Viral Penari Erotis di The Plaza Lombok
Polisi melakukan pemeriksaan AW sejak pukul 10.00 wita hingga 15.30 Wita.
Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat memeriksa manajer The Plaza Karaoke & Lounge Lombok berinisial AW. Pemeriksaan ini terkait adanya dugaan tempat hiburan tersebut menampilkan aksi penari erotis.
Kepala Subdirektorat IV Reserse Kriminal Umum Polda NTB AKBP Ni Made Pujawati mengatakan, pemeriksaan AW dalam penanganan kasus tersebut.
"Iya, yang hari ini (diperiksa) manajer operasionalnya (The Plaza Karaoke & Lounge Lombok), inisial AW. Sifatnya tambahan keterangan saja untuk berita acara interogasi," katanya, Selasa (1/10).
Dia menyampaikan, pihaknya melakukan pemeriksaan AW sejak pukul 10.00 wita hingga 15.30 Wita.
Pujawati mengungkapkan pemeriksaan itu masih bersifat permintaan klarifikasi terkait aksi penari erotis yang terekam dalam video viral berdurasi 5 detik.
Dalam video yang menampilkan aksi erotis penari yang hanya berpakaian dalam tersebut terpampang plang logo The Plaza Karaoke & Lounge Lombok.
Aksi penari tersebut diduga berlangsung pada malam hari di aula lantai dasar The Plaza Karaoke & Lounge Lombok.
Pujawati menyampaikan bahwa dalam penanganan kasus yang kini berjalan di tahap penyelidikan tersebut pihaknya sudah memeriksa empat orang, termasuk AW.
"Jadi, sudah ada empat orang yang kami mintai keterangan. Sudah dapat dokumen bukti juga, dokumen-dokumen lah, sudah ada bentuk pengumpulan data juga, itu sudah kamu lakukan," jelasnya seperti dilansir dari Antara.
Untuk langkah selanjutnya, Pujawati mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap progres dari penanganan kasus tersebut.
"Nantinya, rencana tindak lanjut (kasus) akan kami evaluasi lagi hasilnya," terangnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB Kombes Pol. Syarif Hidayat sebelumnya telah menyampaikan bahwa dalam penanganan kasus ini pihaknya telah mengantongi video yang tersebar luas di media sosial tersebut dan melakukan klarifikasi terhadap tiga perempuan yang diduga tampil sebagai penari erotis.
"Jadi, video sudah kami kantongi dan sejauh ini tiga penari sudah kami minta klarifikasi," tutup Syarif.