Pencari Siput Hilang di Sungai Lebur, Ditemukan Sudah Tidak Utuh Dalam Perut Buaya
Merdeka.com - Nasib tragis dialami Subli (51), warga Desa Mandu, Sangkulirang, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. Dia ditemukan tewas dalam perut buaya berukuran panjang sekitar 5 meter pada Senin (26/6) malam.
Subli sebelumnya dilaporkan hilang saat pergi mencari siput di Sungai Lebur, Minggu (25/6). Tim SAR gabungan bersama dengan warga, sebelumnya ramai-ramai menangkap buaya berukuran besar yang dicurigai menerkam Subli.
"Buaya itu berhasil ditangkap tim SAR gabungan bersama pawang buaya malam ini," kata Kepala Basarnas Balikpapan Melkianus Kotta, kepada merdeka.com.
-
Siapa yang menemukan buaya itu? Dimas Gilang Saputra, salah seorang pemuda itu, menuturkan bahwa hewan itu adalah buaya.
-
Siapa yang mengevakuasi buaya itu? Petugas BKSDA Cirebon mengevakuasi seekor buaya di wilayah permukiman warga Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Rabu [26/7].
-
Di mana ikan siput ditemukan? Ilmuwan dari Universitas Western Australia, menangkap rekaman ikan tersebut saat berenang di dekat Palung Izu-Ogasawara di lepas pantai Jepang.
-
Siapa yang diculik dan dibunuh di Lubang Buaya? Gerakan 30 September menculik dan membunuh para jenderal Angkatan Darat.
-
Siapa korban serangan buaya? Korban ini bernama Ide Suprianto (27) asal Desa Sari Bulan, Kecamatan Air Dikit yang menikah dengan warga Desa Tanah Harapan.
-
Bagaimana buaya itu ditangkap? Saat menemukan hewan buas itu, Dimas meminta bantuan rekan-rekannya untuk menangkap. Meski sempat memberontak, namun akhirnya buaya tersebut berhasil diamankan.
Melkianus menerangkan untuk menguatkan kecurigaan itu, tim di lapangan menyepakati untuk membelah perut buaya sekitar pukul 21.00 Wita.
"Jadi korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, setelah dilakukan pembelahan perut buaya itu," ujar Melkianus.
Jasad Korban Ditemukan Tidak Utuh
Video diperoleh merdeka.com berdurasi 1 menit 30 detik memperlihatkan detik-detik pembelahan perut buaya. Jasad korban Subli ditemukan sudah tidak utuh.
Melkianus menjelaskan, Subli dilaporkan hilang setelah pergi mencari siput di Sungai Lebur, Minggu (25/6) pagi dan tidak pulang hingga sore hari. Pencarian warga sampai malam hari hanya menemukan kapal Subli.
"Kapalnya korban terikat di pohon nipah, ditemukan sekitar jam 9 malam hari Minggu," terang Melkianus.
Masih disampaikan Melkianus, dengan ditemukannya korban Subli, maka operasi SAR dinyatakan berakhir dan ditutup.
"Operasi SAR ditutup dan semua unsur SAR kembali ke satuan masing-masing untuk kembali bersiap siaga," tutup Melkianus.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para awalnya sekelompok pemuda hendak mencari kucing hutan, namun yang mereka temukan justru seekor buaya.
Baca SelengkapnyaViral video seekor buaya mengantar jasad manusia di Sungai Cilemer, Pandeglang, Banten.
Baca SelengkapnyaSaat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaJasad korban ini tidak dibawa ke puskesmas atau RSUD, tetapi langsung dibawa ke rumah duka.
Baca SelengkapnyaTiga buaya ukuran besar yang sempat berkeliaran di sawah warga berhasil ditangkap.
Baca SelengkapnyaBaru buaya titipan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang berukuran 3 sampai 5 meter setelah lepas dari penangkaran ditangkap.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui berapa total buaya kabur, namun dipastikan sudah ada 3 ekor yang berhasil ditangkap
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca SelengkapnyaAkibat peristiwa tersebut Daeng Sattuang mendapatkan 25 jahitan di kaki.
Baca Selengkapnya