Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemprov Jabar bentuk tim investigasi usut bocornya soal USBN di Bandung

Pemprov Jabar bentuk tim investigasi usut bocornya soal USBN di Bandung Ilustrasi USBN. ©2017 Merdeka.com/budi

Merdeka.com - Soal Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 di Kota Bandung diduga bocor. Sejumlah siswa diduga mendapatkan kunci jawaban dari oknum melalui grup Whatsapp. Temuan tersebut disampaikan Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) kepada DPRD Jabar, Senin (26/3).

Ketua FAGI Kota Bandung, Iwan Hermawan menyebut, kasus ini mengemuka saat seorang guru di salah satu sekolah di Kota Bandung menemukan siswanya mendapat rangkaian bocoran soal dan kunci jawaban melalui smartphone. Dalam grup Whatsapp yang diisi oleh ratusan anggota itu, jawaban soal yang diterima dari seorang admin.

Di hari pertama USBN, admin grup yang kerap disebut kakak ini memberikan jawaban mata pelajaran Sosiologi, Bahasa Indonesia dan Agama. Atas temuan itu, Iean meminta DPRD Jabar membuat tim investigasi. Apalagi, motif dari pemberian jawaban ini bukan berlatar belakang kebutuhan ekonomi.

Orang lain juga bertanya?

"Kami tidak tahu dari mana orang itu mendapat kunci jawaban yang sangat lengkap," kata Iwan.

Pengusutan masalah ini harus dilakukan segera. Karena tidak menutup kemungkinan praktik serupa tidak terjadi di wilayah Kota Bandung saja.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi V DPRD Jabar, Syamsul Bachri mengaku akan membentuk tim investigasi untuk mendalami laporan tersebut selama satu pekan ke depan. Jika terbongkar dan pelaku terbukti ada indikasi kriminal, maka kasus itu akan dilanjutkan kepada aparat penegak hukum.

"Kami enggak mau mengira-ngira. Kami akan bentuk tim (investigasi)," ucapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Ahmad Hadadi mengatakan, tim investigasi ini terdiri atas Dinas Pendidikan Jabar, Dewan Pendidikan, MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah), K3S (Kelompok Kerja Kepala Sekolah), dan MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran).

"Kami ingin memperjelas isu USBN ini. Secara resmi kepada kami belum ada laporan siapa di mana, biar tim mengungkap lebih detail supaya jangan terulang lagi," jelasnya.

Hadadi mengatakan laporan tersebut baru didasarkan pada dugaan dan kasus ini perlu didalami untuk mendapat faktanya. "Kalau terbukti, baru ditindaklanjuti secara administrasi ataupun hukum," pungkasnya.

(mdk/fik)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polda Jabar dan Polrestabes Bandung Bentuk Tim Tangani Kasus Tanah Dago Elos
Polda Jabar dan Polrestabes Bandung Bentuk Tim Tangani Kasus Tanah Dago Elos

Polda Jabar memastikan polisi akan bekerja profesional untuk melayani masyarakat.

Baca Selengkapnya
Usut Dugaan Korupsi Rektor UNS, Kejati Tunggu Audit BPKP Hitung Potensi Kerugian
Usut Dugaan Korupsi Rektor UNS, Kejati Tunggu Audit BPKP Hitung Potensi Kerugian

Menurutnya, 48 saksi yang diperiksa diantaranya pengajar dan pegawai di lingkungan kampus.

Baca Selengkapnya
Apa Kabar Penanganan Kasus Kebocoran Data KPK Terkait Dugaan Korupsi di Kementerian ESDM
Apa Kabar Penanganan Kasus Kebocoran Data KPK Terkait Dugaan Korupsi di Kementerian ESDM

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto angkat bicara terkait penanganan perkara tersebut

Baca Selengkapnya
Polda Metro Tak Kunjung Tetapkan Tersangka Pemerasan SYL, Ini Alasannya
Polda Metro Tak Kunjung Tetapkan Tersangka Pemerasan SYL, Ini Alasannya

Penyidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya belum juga menetapkan satu orang pun menjadi tersangka.

Baca Selengkapnya
Polisi Segera Gelar Perkara Tentukan Tersangka Pemerasan SYL oleh Pimpinan KPK
Polisi Segera Gelar Perkara Tentukan Tersangka Pemerasan SYL oleh Pimpinan KPK

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Ade Safri Simanjuntak mengaku telah menjadwalkan kegiatan gelar perkara.

Baca Selengkapnya
Kejagung Pastikan Usut Tuntas Kasus BTS Kominfo: Siapapun Terlibat Pasti Diperiksa
Kejagung Pastikan Usut Tuntas Kasus BTS Kominfo: Siapapun Terlibat Pasti Diperiksa

Menurut Ketut, penyidik masih terus mendalami sejumlah pihak.

Baca Selengkapnya