Pendemo depan Istana nilai kenaikan BBM kebijakan sesat Jokowi
Merdeka.com - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) menuding pemerintahan Presiden-Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) telah membuat kebijakan yang sesat dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Mereka menilai pemerintah tidak memiliki niat baik untuk menyejahterakan rakyat.
"Di usia pemerintahannya yang masih belum genap satu bulan ini, tampak jelas bahwa Jokowi-JK bahkan dengan licik berusaha membohongi rakyat dengan menjadikan defisit dan pemborosan anggaran APBN sebagai alasan untuk menaikkan harga BBM," ujar Koordinator FPR Rudi HB Daman saat orasi dalam unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/11).
Rudi mengatakan kebijakan tersebut secara langsung akan semakin mencekik rakyat. Menurut dia, ini karena dapat memicu kenaikan harga kebutuhan pokok.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Gimana cara pemerintah untuk meningkatkan kualitas BBM? Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mendorong implementasi peningkatan kualitas BBM, seraya membatasi penyaluran BBM subsidi dengan kandungan sulfur tinggi seperti Solar dan Pertalite.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang mengkritik rencana BPN? Direktur Pengembangan Big Data INDEF Eko Listiyanto menilai masalah yang sering terjadi di dalam pemerintahan yakni pembentukan lembaga baru.
-
Apa tujuan dari program pengalihan subsidi BBM? Melalui opsi tersebut, pemerintah bakal mengalihkan anggaran subsidi untuk membiayai kenaikan kualitas BBM melalui pembatasan subsidi bagi sebagian jenis kendaraan.
-
Siapa yang mendorong implementasi peningkatan kualitas BBM? Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) mendorong implementasi peningkatan kualitas BBM, seraya membatasi penyaluran BBM subsidi dengan kandungan sulfur tinggi seperti Solar dan Pertalite.
"Selain itu, pilihan kebijakan Jokowi-JK menaikkan harga BBM ini paling utama akan menyebabkan kaum tani semakin terjerat atas kelicikan lintah darat dengan bunga utang yang berlipat akibat mahalnya biaya produksi pertanian," ungkap dia.
Selanjutnya, Rudi menyatakan Jokowi-JK tidak memiliki perbedaan dengan rezim-rezim pemerintahan sebelumnya. Atas hal itu, Rudi menuntut agar Jokowi-JK membatalkan kebijakan tersebut.
"Batalkan penaikan harga BBM. Cabut UU Migas dan UU Penanaman Modal yang mengabdi pada imperialis," terang Rudi.
Hari ini, puluhan anggota FPR menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Aksi ini digelar bersamaan dengan unjuk rasa dari beberapa ormas, salah satunya Hizbut Tahrir Indonesia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aliansi Mahasiswa Bekasi-Karawang menggelar demonstrasi di Jalan Cut Meutia, Kota Bekasi, Selasa (6/2). Mereka membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaNetizen menyebur akun instagrm Jokowi menolak Tapera
Baca SelengkapnyaMereka mengkritisi kenaikan harga bahan pokok, terutama beras, setelah pelaksanaan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaCivitas akademika Universitas IBA Palembang turut menyampaikan keprihatinan pada kondisi negara menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaTidak bisa menaikkan suatu pajak tanpa harus memberikan solusi.
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi tetap berani mengambil keputusan memotong subsidi BBM
Baca SelengkapnyaIsu yang beredar, mulai dari pembatalan kenaikan UKT yang tinggi, hingga masalah yang menyeret Kejaksaan Agung dan Polri
Baca SelengkapnyaJokowi menilai bahwa keputusan pemerintah terhadap harga BBM menyangkut hajat hidup orang banyak.
Baca SelengkapnyaMenurut survei ini, mayoritas warga cukup puas atas kinerja Jokowi sebagai Presiden sebesar 76.2%.
Baca SelengkapnyaBanyak keluhan dari para pengelola SPBU soal kenaikan pajak BBM 10 persen di Jakarta tersebut.
Baca SelengkapnyaPetisi disampaikan oleh Prof Koentjoro di Balairung UGM bersama guru besar UGM, dosen, hingga mahasiswa turut hadir.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca Selengkapnya