Petugas KPPS di Konawe Keguguran Usai Begadang Hitung Surat Suara
Merdeka.com - Bertugas menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara atau KPPS pada Pemilu 2019 menyisakan sejumlah cerita duka. Salah satunya datang dari seorang petugas KPPS asal Konawe. Dia mengalami keguguran kandungan karena kelelahan bertugas. Dia dilarikan ke rumah sakit, Kamis (18/4).
Namanya Sri Wahyuni (30), seorang anggota KPPS 3 yang direkrut KPU Kabupaten Konawe untuk bertugas di TPS 1 Desa Lalonggotongi, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe. Ibu dua anak yang sehari-hari bekerja sebagai guru, bertugas sebagai anggota KPPS sejak seminggu sebelum pelaksanaan Pemilu 2019 pada Rabu (17/4).
Sejak bekerja sebagai anggota KPPS Pemilu 2019, Sri Wahyuni tak mengira pekerjaan sambilannya itu akan berpengaruh pada kesehatannya. Bahkan, untuk mengejar honor sejumlah Rp 500.000, dia rela melalui jalanan yang agak rusak dari desanya menuju lokasi TPS.
-
Dimana jalan rusak itu berada? Rombongan Bupati Grobogan yang melintasi Desa Pandanharum, Kecamatan Gabus, Grobogan, dihadang oleh warga.
-
Apa yang rusak di jalan tersebut? 'Kami meminta agar segera dibangun jalan dari Dusun Juron sampai Dusun Dawung, karena ini adalah akses yang paling penting bagi warga kedua dusun. Terutama masalah anak sekolah yang harus mereka perhatikan. Kalau mereka pakai matic, kondisi jalan yang licin berbahaya bagi mereka,' kata Sugiyanto, warga Desa Pandanharum, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (5/2).
-
Di mana jalan rusak yang Jokowi tinjau? Ruas jalan pertama yang ditinjau Jokowi adalah Jalan Terusan Ryacudu Kabupaten Lampung Selatan.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang berpose di jalan rusak? Dalam unggahan yang dibagikan pada 3 Mei 2024, Ummu Hani terlihat berpose dan bahkan 'berenang' di dalam lubang jalan rusak.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
"Mungkin karena jalan rusak juga dan pastinya karena kecapekan," ujar suaminya, Muhammad Agus (32) seperti dikuti dari Liputan6, Minggu (21/4).
Puncaknya terjadi pada saat hari Pemilu 2019 hingga keesokan harinya, Kamis (18/4/2019). Sri Wahyuni bersama sejumlah rekannya begadang hingga subuh di TPS. Mereka menyelesaikan proses rekapan suara sampai harus menginap di TPS.
Sri Wahyuni mengaku tak bisa pulang ke rumah sebelum tugas selesai. Mulai dari ketua hingga anggota KPPS, makan dan salat di lokasi TPS.
"Pas habis begadang itu, keesokan paginya saya langsung keluar darah, saya awalnya belum tahu," ujarnya.
Dia melanjutkan, dirinya langsung dilarikan ke rumah sakit oleh suaminya. Saat dicek dokter, ternyata Sri Wahyuni mengalami keguguran.
"Setelah dicek, usia kandungan saya sekitar 1 bulan. Dokter langsung melakukan operasi kuret rahim untuk membersihkan sisa-sisa darah," ujarnya.
Dokter Adi, salah seorang dokter kandungan yang merawat Sri Wahyuni mengatakan, pasien harus mendapatkan perawatan hingga pulih. Hari ini, Minggu (21/4) pasien baru bisa pulang dari rumah sakit.
"Kita sudah lakukan operasi. Mudah-mudahan hasilnya baik, tinggal beristirahat saja," ujar dokter kepada pihak keluarga.
Reporter: Ahmad Akbar Fua
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dibalik suksesnya pelaksanaan Pemilu tahun 2024, terdapat perjuangan dan medan yang dilalui agar surat suara bisa sampai ke TPS dengan selamat.
Baca SelengkapnyaWanita petugas KPPS harus berjalan kaki sejauh empat kilometer dengan medan yang terjal untuk mendistribusikan logistik pemilu
Baca SelengkapnyaSeharusnya logistik Pemilu 2024 tersebut sudah tiba pada tanggal 16 Februari.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanan pengantaran surat suara pemilu itu, para anggota kepolisian Puncak Jaya Papua tiba-tiba mendapati momen tak terduga.
Baca SelengkapnyaBegini potret perjuangan personel TNI-Polri susuri hutan demi mengawal kotak suara Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaLogistik yang di angkut menuju Desa Cipang Kiri Hulu yakni Kotak Suara berisi Surat Suara 40 buah dan Beberapa ATK pendukung
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai lokasi TPS yang lebih terpencil, Kapolres dan rombongan memilih untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Baca SelengkapnyaPemilu tinggal hitungan hari, petugas KPPS tentu tengah disibukkan dengan segala persiapan menuju hari pencoblosan.
Baca SelengkapnyaTak mudah mengirimkan logistik Pemilu 2024 di kawasan Baduy ini. Petugas bersama warga setempat harus berjalan kaki hingga 5 km.
Baca SelengkapnyaPetugas penyelenggara pemilu dibantu warga menerobos derasnya aliran sungai banjir, agar logistik pemilu tiba di tempat pemungutan suara tepat waktu.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan komitmen dari penyelenggara pemilu KPU kabupaten/kota untuk menjalani tugas sesuai aturan ketentuan yang berlaku,
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar Dede Arwinsyah membenarkan ada sejumlah PTPS belum dicairkan honornya.
Baca Selengkapnya