Pergi mencari ikan di Sungai Sebaung Nunukan, Amat tak kunjung pulang
Merdeka.com - Seorang nelayan, Amat (43), warga Kampung Rambutan, Nunukan, Kalimantan Utara, dilaporkan tidak kunjung pulang, usai mencari ikan bersama 3 nelayan lainnya, di Sungai Sebaung, Nunukan, dalam sepekan ini. Keberadaannya dalam pencarian tim SAR gabungan.
Keterangan diperoleh, 4 perahu berisi 4 nelayan pergi mencari ikan sejak pukul 10.00 Wita, Sabtu (12/9) lalu. Tiba di lokasi Sungai Sebaung, keempat nelayan berpencar, mencari ikan menggunakan pukat.
Biasanya, para nelayan ini sekali pergi melaut memakan waktu 3-4 hari. Hingga pada hari Rabu (13/12), 3 nelayan kembali pulang tak bersamaan. Namun, 2 hari kemudian, Amat, salah satu nelayan tak kunjung pulang.
-
Kapan nelayan Kebumen tenggelam? Musibah yang dialami Sodiran terjadi pada Senin (10/7) sekitar pukul 06.30 WIB.
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
-
Apa yang membuat nelayan Kebumen tenggelam? Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Di mana nelayan Pantura melaut? Mereka tetap berlayar di zona-zona tangkap tradisional mereka dan mempertahankan metode penangkapan ikan yang sudah dijalankan sejak dahulu.
-
Kapan nelayan Morono beristirahat? 'Pas bulan purnama kita istirahat. Karena bulan purnama itu terang sekali. Kalau bulan terang sekali, ikan-ikan ini nggak mau digiring,' jelas Neldin.
Sabtu (16/12) pagi kemarin, keluarga Amat dan nelayan lain, berinisiatif melakukan pencarian terhadap Amat, yang diperkirakan menjadi lokasi Amat memukat ikan.
"Keluarga ini, hanya menemukan perahu korban (Amat) kandas, ikan hasil tangkapan membusuk, dan pukat yang digunakan korban robek," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara Gusti Anwar Mulyadi, seperti disampaikan Kasi Operasi dan Siaga Octavianto, Minggu (17/12).
"Karena tidak ada menemukan korban, keluarga dan nelayan lain melapor ke Polsek (Nunukan), dan juga ke BPBD Nunukan," ujar Octavianto.
Tim SAR gabungan bergerak mengumpulkan keterangan sejak sore kemarin. Namun pencarian dilakukan sejak pagi tadi, setelah tim SAR gabungan bertolak dari pelabuhan Sei Jepun Nunukan, ke lokasi Sungai Sebaung, menempuh perairan sekitar 3 jam.
"Tim tiba jam 2 siang tadi di perairan Sungai Sebaung. Banyak anak-anak sungai berukuran sempit. Tidak ada yang melihat langsung korban terakhir kali terlihat. Jadi begitu tim tiba, berada di titik terakhir perahu korban yang mengapung," terang Octa.
Ada 6 perahu nelayan dan 1 speedboat tim SAR gabungan berada di lokasi sampai sore ini. Mereka terus bergerak melakukan penyisiran. "Tidak ada sinyal (telekomunikasi selular) di lokasi. Jadi informasi terkini menggunakan telepon satelit," demikian Octavianto. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan menemukan seorang penumpang KM Yuiee Jaya II yang tenggelam di Perairan Kabupaten Kepulauan Selayar dalam keadaan selamat.
Baca SelengkapnyaPara nelayan terpaksa tidak melaut saat ombak besar karena sangat membahayakan keselamatan.
Baca SelengkapnyaKasat Polairud AKP Anang Sonjaya menjelaskan bahwa nelayan asal Indramayu yang dievakuasi oleh pihaknya bernama Carwidi (24).
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, hingga siang ini pencarian masih terus dilakukan namun hasil masih nihil. Unsur terlibat.
Baca SelengkapnyaTak ada yang mau menolong, aksi heroik nelayan lindungi anak-anaknya saat terombang ambing di lautan selama 2 jam ini viral.
Baca SelengkapnyaPria ini pun kembali melakukan sujud syukur usai menginjakkan kaki di tanah Lampung sebelum melanjutkan perjalanan ke Jambi.
Baca Selengkapnya