Pemilik Metzo Executive Club & Karaoke Lombok Kaget Ada Striptis di Tempatnya
Merdeka.com - Pemilik Metzo Executive Club & Karaoke Lombok, Ketut Wolini mengklaim bahwa tidak mengetahui ada tarian telanjang yang dilakukan oleh dua orang pemandu lagu bersama 'papi' di tempat itu. Hal ini dikatakan Ketut Wolini saat menggelar konferensi pers kepada sejumlah media di Mataram.
"Demi Tuhan saya tidak tahu ada pelayanan tari telanjang. Kami di manajemen dan owner tidak pernah menyediakan layanan semacam itu, apalagi sudah jelas ada aturan yang tidak membolehkan adanya perbuatan asusila, menggunakan narkoba, membawa sajam dan senpi atau perbuatan melawan hukum. Itu aturan yang sudah di terapkan sejak dibangunnya Metzo," ujarnya, seperti dilansir Antara, Kamis (13/2).
Wolini, mengaku mengetahui ada kasus tarian telanjang setelah mendengar informasi melalui media massa. Karena, saat kasus tersebut diungkap Polda NTB, dirinya sedang berada di Jakarta selama satu Minggu.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Dimana kejadian ini terjadi? Diduga, bocah ini tengahh bermain di area parkiran bus.
Sehingga, dirinya belum sempat memberikan klarifikasi terkait hal tersebut. Karena itu, ia pun meminta publik untuk tidak buru-buru menghakimi dirinya. Karena praktik tarian telanjang tanpa busana itu di luar sepengetahuannya.
Selain itu, ia mengaku sangat menyesalkan adanya kejadian tersebut karena mencoreng nama baiknya dan tempat usahanya. Ia pun meminta kepada semua pihak untuk tidak menuding manajemen dan owner yang seolah olah menyediakan layanan penari tanpa busana tersebut.
"Saya akui kecolongan karena memang ini juga di luar kemampuan dan saya sebagai Ketua PHRI tidak akan mungkin senekat itu," ucap Wolini.
Meski demikian, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB itu, menyatakan akan mengambil tindakan tegas bila ada karyawan terbukti melanggar aturan tersebut.
"Tentu ada sanksi kepada karyawan yang melanggar aturan, bila kesalahannya fatal kita bisa kita akan pecat," tegas Wolini.
Lebih lanjut, terkait proses hukum kasus penari telanjang tersebut, Wolini meminta semua pihak menghormati proses hukum yang saat ini sedang berjalan. Bahkan, dirinya pun siap memberikan keterangan jika diminta pihak kepolisian.
"Kita siap kalau di panggil untuk memberikan keterangan, sehingga kasus ini terbuka jelas," katanya.
Sebelumnya, jajaran Polda NTB menangkap dua penari telanjang (striptis) yang bekerja di Metzo Executive Club & Karaoke Lombok, kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat.
Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto mengungkapkan dua penari telanjang yang ditangkap berinisial YM (35) dan SM (23).
"Jadi dua pelaku ini tertangkap tangan melakukan tarian telanjang atau striptis. Mereka adalah 'partner song' yang melayani konsumennya dalam paket khusus berupa tarian striptis," kata Artanto.
Selain kedua penari telanjang ini, polisi juga menangkap seorang pria yang diduga berperan sebagai muncikari. Pria yang dipanggil 'papi' tersebut berinisial DA (43).
Untuk menikmati tarian striptis ini, konsumen lebih dulu harus mengirimkan uang Rp2,5 juta melalui transfer rekening Bank BCA milik DA. Setelah uang diterima, konsumen sudah mendapatkan kamar khusus dengan fasilitas dan pelayanan berkelas.
"Jadi dari paket khusus ini, kedua pelaku (YM dan SM), harus melayani selama tiga jam. Untuk paket plus-nya, ada biaya tambahan Rp3 juta per 'partner song'," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi melakukan pemeriksaan AW sejak pukul 10.00 wita hingga 15.30 Wita.
Baca SelengkapnyaViral Bule Promosikan Situs Porno di Bali, Menparekraf Sandiaga Siapkan Tindakan Tegas
Baca SelengkapnyaPolsek Kuta, Bali, akhirnya menangkap Warga Negara Asing (WNA) asal Italia berinisial LS (36) yang melakukan seks di depan rumah warga
Baca SelengkapnyaF sempat diamankan warga, tokoh masyarakat dan aparatur desa setempat sebelum akhirnya dibawa ke polisi.
Baca SelengkapnyaSelain itu, Bintoro mengungkap jika bisnis pesta seks ini dijalankan oleh para sindikat.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum peserta Miss Universe Indonesia mengklaim memiliki bukti pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaPotongan video acara kontes kecantikan dengan peserta transgender itu beredar di media sosial. Acara itu diselenggarakan di salah satu hotel kawasan Jakarta Pus
Baca SelengkapnyaAD yang menjabat sebagai Kabid di Bappeda Pemkab Siak, kedapatan berada di kamar hotel.
Baca SelengkapnyaAkun tiktok @mybeautystore15_ mengunggah video yang berisi curhatannya.
Baca SelengkapnyaDalam penggerebekan spa tersebut seorang manajer dari spa itu sudah ditetapkan menjadi tersangka
Baca SelengkapnyaYossi menyebut dari hasil penyelidikan sementara, telah dibenarkan kalau kejadian itu terjadi pada 30 November 2023 sekitar pukul 22.30 WIB.
Baca SelengkapnyaHeru memastikan kontes tersebut tidak ada kaitannya dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Baca Selengkapnya