Pihak Rumah Sakit Karya Medika Bekasi akui gunakan vaksin palsu
Merdeka.com - Pihak Rumah Sakit Karya Medika II Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat membenarkan lima vaksin palsu, tetapi baru dua yang pakai untuk anak-anak pasca tertangkapnya pemilik CV Azka Medical.
"Dua vaksin palsu yang digunakan itu antara lain PPD dan Engerix B Pediatal," kata Direkrur RS Karya Medika II, Tambun, Kecamatan Tambun, dr Dominggus M Efruan Mars di Tambun, demikian dikutip dari Antara, Jumat (15/7).
Sedangkan tiga di antaranya Engerix B Adult, ABU (vaksin khusus bisa ular), ATS tidak digunakannya.
-
Uang palsu apa yang diedarkan? Disampaikan Kepala Polsek Leles, AKP Agus Kustanto, keduanya mengedarkan uang imitasi dengan pecahan Rp10 sampai Rp100 ribu.
-
Dimana uang palsu diedarkan? Petugas kepolisian dari Polsek Leles menangkap ibu dan anak yang diduga mengedarkan uang palsu di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Bagaimana ibu dan anak edarkan uang palsu? Modus yang digunakan para pelaku adalah menggunakannya saat berbelanja di warung.
-
Kenapa testpack positif palsu bisa terjadi? Hasil positif palsu adalah ketika testpack menunjukkan dua garis—yang menandakan kehamilan—meskipun seseorang tidak benar-benar hamil.
-
Apa saja jenis penipuan yang dilakukan? Dalam makalah penelitian ini, peneliti mengkaji berbagai jenis penipuan, termasuk transfer bank, pencurian kartu hadiah, transfer kripto, serta pencurian kredensial akun media sosial atau Gmail.
Menurutnya, pembelian vaksin ini awal mulanya penawaran dari CV Azka Medica melalui email. Dan terjadilah kerjasama sejak 2012 sampai terungkapnya kasus vaksin palsu.
Pembelian ini dikarenakan persediaan obat maupun vaksin kosong, sehingga dilakukan pembelian dari beberapa distributor yang sudah menjadi langganannya.
Dengan adanya kejadian ini belum dilakukan pemeriksaan ulang kepada pasien terkait efek samping yang ditimbulkannya. Saat ini sedang dilakukan pengumpulan rekap medis (data pasien yang menggunakan vaksin palsu) untuk dilakukan tindak lanjut dengan penanganan medis.
Dia menambahkan, tetap bertanggungjawab dengan adanya vaksin palsu yang dibelinya. Dan saat ini sedang dilakukan uji laboratorium guna mengetahui efek samping yang ditimbulkan khususnya anak-anak.
Oleh karena itu pentingnya kerjasama dengan pasien yang telah mendapatkan dua vaksin itu agar bersabar, dikarenakan sedang dilakukan pendataan ulang.
Sementara itu salah seorang warga dari Cibitung, Heti (35) bersama anaknya mendatangi Rs Karya Medika II meminta pertanggungjawaban terkait vaksin palsu, dan itu sudah dilakukan tujuh bulan yang lalu.
Menurut dia, semenjak disuntik menggunakan vaksin itu, metabolisme tubuh menjadi lemah dan mudah sakit. Untuk itu meminta agar ditindak lanjuti dengan dilakukan uji laboratorium. Agar dapat diketahui apakah benar menurunnya metabolisme tubuh, diakibatkan karena vaksin yang sudah disuntikan beberapa bulan lalu. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengetahui masalah tersebut, Pahala Nainggolan tak segan-segan menempuh jalur hukum
Baca SelengkapnyaPihak BPJS berupaya melakukan tuntutan perdata terhadap managemen rumah sakit untuk segera mengembalikan dana kerugian tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelahnya KPK baru bisa menyelidiki dugaan klaim fiktif di kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaKPK menduga oknum dokter atau mantan dokter di rumah sakit dan manajemen ikut bermain dalam praktik korupsi ini.
Baca SelengkapnyaKPK menemukan setidaknya ada tiga RS swasta yang melakukan klaim fiktif kepada BPJS Kesehatan
Baca SelengkapnyaTiga rumah sakit itu berada di Sumatera Utara dan Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaUniversitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta diterpa isu korupsi. Bagaimana duduk perkaranya?
Baca SelengkapnyaPolisi turun tangan mengusut dugaan pemalsuan yang dilakukan peserta PPDB.
Baca SelengkapnyaPernyataan itu didapat saat polisi melakukan olah TKP belum lama ini
Baca Selengkapnyaketujuh pegawai honorer itu dihapus dari kepesertaan tes PPPK dan otomatis hasilnya dibatalkan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus waspada dengan adanya praktik dokter gadungan.
Baca Selengkapnya