Petani di Kabupaten Bone dan Gowa Tewas Disambar Petir di Sawah
Merdeka.com - Petani di Kabupaten Bone dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, tewas disambar petir di areal persawahan dalam kondisi hujan deras, Jumat (30/11). Keduanya masing-masing Sugardi Palelleri (41), warga Desa Polewali, Kecamatan Sibulue, Kabupaten Bone.
Satu korban lagi, Rusdi Syafar, (25), warga Desa Gentungan, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa.
Kapolsek Sibulue, AKP Umar menjelaskan, kejadian yang menimpa Sugardi itu, Jumat, (30/11) sore, saat tengah membajak sawahnya dengan menggunakan mobil traktor.
-
Apa yang terjadi pada para petani? Mereka masih selamat meski mengalami luka bakar.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Siapa yang dimusnahkan oleh petani-pemukim? Sebuah studi baru mengungkap bahwa bangkitnya pertanian ini sebenarnya menyebabkan genosida tragis terhadap populasi pemburu-nomaden yang dimusnahkan oleh para petani-pemukim dalam beberapa generasi.
-
Kapan para petani disambar petir? Peristiwa itu terjadi saat hujan lebat turun disertai petir, Minggu (3/12) sore.
-
Apa yang ditemukan petani di kebun? Seorang petani dan putranya menemukan pedang Viking yang langka di lahan pertanian keluarganya di Suldal, Norwegia.
-
Di mana para petani berteduh? Ketiga petani yang tengah bekerja di sawah langsung berteduh di pondok.
"Tiba-tiba korban disambar petir. Karena lokasi sawahnya di pinggir jalan, kejadian itu langsung terlihat warga yang ada di rumah. Korban kemudian dievakuasi," kata Umar.
Akibat sambaran petir itu, korban Sugardi alami luka bakar di bagian telinga dan mengeluarkan darah. Dada juga luka bakar dan lebam. Korban meninggal di tempat.
Peristiwa serupa juga terjadi di Kabupaten Gowa. Kapolsek Bajeng, AKP Hasan Fadly mengatakan, warga Desa Gentungan, Kecamatan Bajeng Barat, Kabupaten Gowa bernama Rusdi Syafar, (25) tewas tersambar petir di atas lahan sawahnya, Jumat (30/11) petang.
Rusdi Syafar berada di sawah dalam kondisi hujan deras karena bermaksud mengambil mesin air yang ada di sawah. Setelah satu jam berlalu, Rusdi belum juga kembali kerumah.
"Akhirnya orang tua korban mencari ke sawah dan menemukan korban sudah tergeletak di samping mesin air dan saat itu juga orang tua korban membawa korban ke puskesmas Gentungang namun dari pihak puskesmas menyatakan korban sudah meninggal dunia," kata AKP Hasan Fadly seraya menambahkan, luka bakar yang dialami korban itu di bagian leher, dada dan perut.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaTiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca SelengkapnyaPara pengunjung Mattabulu berteduh karena saat itu hujan deras. Di saat bersamaan, pohon besar di dekat pondok tumbang akibat angin kencang.
Baca Selengkapnya5 orang petani dikabarkan meninggal dunia akibat tersambar petir saat sedang berteduh di sebuah pondok.
Baca SelengkapnyaSaat ini pohon yang tumbang sudah diasesmen dan korban telah diserahkan ke keluarganya untuk dilakukan penanganan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaPetani pun harus merogok kocek lebih banyak untuk menyelamatkan tanaman padinya.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca Selengkapnya