencananya akan diuji coba pada 12 Juli 2023. Namun, progres pembangunannya belum rampung 100 persen.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek menggunakan teknologi yang lebih tinggi dari MRT Jakarta ataupun LRT Sumsel, yaitu generasi ke-3 atau grade of automation (GoA) Level 3.
Baca SelengkapnyaKecanggihan kereta tanpa rel itu juga bakal beroperasi tanpa awak alias tanpa masinis.
Baca SelengkapnyaLRT fase 1B ini akan menjadi percontohan yang baik bagi kota-kota di provinsi lain dalam hal transportasi publik.
Baca SelengkapnyaPengerjaan proyek LRT Velodrome-Manggarai saat ini baru memasuki pemagaran area kerja sebagai upaya persiapan pembangunan secara matang.
Baca SelengkapnyaTelah diputuskan pula bahwa Kementerian PUPR akan segera membangun halte untuk menunjang operasional Trem Otonom ini.
Baca SelengkapnyaPembangunan Stasiun Halim telah mencapai lebih dari 97 persen.
Baca SelengkapnyaPara undangan hanya dapat melakukan tap in di tiga Stasiun LRT Jabodebek, yaitu Stasiun Harjamukti, Jatimulya, dan Dukuh Atas.
Baca SelengkapnyaPeletakan batu pertama masih belum dapat dilakukan dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaProyek MRT Jakarta Fase 2A ini terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah dengan total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer.
Baca SelengkapnyaLRT Jakarta Fase 1B diharapkan dapat memudahkan mobilitas masyarakat dan mendorong integrasi moda angkutan umum di Jakarta.
Baca Selengkapnya