Penjaga Pendidikan dari Papua
Kisah ini dialami guru di Papua bernama Toni Arwan.
Toni Arwan (32) memilih mengabdikan hidupnya untuk anak pedalaman Papua. Dia menjadi guru SMPN Tsinga yang terletak di Beanegogom, Banigogom, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Mengabdi untuk Anak Papua
Hidup di Bawah Bayang-Bayang KKB
Keterbatasan dan ancaman tak membuat Toni menyerah. Justru semangat putra asal Mambi, Mamasa, Sulawesi Barat ini terus menggelora. Dia terus membangkitkan semangat anak Papua lewat metode belajar baru.
-
Kapan peran guru penting? Pendidikan adalah kunci kesuksesan dalam hidup, dan guru memberikan dampak jangka panjang dalam kehidupan siswanya.
-
Apa makna kata-kata untuk guru? Kata-kata ini adalah bentuk ekspresi dari penghargaan yang tulus dan pengakuan akan dedikasi serta pengorbanan mereka.
-
Apa yang dilakukan guru ini? Pada 2 November 2023, dalam video tersebut, sang guru musik menggambarkan perbedaan drastis antara murid-muridnya yang dapat bersekolah dengan bahagia dan anak-anak Palestina yang mengalami penderitaan yang tak terbayangkan.Gedung sekolah di Palestina telah dihancurkan, guru-serta teman mereka hilang, bahkan keluarga mereka juga tidak selamat dari serangan.
-
Bagaimana guru memberikan pengaruh? Guru dapat mengubah hidup hanya dengan perpaduan kapur dan tantangan yang tepat.
-
Apa makna kata mutiara untuk guru? Pendidikan adalah kunci kesuksesan dalam hidup, dan guru membuat dampak yang langgeng dalam kehidupan siswa mereka.
-
Bagaimana guru ini menyampaikan pesannya? Tri Adinata dengan penuh empati menyampaikan pesannya, bahwa anak-anak Palestina juga berhak mendapatkan pendidikan dan kebahagiaan seperti anak-anak di tempat lain.
Toni merupakan guru kontrak. Di tengah pengabdiannya pada Bumi Cendrawasih, Toni berjuang menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
Beberapa waktu lalu, sang penjaga pendidikan ini harus menempuh perjalanan sehari untuk mengikuti tes P3K di Kota Mimika. Jalan yang dilewati sangat terjal, membelah pegunungan. Sedikit saja terpeleset, jiwa terancam. Terguling dan masuk ke jurang.
Panggul Beras dan Air 5 Liter
Perjuangan tidak cuma cerita Toni. Melani Kum, seorang siswi SMPN Tsinga juga punya cerita. Saban hari, tas noken berisi alat tulis dia gantungkan di leher. Selain itu, dia menyelipkan ubi jalar dan keladi buat bekal di perjalanan.
Siswa Jalan Kaki 2 Jam
Lewati Bukit
Jalan yang dilewati tidak mulus. Melani bahkan harus menanjak dan menuruni bukit. Tak jarang, dia terjatuh saat menghindari batu besar atau melewati permukaan tanah licin.