Pilot Susi Air WNA, Alasan Pembebasan oleh TNI-Polri Masih Kedepankan Diplomasi
Merdeka.com - Pilot Susi Air Philips Mark Methrtens (37) masih dalam tawanan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua. Meskipun, TNI-Polri memastikan sudah mengepung wilayah yang menjadi markas KKB.
Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, sangat berkeyakinan tim gabungan mampu membebaskan pilot Susi Air dari sandera KKB untuk cepat.
"Sebenarnya pasukan kita mampu dengan cepat sekali untuk membebaskan itu, kita memiliki kekuatan untuk membebaskan itu," kata Wapres kepada wartawan usai menghadiri pengukuhan guru besar UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta, Rabu (22/2). Demikian dikutip dari Antara
-
Siapa yang membebaskan pilot Susi Air? Pembebasan ini merupakan hasil dari operasi gabungan yang dilakukan oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Operasi Damai Cartenz-2024.
-
Bagaimana pilot Susi Air dibebaskan? Setelah melalui proses negosiasi panjang, Pilot Philip Mark Mehrtens yang sempat disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berhasil dibebaskan dan tiba dengan selamat di Kabupaten Mimika, Papua Pegunungan.
-
Dimana pilot Susi Air dibebaskan? Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu 21 September 2024.
-
Kapan pilot Susi Air dibebaskan? Pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut dijemput oleh Tim Gabungan TNI-Polri dan Satgas Ops Damai Cartenz-2024 di Kampung Yuguru, Distrik Maibarok, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu 21 September 2024.
-
Apa yang dilakukan TNI untuk membebaskan pilot Susi Air? Agus pun tidak menjelaskan secara perinci apa dampak dari pendekatan tersebut hingga saat ini. Dia hanya memastikan akan terus berkoordinasi agar bisa berjalan dengan lancar.
-
Siapa yang menyelamatkan pilot? Pramugari Nigel Ogden segera merespons dengan melompat ke kokpit dan mengamankan Lancaster dengan memegang pinggangnya agar tidak terlepas sepenuhnya dari pesawat.
Meski memiliki kemampuan dan kekuatan untuk membebaskan sandera dengan cepat, namun faktor keselamatan sandera tetap harus diutamakan. Terlebih pilot Susi Air Philips Mark Methrtens merupakan warga negara asing dalam hal ini Selandia Baru, sehingga harus mempertimbangkan juga pemohonan yang disampaikan negara bersangkutan.
Oleh karenanya pemerintah dalam rapat koordinasi memutuskan untuk membebaskan sandera dengan cermat dan memastikan keamanan sandera.
"Pemerintah dalam rapat koordinasi sudah memutuskan akan berusaha untuk membebaskan sandera, dengan tentu menjaga keamanannya jangan sampai menjadi korban," kata dia.
Menurut Wapres, yang juga Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus atau Badan Pengarah Papua (BPP), aparat keamanan harus memperhitungkan keselamatan sandera. Sehingga upaya diplomasi terus dikedepankan.
"Sebab ini kan pilot asing, jadi harus kita (pemerintah) jaga betul. Karena itu kita mengutamakan diplomasi untuk bisa membebaskan. Tapi juga kalau memang diperlukan tentu akan ada langkah-langkah lain yang kita ambil," tegas Wapres.
Sebelumnya Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan upaya pembebasan pilot maskapai Susi Air Philips Mark Methrtens (37) yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) hingga saat ini masih terus diupayakan dengan mengedepankan upaya persuasif.
"Kita masih laksanakan bersama dengan Polri. Ini adalah proses penegakan hukum, operasi yang tidak langsung dilakukan operasi militer. Tentunya kita tetap mengedepankan penegakan hukum karena ini orang asing yang disandera KKB tetap diupayakan dengan cara-cara persuasif," kata dia usai melaksanakan olahraga bersama di GOR Praja Raksaka, Denpasar, Bali, Rabu.
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) tersebut mengatakan upaya penyelamatan tanpa kekerasan tersebut dilakukan dengan mengedepankan peran pemerintah daerah setempat, tokoh adat dan tokoh masyarakat.
Sejauh ini, kata Yudo, negosiasi tersebut terus berjalan dengan perantaraan Bupati, tokoh adat dan tokoh masyarakat sambil memberikan pengamanan kepada warga masyarakat di daerah tempat penyanderaan tersebut.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TNI akan menggunakan pendekatan soft power dengan dialog yang dilakukan tokoh masyarakat dan beberapa pejabat daerah.
Baca SelengkapnyaTNI menerima kunjungan Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Kevin Jeffery Burnet di kawasan Timika Papua Tengah, Selasa (6/2).
Baca SelengkapnyaTerhitung sejak 7 Februari 2023 silam, Pilot Susi Air, berkebangsaan Selandia Baru, Kapten Philips Mark Merthens (37), disandera KKB.
Baca SelengkapnyaPenanganan secara soft approach memang kunci utama bebasnya Philip karena masyarakat Papua sangat menjunjung tinggi nilai adat dan kekerabatan.
Baca SelengkapnyaPangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan menyebut, pilot berusia 37 tahun itu dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait pembebasan Pilot Pesawat Susi Air Kapten Philip Mark Merthens disandara hampir 1,5 tahun oleh KKB.
Baca SelengkapnyaTNI masih terus berupaya membebaskan Philips dengan mengendepankan upaya negosiasi.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, pemerintah daerah (pemda) dianggap menjadi ujung tombak untuk melakukan negosiasi dengan KKB.
Baca SelengkapnyaMeskipun bisa melaksanakan operasi tempur, aparat TNI-Polri mengantisipasi jatuhnya korban jiwa dalam pembebasan Kapten Philips Mark Merthens.
Baca SelengkapnyaKelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya telah sembilan bulan menyandera Pilot Susi Air, Kapten Philips Mark Merthens (37).
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru bernama Philip Mark Merhtens diketahui sudah setahun disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB)
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, disandera KKB sejak Februari 2023 lalu.
Baca Selengkapnya