Pernah diblokir, hidayatullah.com masih tak terima dianggap radikal
Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika sempat melakukan pemblokiran pada 22 situs yang dianggap menyajikan konten Islam radikal atas permintaan Badan Nasional Penanggulangan Teroris. Meskipun pada akhirnya ada beberapa situs yang dibuka blokir.
Salah satu situs yang diblokir saat itu adalah, hidayatullah.com. Kepada Dewan Pers, Pemimpin Redaksi (Pemred) Hidayatullah.com, Mahladi Murni, membantah bahwa situsnya telah menyebarkan ajaran kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Mengapa situs saya sampai diblokir? Alasan yang kami dapatkan, kami diblokir karena kami radikal. Radikal itu sendiri tidak ada dalam Islam. Dalam Islam tidak ada istilah radikal, yang ada hanya qulub dan ini artinya melebih-lebihkan dalam agama. Kami menolak disebut radikal," kata Mahladi, di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/5).
-
Siapa yang terancam diblokir Kominfo? Dari enam Online Travel Agent (OTA) yang terancam diblokir Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), kabar terbarunya sudah ada tiga penyelenggara sistem elektronik (PSE) asing yang telah mendaftar.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Apa yang diklaim dihapus? Beredar unggahan di media sosial yang mengeklaim bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dihapus pada Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus.
Mahladi menilai sikap pemerintah melakukan pemblokiran sebagai bentuk ketidakadilan. "Jika memang berita kami dirasa radikal, seharusnya berita itu saja yang dicabut. BNPT mengatakan hanya ada dua berita kami yang dianggap berbahaya. Kalau diminta, detik itu juga akan saya hapus. Mengapa sampai melakukan pemblokiran sepihak," tuturnya.
Meski pemblokiran pada situsnya telah dihentikan dan dibuka kembali, Mahladi mengaku sudah kehilangan pengunjungnya. Dia menduga hal itu terjadi karena pemblokiran itu menimbulkan stigma negatif. Atas hal itu pun, Mahladi berpendapat jika pihaknya tidak setuju pada kebebasan pers yang kebablasan.
"Kami terus terang, kami tidak setuju dengan kebebasan yang kebablasan. Karena kami khawatir kebebasan yang kebablasan itu akan melanggar fitrah kita sebagai manusia. Harus ada batasan-batasan. Karena kalau kebebasan itu kebablasan akan menimbulkan korban seperti kami," tutup Mahladi.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Handphone, akun Instagram, SIM Card, dan E-mail milik Aiman juga disita oleh penyidik
Baca SelengkapnyaPenyidik Polda Metro Jaya mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3) terhadap kasus Aiman
Baca SelengkapnyaPengacara Panji Gumilang, Hendra Effendy, menyebut kliennya sudah berdamai dengan tiga pelapornya.
Baca SelengkapnyaAda syarat yang harus diminta Menkominfo jika pinjol AdaKami diblokir.
Baca Selengkapnya“Mendorong Kapolda metro Jaya Irjen Karyoto menunda sementara proses hukum terhadap Aiman Witjaksono," kata Ketua IPW
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi membeberkan alasan menghentikan kasus Aiman.
Baca Selengkapnya