Perempuan Muda Jadi Bandar Arisan Bodong, Raup Cuan Rp1,2 Miliar
Dari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta.
Pada awal-awal arisan ini dijalankan tahun 2021, pembeli arisan mendapatkan apa yang dijanjikan IN.
Perempuan Muda Jadi Bandar Arisan Bodong, Raup Cuan Rp1,2 Miliar
Seorang perempuan muda berinisial IN (28) diringkus polisi lantaran telah melakukan penipuan dengan modus lelang arisan fiktif atau bodong. Total korban yang menjadi korban 80 orang dengan kerugian mencapai Rp 1,2 miliar.
Kapolres Jepara AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan pelaku merupakan sebagai bandar sejak tahun 2021-2023 untuk bisa menjalankan aksi menipu. Sedangkan untuk menawarkan lelang arisan, pelaku memberikan iming-iming kepada korban bila gabung mendapatkan keuntungan besar.
"Jadi dia menawarkannya pembelian lelang arisan melalui story WhatsApp," kata Wahyu, Jumat (11/8).
merdeka.com
Dari hasil pemeriksaan seorang korban membeli lelang arisan sebesar Rp 4,1 juta kemudian ia akan mendapatkan uang Rp 5 juta. Ada keuntungan Rp 900 ribu. Pada awal-awal arisan ini dijalankan tahun 2021, pembeli arisan mendapatkan apa yang dijanjikan IN.
"Jadi korban yang tergiur gabung karena ditawari keuntungan yang besar dan berikan pencairan di awal membuka lelang arisan," ungkapnya.
merdeka.com
Karena korban tergiur akan arisan itu, jumlah korban atau korban arisan semakin banyak. Namun pada Mei 2023 arisan mulai, pelaku tidak bisa mengembalikan uang kepada pembelinya. "Atas perbuatannya tersangka dijerat dengan pasal 378 KUHPidana dengan ancaman hukuman selama-lamanya empat tahun dan atau pasal 372 KUHPidana dengan ancaman hukuman empat tahun penjara," jelasnya.Kapolres mengimbau kepada masyarakat Agar lebih berhati-hati dengan modus-modus arisan serupa. Sebab, karena bisa jadi ini hanyalah penipuan belaka. Dari pengakuan tersangka IN mengaku khilaf atas tindakan yang dilakukannya merugikan banyak korban. Dari perbuatanya itu IN juga sukses mengumpulkan dana sebanyak Rp 1,2 miliar, namun uangnya sudah habis digunakan untuk DP mobil, plesiran atau jalan-jalan dan kebutuhan pribadi lainnya.