Pemerintah janji reformasi agraria berdampak positif buat petani

Merdeka.com - Kepala Staf Presiden Teten Masduki dan Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan menerima belasan perwakilan massa petani di Istana. Menurut Teten, ada dua isu besar yang dibahas dalam mediasi tersebut.

"Jadi kami tadi menerima perwakilan aksi tani. Saya kira tadi banyak persoalan yang disampaikan. Ada dua isu besar," kata Teten di Istana, Jakarta, Selasa (29/9).

Pertama, jelas Teten, soal reformasi agraria redistribusi 9 juta hektar dan yang kedua penanganan konflik-konflik agraria.

"Dua hal itu yang akan kita cari solusinya agar reformasi agraria bisa membawa dampak yang positif," jelasnya.

Di tempat yang sama, Ferry Mursyidan Baldan menambahkan, pihaknya akan segera melakukan audit luas lahan untuk mengantisipasi terjadinya konflik. Umumnya, konflik agraria sudah berjalan puluhan tahun lamanya.

"Soal konflik saya lihat soal mengaudit luasan lahan dan kontrolnya itu. Ketika ada perpanjangan itu seolah-olah otomatis padahal tidak seperti itu," jelas Ferry.

Politikus NasDem itu menambahkan, audit lahan perlu dilakukan lantaran pemanfaatan lahan dengan apa yang dimilikinya sering kali berbeda. Tak jarang pula perusahaan menggunakan setengah lahan padahal pemerintah telah memberikan izin penggunaan sepenuhnya, sehingga dirasa kemanfaatannya dianggap kurang.

"Kedua soal kemanfaatan lahan itu penting. Perusahaan kalau dia hanya bisa memanfaatkan setengahnya ngapain kita teruskan. Dalam prinsip reformasi agraria memang kita tidak mau mencabut penghidupan orang yang basisnya adalah tanah," tutupnya.