Penjelasan Politikus Golkar John Rende Buntut Heboh Unggahan Gambar Babi Guling & Ajakan Buka Puasa di Grup WA
Dia mengaku tak bermaksud menyindir agama lain yang berpuasa. John mengaku dalam agama Kristen juga menjalankan puasa. Apalagi menyambut hari Paskah.
Dia menyebut unggahan dan kalimat ajakan buka puasa itu hanya candaan.
Penjelasan Politikus Golkar John Rende Buntut Heboh Unggahan Gambar Babi Guling & Ajakan Buka Puasa di Grup WA
Sebuah screenshoot percakapan di WhatsApp Group berisi ajakan berbuka puasa dengan babi guling viral di media sosial (medsos) diikuti kalimat 'buka puasa yuk'. Sosok pengunggah diketahui adalah anggota DPRD Sulsel dari Partai Golkar, John Rende Mangotan.
Unggahan tersebut kemudian memicu ketidaknyamanan dan protes berbagai pihak. John Rende pun mengakui adanya isi pesan dalam WhatsApp Group yang mengunggah gambar babi guling dan diberi keterangan berbuka puasa.
John Rende menjelaskan awalnya percakapan dalam grup WhatsApp tersebut membahas soal survei dan polling Pilkada. Menurutnya, saat itu percakapan dalam kondisi bercanda.
"Kami bawa dalam candaan. Kalau tidak salah tujuh orang dan candaan itu cair dan hidup," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Rabu (20/3).
Karena menganggap obrolan di dalam grup WhatsApp penuh candaan, akhirnya John mengaku mengirimkan gambar babi guling dan memberi keterangan buka puasa.
"Lalu saya kirim (gambar) babi guling dan tulis buka puasa. Tapi tidak ada bahasa saya tentang saudara saya muslim, karena puasa dikenal dan dilaksanakan juga di agama Kristen, apalagi dalam suasana menyambut Paskah," bebernya.
John mengaku dalam agama Kristen juga menjalankan puasa. Apalagi menyambut hari Paskah.
"Dalam menyambut hari Paskah, dikenal puasa 40 hari yakni tanggal 14 Februari hingga 30 Maret. Dan yang paling tertib laksanakan adalah umat Katolik dan Pantekosta," sebutnya.
"Sedangkan Protestan banyak juga yang laksanakan. Sedangkan ada juga yang laksanakan Puasa Mingguan dan Bulanan," imbuhnya.
John mengaku unggahannya malah membuat obrolan yang awalnya bercanda menjadi tegang. Hal itu, dikarenakan salah satu anggota dalam grup WhatsApp tersebut marah.
"Tapi saat kami diskusi, tiba-tiba ada satu anggota muncul marah. Padahal beliau tidak mengikuti percakapan kami," ungkapnya.
John mengaku sempat bertanya kepada salah satu anggota grup tersebut kenapa marah. Ia bahkan meminta maaf jika unggahannya tersebut membuat ketersinggungan.
"Saya minta maaf, tapi jujur saya tidak ada niat ke situ. Dan ingat, puasa bukan cuma kaum muslimin, tapi di Kristen juga. Apalagi dalam suasana menyambut Paskah ini banyak orang Kristen puasa," tegasnya.
Setelah memberikan penjelasan melalui grup dan chat pribadi, John mengira permasalahan tersebut sudah selesai. Dirinya pun kaget saat obrolan tersebut tersebar di media sosial dan membuat heboh.
"Tapi jujur saya juga kaget, percakapan yang kami lakukan dalam group terbatas. Kita sama - sama ketahui bahwa group WA adalah percakapan terbatas yang tidak masuk ranah UU ITE. Berbeda dengan FB (facebook), X, atau IG (instagram). WhatsApp dianggap sebagai group privat," kata John.
John pun enggan memperpanjang masalah tersebut. Ia pun menyampaikan permintaan maaf atas unggahannya.
"Agar tidak diperpanjang dan dalam menyambut bulan suci Ramadan dan Paskah, saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar besarnya atas kekhilafan saya yang membuat saudara dan orang tua saya kaum muslim memunculkan amarah pada saya. Harapan saya semoga ini pembelajaran yang sangat berharga bagi saya dan kita semua," tuturnya.
Ia berharap unggahannya tidak mengganggu kerukunan umat beragama, khususnya di Sulsel. Ia pun mengungkapkan ada janji politiknya sebagai anggota DPRD Sulsel membangun rumah ibadah, termasuk masjid.
"Saya pribadi masih bayak tugas dan tanggung jawab untuk menyelesaikan janji politik saya hingga berakhir di tahun ini. Semoga janji politik saya untuk memperjuangkan masih beberapa rumah ibadah, termasuk masjid akan saya tuntaskan," kata dia.
"Dan dalam waktu dekat setelah saya kembali dari Jayapura akan menghadap dan silahturahim dengan saudara-saudara dan orang tua saya muslim untuk klarifikasi dan mohon maaf secara langsung," ucapnya.