Penjelasan Polisi soal Ormas Tutup Paksa Rumah Potong Hewan di Pulogadung
Merdeka.com - Media sosial dibuat heran dengan aksi organisasi masyarakat (ormas) yang menutup secara paksa Rumah Potong Hewan (RPH) di Pulogadung, Jakarta Timur, pada Selasa (27/6) sampai Jumat (30/6).
Informasi tersebut dibagikan akun Twitter @Okki_Sutanto yang mengkritik aksi dari ormas Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung. RPH itu dipaksa tutup, karena dalih liburan Iduladha.
"Usaha orang tua saya, RPH ayam potong, hari ini DITUTUP paksa ormas enggak jelas. Tiba-tiba beberapa hari lalu dapat surat edaran gini, padahal musyawarahnya aja enggak diundang wkwk," tulis Okki, dikutip, Jumat (30/6).
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Bagaimana cara melapor ke polisi? Langkah selanjutnya adalah mendatangi kantor polisi terdekat di lokasi Anda tinggal. Pastikan Anda membawa semua bukti yang telah Anda kumpulkan serta Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dokumen-dokumen penting lainnya sebagai identifikasi diri. Setibanya di kantor polisi, carilah petugas piket untuk melaporkan kasus KDRT yang Anda alami.
-
Apa yang diminta polisi ke korban? Setelah itu, ia melaporkan peristiwa tersebut ke polsek terdekat. Beberapa hari kemudian, ia iseng melihat forum jual beli di media sosial Facebook. Tanpa sengaja, ia menemukan ada akun yang menjual motornya. Keesokan harinya, ia melaporkan hal itu ke Polsek. Namun, seusai membuat laporan, ia dimintai uang oleh anggota kepolisian untuk beli bensin dan makan.
Bahkan, dalam unggahan selanjutnya ada foto RPH ayam potong yang digeruduk ormas tersebut. Padahal RPH itu merupakan lokasi resmi diakui oleh Pemprov DKI Jakarta.
Menurut Okki, ormas sempat melakukan penganiayaan saat menggeruduk RPH. Korbannya adalah WDS yang diduga salah satu anak dari pedagang RPH.
“Ini bro WDS. Anak salah seorang pedagang RPHU yang semalam jadi korban pemukulan massa. Semoga kepolisian bisa mengusut tuntas kejadian ini. Speedy recovery bro!," ujar Okki.
Penjelasan Polisi
Polisi merespons aksi ormas menggeruduk RPH di Pulogadung. Kapolsek Cakung Kompol Syarifah Chaira mengatakan, korban WDS telah membuat laporan ke Polsek Cakung. Dia memastikan akan memproses laporan tersebut.
"Lagi on proses, ada laporan polisi (LP)," singkat Syarifah.
Syarifah juga menjelaskan kronologi peristiwa penutupan paksa RPH itu. Dia menyebut, aksi unjuk rasa ormas berlangsung di samping Pemadam KIP, Rawa Terate, Cakung Jaktim sekitar pukul 19.00 WIB, Selasa (27/6).
"Telah berlangsung giat aksi unras oleh Komunitas Pedagang Ayam Eceran Pulogadung massa sekitar 75 orang dengan," kata Syarifah.
Dari serangkaian aksi tersebut, kata Syarifah, massa yang ada turut mengadang kendaraan pengangkut ayam yang masuk ke RPH Rawaterate & RPH Rawa Kepiting KIP Cakung. Hal itu dilakukan agar tidak ada aktivitas selama 4 hari sampai 30 Juni 2023.
"Dan juga melakukan imbauan terhadap para pedagang yang masih berdagang di RPH untuk tidak beroperasi sementara dan menutup akses menuju RPH," ujarnya.
Atas tindakan itu, Syarifah menjelaskan pihaknya pun turun tangan untuk melakukan mediasi antara kedua belah pihak, baik massa dan pemilik RPH. Sehingga ditemukan adanya titik temu dan masa pun membubarkan diri dari lokasi.
"Pukul 20.20 WIB di RPH Rawaterate dilakukan mediasi antara perwakilan komunitas pedagang ayam eceren Pulogadung diketuai saudara R dengan perwakilan dari pedagang RPH Rawaterate diketuai oleh saudara Indra. Pada sekira pukul 21.20 WIB aksi membubarkan diri, situasi aman kondusif," jelasnya.
Reaksi Pemprov DKI
Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyayangkan aksi ormas terhadap RPH di Pulogadung. Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Hewan dan Peternakan Dinas KPKP DKI Jakarta Renova Ida Siahaan mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Polres Jakarta Timur untuk meminta bantuan pengamanan.
"Kami sangat menyayangkan tindakan oknum ormas yang merugikan para pelaku usaha dan masyarakat serta mengganggu pelayanan umum. Kami telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak Walikota dan Polres Jaktim untuk bantuan pengamanan," kata Renova, Jumat (30/6).
Renova juga menegaskan bahwa RPHU tidak libur dan tetap beroperasi. Ia pun meminta bantuan Satgas Pangan Polri dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengawal pasokan ayam hidup ke RPHU.
"Sekalipun pemasokan ayam terkendala RPHU tetap membuka pelayanan. Tidak libur. Semoga semua berjalan lancar," tambahnya. (mdk/tin)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Camat Makasar Kamal membenarkan hal tersebut. Namun, peristiwa tersebut terjadi pada Juli 2022 dan kini sudah ditindak.
Baca SelengkapnyaKasatnarkoba Polres Karawang, AKP Arief Zaenal Abidin menyebutkan bahwa aksi emak-emak tersebut terjadi beberapa pekan lalu.
Baca SelengkapnyaSatpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Baca Selengkapnya