'Peran pemuda diperlukan hadirkan sosok yang bisa bawa perubahan'
Merdeka.com - Dalam rangka menyuarakan 'perspektif muda Indonesia' DKN Garda Bangsa menyelenggarakan Serial Talk Show 'Politik Anak Muda' dengan tema Anak Muda Bicara Cawapres 2019; 'Figur dan Tantangan Indonesia Masa Depan' di Demang Coffe Sarinah, Jakarta, Kamis (22/3).
Acara yang mengupas suara dan pandangan-pandangan politik kaum muda pada Pilpres 2019 menghadirkan sekjen PB PMII Sabolah al kalamby, Ketum PP HIKMAHBUDIH Sugiartana, Sekjend GMKI, Ketua bidang Politik Pemuda KATHOLIK Frederikus L Tulis, Ketum Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia, IPTI Ardy Susanto dan bintang tamu, Burhanuddin Muhtadi Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia.
Ketua Umum DKN Garda Bangsa, Cucun Ahmad Syamsurijal mengatakan persoalan bangsa Indonesia saat ini sangat kompleks yaitu menguatkan populisme politik dan menguatkan ideologi antipancasila telah mengancam demokrasi di Indonesia. Kontestasi pilpres merupakan sarana untuk menyeleksi hadirnya sosok kaum muda yang bisa membawa perubahan masa depan Indonesia.
-
Siapa yang terlibat dalam talkshow? Dalam acara yang digelar di SMP Unggulan Al Ya'lu ini, dua pembicara utama memberikan pencerahan mengenai isu-isu tersebut. Pertama, drs. Sukirman MT, menyampaikan materi tentang pencegahan pernikahan dini, sementara dr. Rudi Priyo Utomo Sp.OG, membahas tentang kesehatan reproduksi remaja.
-
Siapa pembicara? Akhirnya sampai di acara inti, ceramah pada sore hari ini akan disampaikan oleh ustaz Muhammad Halim.
-
Siapa yang menginspirasi generasi muda Indonesia? 'Almarhum adalah sahabat baik Jerman dan telah berkontribusi besar bagi hubungan Indonesia dan Jerman. Ia yang membangun jembatan hubungan antara kedua negara, menjadi contoh serta panutan bagi generasi muda Indonesia dan semua pencapaiannya menjadi motivasi besar bagi mereka yang ingin belajar bahasa Jerman serta melanjutkan pendidikan di Jerman,' ungkap Dreyer dalam pernyataan resmi tertulisnya.
-
Apa cita-cita anak Indonesia saat ini? Saat ini, cita-cita anak-anak Indonesia semakin bervariasi dan fleksibel. Generasi Z yang tumbuh di tengah era digital sering kali memiliki impian yang berbeda dari generasi sebelumnya. Profesi yang berkaitan dengan teknologi, hiburan, dan kreativitas semakin diminati.
-
Siapa yang hadiri diskusi Kemensos? Dihadiri Kepala Sentra Terpadu dan Sentra, Kepala Balai, Komisi Nasional Disabilitas dan para akademisi perwakilan dari Universitas Negeri Surabaya, acara ini dibuka secara resmi oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
-
Kenapa Kemenkominfo gandeng generasi muda? Terkait dengan kampanye penurunan stunting, Kemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) yang merupakan inisiasi Kemenkominfo untuk menciptakan generasi Indonesia yang bersih dan sehat serta bebas stunting.
"Di tengah kontestasi, ada sesuatu yang penting, yakni membangun nalar kebangsaan, dalam hal ini poros dan peran kaum muda diperlukan agar perhelatan akbar seperti Pilpres bisa menghadirkan sosok yang bisa membawa perubahan masa depan Indonesia yang lebih baik," kata Cucun, Kamis (22/3).
Serial Talk Show ini, kata Cucun, juga untuk membangkitkan suara kaum muda dan organisasi ektra kampus yang akhir-akhir ini 'kalah' lantang dengan kinerja laporan lembaga survei. Apalagi berhadapan dengan fenomena fake news atau hoaks, visi kebangsaan dan nilai perjuangan kaum muda/mahasiswa semakin tidak terdengar.
DKN Gardang Bangsa bersama Organisasi ektra kampus ingin menjadikan acara ini sebagai demonstrasi pemikiran dan visi Politik Anak Muda tentang kepemimpinan masa depan. "Kita ingin menghadirkan prosesi Pilpres ini tidak hanya soal elektabilitas kandidat akan tetapi juga bisa membangkitkan nyali kaum muda," kata Cucun.
Cucun juga menjabarkan bagaimana peran anak muda dalam melahirkan era reformasi, pemikiran dan peran kaum muda selalu memberi harapan baru untuk kemajuan Indonesia. Namun, Cucun juga mengungkapkan tantangan era reformasi selama tiga tahun belakangan ini adalah munculnya fenomena populisme agama.
"Populisme agama yang menguat di Indonesia tiga tahun belakangan ini menjadi tantangan sendiri. Hubungan agama dan negara berada pada titik kritis, apalagi menguatkan ekstremisme agama menjadi tantangan tersendiri dalam perjalan demokrasi Indonesia," tutur Cucun.
Sedangkan, Ketua IPTI, Ardi Susanto punya kriteria yang menarik untuk calon Presiden/wakil presiden. "2 tahun belakangan ini Bangsa Indonesia hidup dalam ketegangan yang luar biasa. maka yang kita butuhkan sosok pemimpin yang santai tapi tegas dan tidak provokatif. Tegas dalam prinsip, punya komitmen membela NKRI, juga bisa lunak—lugas berbicara dengan semua komponen anak bangsa. Seperti sosok Cak imin yang kita butuhkan dimana berpolitik dengan riang gembira," tutur Ardi.
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Pranowo mengatakan bahwa juru bicara muda ini sudah mendapat wawasan untuk menyampaikan program-program yang akan mereka lakukan.
Baca SelengkapnyaJumlah pemilih di Pemilu 2024 didominasi oleh generasi milenial.
Baca SelengkapnyaTahun ini, IMGS kembali digelar dengan mengangkat tema Catalyst of Change yang bertujuan untuk mempersatukan generasi muda Indonesia.
Baca SelengkapnyaIa mencontohkan sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak 1908 dengan organisasi Budi Utomo yang dipimpin oleh Sutomo dan rekan-rekan berusia 20 tahun.
Baca SelengkapnyaAcara ini turut melibatkan partisipasi aktif para dosen IMDE yang juga berperan sebagai panitia penyelenggara.
Baca SelengkapnyaCapres nomor urut tiga Ganjar Pranowo menyatakan, pendidikan politik sangat penting bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaPertemuan ini bersifat tersebuka melibatkan berbagai komunitas orang muda, mahasiswa, dan pemuda lintas iman.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyatakan, masa depan Indonesia ada di tangan anak muda.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani berharap program ini menjadi sarana untuk mengajarkan politik dan keparlemenan di Indonesia kepada generasi muda.
Baca SelengkapnyaRelawan pasangan nomor urut 2 percaya kampanye terbuka kali ini akan mampu menggaet para anak muda Indonesia.
Baca SelengkapnyaIMGS menyajikan diskusi mendalam terkait isu-isu strategis yang relevan bagi generasi Millennial dan Gen Z.
Baca SelengkapnyaKegiatan bertajuk “Generasi Emas 2045: Dukung Pilpres Sekali Putaran untuk Indonesia Maju”
Baca Selengkapnya