Pilot & Copilot Lion Air PK-LQP Beda Respons saat Pesawat Alami Masalah
Merdeka.com - Investigasi penyebab jatuhnya Lion Air PK-LQP nomor penerbangan JT610 masih dilakukan Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT). Hasil investigasi awal akan dibeberkan ke khalayak 28 November 2018 mendatang.
Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT Nurcahyo Utomo mengatakan ada perbedaan respons antara pilot dan copilot Lion Air PK-LQP saat mendapati terdapat masalah di pesawat nahas tersebut.
"Pembacaan black box akan disampaikan ke masyarakat tanggal 28 November 2018. Ini data black box soal data kecelakaan. Apabila lihat grafik, nanti ada biru adalah ketinggian hijau adalah kecepatan," kata Nurcahyo saat RDP (Rapat Dengar Pendapat) dengan Komisi V di Kompleks Parlemen, Kamis (22/11).
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Kapan Lion Air melakukan perawatan pesawat? Jadwal ini mencakup interval waktu, jam terbang, atau jumlah pergerakan (lepas landas dan mendarat) yang harus dipenuhi oleh pesawat udara sebelum masuk bengkel.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
Grafik itu berdasarkan pemeriksaan Flight Data Recorder (FDR) Lion Air PK-LQP bagian dari black box yang sudah ditemukan. "Saat pesawat bergerak ada perbedaan antara yang kiri dan kanan. Pada saat terbang tercatat bahwa ada garis merah, ini bahwa pesawat terjadi stall," jelasnya.
Dengan adanya stall (posisi pesawat kehilangan daya angkat) tersebut, maka ketinggian pesawat secara drastis berkurang. Namun, setelah itu pesawat kembali naik ke ketinggian sekitar 5.000 kaki.
Ia mengakui data yang dijadikan bahas investigasi terbatas.
Meski demikian, KNKT saat ini masih dalam proses investigasi jatuhnya Lion Air PK-LQP dan kesimpulan awalnya akan disampaikan pada 28 November 2018 kepada masyarakat.
Reporter: Ilyas PradityaSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pesawat Super Air Jet mengalami kerusakan atau muncul dari salah satu panel di ruang kokpit.
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca SelengkapnyaKNKT akan memeriksa seluruh serpihan dan menganalisis percakapan pilot dengan petugas pengaturan lalu lintas udara untuk mengetahui penyebab jatuhnya pesawat.
Baca SelengkapnyaMaskapai perlu memperhatikan waktu dan kualitas istirahat pilot dan awak pesawat lainnya, yang mempengaruhi kewaspadaan dalam penerbangan.
Baca SelengkapnyaKomite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklasifikasikan hal tersebut dalam kategori 'serius'.
Baca SelengkapnyaKeduanya mengoperasikan pesawat Airbus A320 dengan nomor penerbangan ID6723 dari Kendari ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaPesawat penumpang ini diduga terbakar setelah bertabrakan dengan pesawat patroli laut pada Selasa (2/1) sore.
Baca SelengkapnyaSepuluh orang tewas dalam insiden mengerikan kecelakaan pesawat jet di Selangor Malaysia. Delapan penumpang di dalam pesawat dan dua orang di darat ikut tewas.
Baca SelengkapnyaPesawat Smart Air dengan nomor penerbangan PK-SNN mengalami kecelakaan sehingga jatuh di kawasan Bukit Narif Krayan Tengah
Baca SelengkapnyaKNKT menerangkan, lokasi lapangan yang berada di dekat pesawat terjatuh itu memang posisinya ideal untuk melakukan pendaratan darurat.
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaKristi turut menanggapi insiden pesawat BTK6723 Batik Air A320 registrasi PK-LUV, dengan pilot dan copilot tertidur saat penerbangan dari Kendari-Jakarta.
Baca Selengkapnya