Percepat Atasi Kemiskinan, Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Modal Usaha Produktif
Beberapa bidang usaha yang dilakukan para penerima bantuan itu meliputi kuliner, toko kelontong, dan lainnya.
Hal itu guna mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.
Percepat Atasi Kemiskinan, Pj Gubernur Jateng Serahkan Bantuan Modal Usaha Produktif
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Nana Sudjana menyerahkan bantuan modal usaha ekonomi produktif kepada ratusan warga. Hal itu guna mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayahnya.Bantuan yang bersumber dari Baznas Provinsi Jateng itu diberikan kepada 150 mustahik produktif dan 30 pendamping mustahik di Kabupaten Pekalongan, Kendal, Batang, dan Kota Pekalongan.
Total bantuan yang diberikan kepada 180 penerima manfaat itu adalah Rp472.500.000. Meliputi masing-masing Rp3 juta untuk 150 mustahik usaha produktif ditambah masing-masing Rp100 ribu uang transport. Selain itu, masing-masing Rp250 ribu untuk 30 pendamping mustahik.
"Terima kasih kepada Baznas atas sinergitasnya bersama Pemprov Jateng, dalam upaya melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah," kata Nana Sudjana dalam acara penyerahan bantuan modal usaha produktif di Hotel Grand Dian, Kabupaten Pekalongan, Kamis (26/10).
-
Apa program Pj Gubernur Sulsel untuk mengatasi kemiskinan? 'Menanam pohon itu bukan hanya yang biasa saja, tapi harus menanam pohon yang produktif, berbuah dan bisa dikonsumsi.' 'Itu sudah benar kita melakukan penghijauan menanam pisang, nangka dan sukun,' kata Bahtiar dalam sambutannya, di HUT Bantaeng Ke-769 tahun, di Kantor DPRD Kabupaten Bantaeng, Kamis (7/12).
-
Apa target Andika Perkasa untuk kemiskinan di Jateng? ‘Kami menargetkan dalam lima tahun ke depan ini angka kemiskinan Jateng harus di bawah (nasional, red.) jauh dan angka pengangguran pun harus menurun. Nanti saatnya debat akan kami umumkan berapa angkanya (target penurunan, red.),’ katanya di sela ‘Silaturahmi Ikatan Keluarga Minang’, di Semarang dikutip dari Antara, Rabu (10/10).
-
Kenapa Andika Perkasa ingin kurangi kemiskinan dan pengangguran di Jateng? Calon Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Andika Perkasa menegaskan, persoalan pertama yang dihadapi Jateng ialah bagaimana upaya mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Dia menyebut, hingga kini tingkat kemiskinan di Jateng masih di atas nasional, sehingga dirinya menargetkan penurunan angka kemiskinan dalam lima tahun ke depan jauh di bawah angka nasional.
-
Apa upaya Pemprov Jateng mengatasi kekeringan? “Untuk itu dilakukan pengendalian secara pre-emptive di daerah endemis dengan menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan dan responsif pada daerah yang terserang OPT dengan bahan kimia secara bijaksana,“
-
Kapan bantuan beras Jateng disalurkan? Pemerintah mulai menyalurkan bantuan pangan cadangan beras untuk periode Januari hingga Juni 2024. Ada sebanyak 3.583.000 keluarga penerima manfaat di Jawa Tengah yang bakal menerima bantuan tersebut.
-
Bagaimana Jawa Timur menurunkan angka kemiskinan? Selain banyak program yang digerakkan Pemprov Jatim untuk mengatasi kemiskinan agar berjalan efektif, turunnya angka kemiskinan di Jatim menurut Khofifah juga dipengaruhi sejumlah faktor.
Dari jumlah itu, sekitar 1,97% di antaranya masuk dalam kategori miskin ekstrem yang tersebar di 923 desa pada 17 kabupaten. Dikatakan Nana, percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, namun butuh kolaborasi banyak pihak.
Salah satu yang dilakukan oleh Pemprov Jateng adalah berkolaborasi dengan Baznas Jateng untuk memberikan pendampingan dan pembinaan ekonomi kerakyatan. Ia berharap, bantuan modal usaha tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Jumlah yang diberikan memang tidak begitu besar, namun cukup untuk memberikan rangsangan atau memacu masyarakat dalam berwirausaha. Penerima bantuan itu sebelumnya diberikan pembinaan dan pelatihan usaha. Mereka dibimbing langsung oleh Baznas Jateng dan Pemda masing-masing. “Setelah itu, baru kemudian diberikan modal usaha untuk memacu masyarakat berusaha atau berbisnis. Ini rangsangan agar mereka lepas (dari kemiskinan)," kata Nana.
Pada 2023, target penyaluran modal usaha produktif dari Baznas Jateng adalah 3.000 mustahik. Program itu direncanakan akan dilanjutkan pada tahun 2024 mendatang. “Saya juga akan mengajak instansi terkait dan perusahaan melalui CSR untuk memiliki empati dan membantu masyarakat yang masih masuk kategori miskin," katanya.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng, Ahmad Daroji menyatakan, bantuan modal usaha produktif untuk mustahik ini bentuk keseriusan pihaknya dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Melalui program itu, Baznas bertekad mengubah para mustahik menjadi muzakki (pemberi zakat).
"Mudah-mudahan tujuan kami ini berhasil. Maka kami berikan pelatihan kerja dan modal usaha produktif. Pendampingan kami lakukan melalui penyuluh agama tingkat kecamatan. Mereka dekat dengan penerima sehingga monitoring dapat berjalan baik," kata Daroji.Beberapa bidang usaha yang dilakukan para penerima bantuan itu meliputi kuliner, toko kelontong, laundry, konveksi, jasa bengkel, pertanian, perikanan, dan peternakan.
"Ke depan kami akan memberikan penghargaan khusus kepada para mustahik yang sudah berhasil menjadi muzakki," pungkasnya.