Penjelasan Lengkap Dispar Bali Soal Turis Digigit Monyet dan Bayar Rp97 Juta Suntik Rabies
Dinas Pariwisata Bali sudah berkoordinasi dengan pihak di Monkey Forest, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, selaku pengelola wisata tersebut.
Dinas Pariwisata Bali sudah berkoordinasi dengan pihak di Monkey Forest, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, selaku pengelola wisata tersebut.
Penjelasan Lengkap Dispar Bali Soal Turis Australia Digigit Monyet dan Bayar Rp97 Juta Suntik Rabies
Dinas Pariwisata Provinsi Bali buka suara peristiwa seorang turis wanita asal Australia bernama Jami Groves yang digigit monyet hingga harus mengeluarkan uang Rp97 juta untuk suntik rabies. Dinas Pariwisata Bali sudah berkoordinasi dengan pihak di Monkey Forest, Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali.
"Saya sudah koordinasi dengan pengelolanya itu dan dia (pengelola) sudah melaporkan ke saya," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjok Bagus Pemayun saat dikonfirmasi, Senin (10/6).
Penjelasan Pengelola Wisata
Sementara, dari laporan pihak Monkey Forest bahwa sesuai dengan pemeriksaan CCTV di Monkey Forest-Ubud, memang benar ada wisatawan yang digigit kera atau monyet di lokasi.
Kemudian turis tersebut tidak melaporkan kejadian itu kepada pengelola melainkan mencari klinik di luar area Monkey Forest.
Menurut Bagus, jika wisatawan mau melaporkan kejadian itu kepada pengelola, maka wisatawan akan diantarkan ke medical treatment atau klinik yang sudah disediakan oleh pengelola Monkey Forest.
"Dan jika kondisi tidak dapat ditangani oleh klinik maka akan dirujuk ke rumah sakit yang ada kerja sama dengan pengelola DTW Monkey Forest," ujar Bagus
Selain itu, tiket masuk ke Monkey Forest Ubud, sudah termasuk asuransi keselamatan wisatawan. Jika ada kejadian gigitan kera atau monyet maka klinik di Monkey Forest juga sudah menyediakan serum dan vaksin secara cuma-cuma dan sudah ditanggung oleh pengelola.
Kemudian pengelola Monkey Forest sudah bekerjasama dgn Pusat Kajian Primata atau Primate Research Center, Ubud terkait dengan kesehatan hewan atau kera di Monkey Forest dan sampai saat ini tidak ada indikasi monyet yang terjangkit rabies.
"Petunjuk peringatan bagi wisatawan yang berkunjung juga sudah dipasang di banyak tempat untuk keamanan dan keselamatan wisatawan, antara lain tidak boleh menatap mata monyet, tidak boleh menyentuh monyet," kata Bagus.
Sedangkan kasus wisatawan yang digigit ternyata tidak mengindahkan peraturan tersebut. Mereka berfoto bersama monyet tanpa pengawasan.
"Pertama itu, SOP sudah lengkap dan itu sudah kerjasama dengan Primate Research Center. Termasuk di CCTV dia tidak didampingi oleh dari pengelola. Dan kedua sudah diingatkan apa yang boleh apa yang tidak. Terus di CCTV setelah selesai kejadian (digigit) dia tetap jalan-jalan dan tidak melaporkan. Karena, kalau sudah ada gigitan sudah ada klinik yang disiapkan oleh badan pengelola," kata Bagus.
Bagus juga menyebutkan bahwa wisatawan tersebut harus mengeluarkan uang Rp97 juta untuk suntik antirabies. Pihaknya maupun pengelolaan tidak mengetahui karena melakukannya di klinik swasta.
"Kalau itu saya tidak tau, karena dia kliniknya di swasta (di luar Monkey Forest). Tentu kita ingatkan kembali (ke pengelola) agar wisatawan itu sudah mengikuti SOP yang sudah ada di obyek masing-masing tempat wisata. Ketika saya misalnya, dari wisatawan ingetin ini (SOP), kalau ada apa-apa, kalau ada kejadian apa laporkan dan sebagainya karena itu ada CCTV lengkap tidak bisa dibohongin," kata Bagus.
Kronologi
Seperti diketahui, WNA Australia Groves mengeluh atas kejadian buruk yang menimpanya di Monkey Forest. Setelah digigit monyet, dia harus mengeluarkan uang Rp97 juta untuk mendapat delapan dosis suntikan antirabies. Suntikan itu dapat menghentikan potensi virus mencapai saraf pusat sebelum berakibat fatal.
Gara-gara pengalaman itu, Groves benci setengah mati pada monyet.
"Saya harus menggunakan seluruh dana liburan ke Eropa untuk membayar tagihan medis yang akhirnya menghabiskan biaya sekitar USD 6.000 atau Rp97 jutaan," kata Groves.