Perceraian di Karawang Meningkat, Sebagian Dipicu PHK akibat Pandemi
Merdeka.com - Pengadilan Agama Kabupaten Karawang mencatat angka perceraian dua tahun terakhir terus meningkat. Masa pandemi yang menyebabkan banyaknya PHK ditengarai menjadi penyebab dominan dari perpisahan pasangan suami istri.
Panitera Muda Hukum pada Pengadilan Agama Kabupaten Karawang Iskandar mengatakan pada tahun 2020 lalu terdapat 3.873 kasus perceraian di Karawang. Pada tahun 2021, angkanya meningkat menjadi 4.042 kasus.
"Dari tahun 2020 ke 2021 itu naik sekitar 5 persen kasusnya, dan dari 3.873 kasus perceraian pada tahun 2020, 65 persennya merupakan cerai gugat," katanya Jumat (17/6).
-
Apa saja penyebab perceraian? Perceraian seringkali menjadi jalan keluar yang dipilih ketika konflik tak kunjung terselesaikan. Padahal, dengan pemahaman yang tepat dan usaha yang sungguh-sungguh, banyak permasalahan rumah tangga dapat diatasi tanpa harus berujung pada perceraian.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa tren perceraian artis di tahun 2023? Dalam kurun waktu pertengahan 2023 hingga awal 2024 ini, sederet pasangan artis pun memutuskan berpisah.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Bagaimana proses perceraian terjadi? Pengadilan menyetujui permohonan cerai perempuan tersebut dan juga memerintahkan suami untuk membayar 500.000 lira Turki ($16.500) sebagai ganti rugi kepada mantan pasangannya atas penderitaan karena kurangnya kebersihan pribadi.
-
Kenapa hubungan kekasih bisa putus? Menurut kepercayaan masyarakat, terdapat mitos yang mengatakan bahwa hubungan kekasih bisa putus apabila mereka berfoto di depan Candi Roro Jonggrang.
Pada 2021, 65 persen dari 4.042 kasus merupakan cerai gugat. Sisanya cerai talak.
Sementara kasus perceraian pada tahun ini, hingga Maret 2022, sudah mencapai 405 kasus. "Dari 405 kasus perceraian, 80 persen merupakan cerai gugat dan sisanya cerai talak. Dan untuk yang dikabulkan sebanyak 82 cerai talak dan 262 cerai gugat," ujarnya.
Terdampak Pandemi
Dia mengatakan, penyebab terbesar pada kasus perceraian tersebut dari faktor ekonomi juga perselisihan dan pertengkaran terus-menerus. "Karena saat masa pandemi, jadi terdampak, ada yang karena jadi korban PHK yang akhirnya tidak bisa menafkahi, ada yang berselisih terus dan akhirnya memutuskan untuk berpisah," jelasnya.
Menurut Iskandar , tidak semua kasus perceraian berakhir di meja persidangan. Ada beberapa kasus yang tidak sampai ke meja persidangan dan berujung berdamai.
"Karena Pengadilan Agama Kabupaten Karawang dalam hal ini, upaya penekanan, pemohon dan termohon untuk mengoptimalkan tahapan mediasi," ujarnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak pekerja yang mengalami PHK sehingga berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaKepala BKKBN mengungkap angka perceraian di Indonesia meningkat.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK di Jakarta pada Januari-Juni 2024 menembus 7.469 orang. Angka itu bertambah 6.786 orang atau 994% atau hampir 1.000% dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan laporan BPS angka pernikahan di Indonesia mengalami penurunan yang drastis
Baca Selengkapnya"Semakin kaya, pendidikan tinggi dan bermukim di perkotaan, berkolerasi erat dengan median usia menikah yang semakin mundur," kata Hasto," kata Kepala BKKBN
Baca SelengkapnyaSejak tahun 2015 hingga saat ini, perceraian terus meningkat pesat akibat semakin banyak orang-orang toksik.
Baca SelengkapnyaJumlah PHK pada Januari-Juni 2024 naik 21,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca SelengkapnyaThomas mengakui, fenomena penurunan kelas menengah ini akan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPengangguran di jJakarta sudah mencapai 7 ribuan orang.
Baca SelengkapnyaAnak yang menjadi korban sebanyak 163 dan perempuan sebanyak 104 orang.
Baca SelengkapnyaDalam kasus bunuh diri, gangguan kesehatan mental menjadi pemicu utama.
Baca Selengkapnya