Peringati Hari Santri, Mahfud MD: Tidak Ada Islamofobia di Indonesia
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menegaskan, tidak ada Islamofobia di Indonesia. Hal tersebut ditunjukkan oleh berkembang pesatnya kemajuan para santri di negeri ini.
"Tidak ada lagi rasa takut terhadap islam, karena tidak ada Islamofobia di negara ini, yang dilakukan oleh negara. Tidak ada juga rasa malu untuk mengaku muslim, karena juga tidak ada Islamofobia, dan kaum muslimin para santri tidak kalah prestasinya dengan orang orang di luar santri," tutur Mahfud di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (21/10).
Menurut Mahfud, melesatnya kaum santri melalui mobilitas vertikal yang cepat telah membantah adanya Islamofobia di Tanah Air. Islamofobia disebutnya hanya terjadi di dalam masyarakat secara perorangan.
-
Siapa yang membantah klaim Mahfud MD? Hal ini pun dibantah langsung oleh Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Hadi Tjahjanto.
-
Apa yang Mahfud lakukan? Mahfud telah menyiapkan surat pengunduran diri yang akan disampaikan langsung kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang disebut mualaf? Mualaf adalah sebutan untuk orang yang memeluk agama Islam setelah sebelumnya beragama selain Islam.
-
Bagaimana Mahfud ingin menularkan ketegasannya? “Justru saya akan semakin tegas dan membuat jaringan-jaringan agar ketegasan itu akan menular ke birokrasi di mana saya memimpin. Itu saja sebenarnya,“ pungkas Mahfud MD.
-
Mahfud hindari fitnah saat Pilpres 2024? 'Saya sengaja ke berbagai kampus tidak datang, kecuali dalam kampanye terbuka yang sengaja diselenggarakan kampus seperti Unair, kampanye terbuka, semua kontestan diundang tapi kalau kuliah saya tidak, berhenti selama musim kampanye,' ujar pria yang diketahui sebagai pakar hukum tata negara ini.
-
Siapa yang merespon pengunduran diri Mahfud? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait hal tersebut. Namun, dia mengaku mendengar kabar burung soal pengunduran diri Mahfud MD.
"Kalau terjadi di masyarakat, maka di masyarakat juga ada Budhafobia, ada Kristenfobia, ada Hindufobia, bukan hanya Islamofobia kalau tingkah laku perorangan di masyarakat, tapi negara dan bangsa ini tidak punya Islamofobia sama sekali," jelas dia.
Harus diingat, lanjut Mahfud, bahwa para ulama dan santri sudah berjuang baik fisik maupun politik konstitusional untuk membangun dan mempertahankan NKRI yang berideologi Pancasila.
Dengan ideologi Pancasila sebagai ideologi negara, para santri pun dapat mengaktualisasikan diri dan melakukan lompatan mobilitas sosial yang naik secara vertikal. Sehingga kehadirannya di dalam etalase nasional bukan karena dikatrol atau diangkat melalui nepotisme, melainkan memancurkan deras ke atas.
"Dan sekarang bangsa ini sudah dapat diwarnai oleh kehidupan kaum santri yang Islami di dalam berbangsa dan bernegara. Dengan Islam, kita akan berbaur sebagai satu bangsa dalam faham konmofolitarisme atau kesewargaan yang menyatukan dalam warisan perjuangan membangun bangsa dan negara tanpa sekat-sekat agama, suku, daerah," kata Mahfud.
Tidak ketinggalan, dengan Islam seluruh elemen bangsa harus dapat dan selalu bersikap toleran, menerima perbedaan, untuk kemudian disinergikan demi maju bersama.
"Para santri wajib menjaga NKRI dengan segala kebhinekaannya, dan harus terus berkiprah dengan nafas Islami di dalam prinsip ideologi negara Pancasila. Itu semua bisa dan harus para santri lakukan di dalam semboyan ideologi negara ideologi santri," Mahfud menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana PutraSumber: Liputan6.com.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud memandang ada peran ulama termasuk santri-santri dari kiai Hamid memperjuangkan Indonesia merdeka.
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, para kiai memiliki pandangan politik yang berbeda-beda
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menekankan keberagaman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Baca SelengkapnyaDukungan itu dengan mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 3 di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaMantan anggota Jamaah Islamih di wilayah Sumatera Selatan dan narapidana teroris mengucapkan sumpah setia ke NKRI
Baca SelengkapnyaMahfud menekankan bahwa kecintaan kepada negara adalah bagian dari iman
Baca SelengkapnyaWamenag mengajak umat Islam untuk selalu optimis berhijrah.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku, mengetahui Padepokan Anti Galau dari media sosial.
Baca SelengkapnyaAksi sekelompok mahasiswa muslim 'ngabuburit' ke Kapel Biara Ursulin ini viral, tuai komentar warganet.
Baca SelengkapnyaNarasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Kempek Cirebon, Sabtu kemarin.
Baca Selengkapnya