Perjuangan Petugas KPPS Wanita di Sikka Susuri Jalan Berbatu & Terjal Antar Logistik Pemilu
Wanita petugas KPPS harus berjalan kaki sejauh empat kilometer dengan medan yang terjal untuk mendistribusikan logistik pemilu
Sejumlah wanita yang betugas sebagai anggota KPPS di Desa Sikka, Kecamatan Lela harus memikul logistik pemilu sejauh empat kilometer
Perjuangan Petugas KPPS Wanita di Sikka Susuri Jalan Berbatu & Terjal Antar Logistik Pemilu
Banyak rintangan ditemui penyelenggara Pemilu 2024 saat mendistribusikan logistik pemilu ke tempat pemungutan suara (TPS), Selasa (13/2).
Di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), petugas KPPS harus berjalan kaki sejauh empat kilometer dengan medan yang terjal untuk mendistribusikan logistik pemilu sampai ke TPS.
Sejumlah wanita yang betugas sebagai anggota KPPS di Desa Sikka, Kecamatan Lela harus memikul logistik pemilu sejauh empat kilometer untuk didistribusikan ke TPS 004 di Dusun Wukur.
Menyusuri jalanan yang rusak, terjal dan menanjak, para anggota KPPS wanita dan anggota Linmas, serta anggota Polsek Lela ini bersemangat agar logistik pemilu sampai di TPS tepat waktu.
Ketua KPPS Desa Sikka Laurentius Vianney mengatakan, hari ini dia bersama anggotanya terpaksa memikul logistik pemilu akibat medan tidak bisa dilalui menggunakan kendaraan roda empat.
"Surat suara yang masuk ke TPS 004 tadi sebanyak 148 dan itu sesuai dengan DPT," tambah Laurentius Vianney.
Menurut Laurentius Vianney, selain akses jalan yang tidak memadai, jaringan listrik serta internet pun tidak ada. Sehingga akan menyulitkan anggotanya mengakses sirekap usai pemilu.
"Saat pencoblosan besok, untuk teman-teman sirekap mungkin mereka akan lakukan dokumentasi secara offline. Dan nanti akan kembali ke sekertariat desa untuk mengirim," tutupnya.