Penjaga Pendidikan dari Papua
Kisah ini dialami guru di Papua bernama Toni Arwan.
Toni Arwan (32) memilih mengabdikan hidupnya untuk anak pedalaman Papua. Dia menjadi guru SMPN Tsinga yang terletak di Beanegogom, Banigogom, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Mengabdi untuk Anak Papua
Hidup di Bawah Bayang-Bayang KKB
Keterbatasan dan ancaman tak membuat Toni menyerah. Justru semangat putra asal Mambi, Mamasa, Sulawesi Barat ini terus menggelora. Dia terus membangkitkan semangat anak Papua lewat metode belajar baru.
-
Kenapa siswa tega membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Bagaimana cara memperingati Hari Guru Sedunia? Ini menjadi kesempatan bagi seluruh masyarakat dunia, untuk memberikan apresiasi yang baik pada para guru.
-
Kapan Hari Guru Nasional diperingati? 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional.
-
Bagaimana siswa membacok guru? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
Toni merupakan guru kontrak. Di tengah pengabdiannya pada Bumi Cendrawasih, Toni berjuang menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Beberapa waktu lalu, sang penjaga pendidikan ini harus menempuh perjalanan sehari untuk mengikuti tes P3K di Kota Mimika. Jalan yang dilewati sangat terjal, membelah pegunungan. Sedikit saja terpeleset, jiwa terancam. Terguling dan masuk ke jurang.
Panggul Beras dan Air 5 Liter
Perjuangan tidak cuma cerita Toni. Melani Kum, seorang siswi SMPN Tsinga juga punya cerita. Saban hari, tas noken berisi alat tulis dia gantungkan di leher. Selain itu, dia menyelipkan ubi jalar dan keladi buat bekal di perjalanan.
Siswa Jalan Kaki 2 Jam
Lewati Bukit
Jalan yang dilewati tidak mulus. Melani bahkan harus menanjak dan menuruni bukit. Tak jarang, dia terjatuh saat menghindari batu besar atau melewati permukaan tanah licin.
Melani bercerita. Agar tak terlambat, dia berangkat tepat pukul 5 setiap harinya. Gadis 14 tahun ini tak pernah mengeluh meski harus berjalan jauh melewati lembah menuju sekolah.
"Saya tidak pernah kepikiran ingin berhenti sekolah meskipun perjuangan berat, saya selalu semangat untuk belajar," kata Melani.
- Bocah Tenggelam di Area Lomba Layar PON Aceh-Sumut, Begini Kronologi Lengkapnya
- Cerita Turis Jerman Kagum Lihat Langsung IKN
- Forum Kreator Era AI Diharapkan Bisa Berbagi Pengalaman Gunakan AI
- Nikita Mirzani akan Diperiksa terkait Kasus Dugaan Aborsi Anaknya Besok
- Kampanye di Kolaka, Cagub ASR Jelaskan Tiga Program Dasar Sejahterakan Rakyat Sultra
Berita Terpopuler
-
Arsjad Rasjid Minta Bantuan Jokowi Atasi Kisruh Pengangkatan Anindya Bakrie Sebagai Ketua Kadin
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Pimpinan KPK 'Curhat' Sulit Bertemu Jokowi, Istana Jelaskan Alasannya
merdeka.com 16 Sep 2024 -
Ahmad Luthfi Ungkap Pesan Jokowi untuk Dirinya, Tuntaskan Masalah di Jateng
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Prabowo Ucapkan Kata Menyentuh Bikin Jokowi Terharu, Luhut Datang Beri Hormat
merdeka.com 15 Sep 2024 -
VIDEO: Menohok Pesan Jokowi Depan Prabowo "Jangan Bikin Kebijakan Ekstrem Rugikan Rakyat!"
merdeka.com 15 Sep 2024