Polisi Belum Temukan Bukti Blok G Tanah Abang jadi Tempat ‘Nyabu’
Hasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat Blok G Tanah Abang jadi tempat 'nyabu'.
Polisi Belum Temukan Bukti Blok G Tanah Abang jadi Tempat ‘Nyabu’
Polisi menelusuri dugaan kawasan Blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, menjadi tempat untuk mengonsumsi narkoba jenis sabu. Hasil penelusuran sementara, tidak ditemukan bukti kuat.
Sebelumnya, polisi menemukan satu alat hisap sabu atau bong dari kawasan Blok G Pasar Tanah Abang. Barang tersebut sudah diamankan.
“Iya (belum bisa dikatakan sarang narkoba) kalau temuan tadi baru satu botol air mineral yang tutupnya ada sedotannya dua, satu itu aja," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin kepada wartawan, Sabtu (8/7).
Komarudin menerangkan, dilihat dari temuan satu botol diduga bong. Mungkin tempat itu pernah dipakai untuk orang yang pakai narkoba.
"Tapi di lokasi memang tidak ada barang lainnya yang tertinggal, cuma 1 botol itu aja. Kita lihat juga botolnya masih baru, kemasannya masih baru," ujar dia.
Sebelumnya, Unit Reskrim Polsek Tanah Abang menemukan bong di lantai 2 Blok G Tanah Abang. Bong itu pun kini telah disita sebagai barang bukti. "Kita akan mendalami, karena sesuai informasi yang beredar bahwa di situ dijadikan sarang narkoba, makanya kami harus mendalami benar nggak itu dijadikan sarang narkoba. Kalau sarang narkoba kan artinya orang setiap hari pada pakai narkoba semua di sana," papar Komarudin saat dihubungi, Jumat (7/7) malam. "Sementara yang kita temukan tadi memang yang ditunjukin sama teman-teman yang melihat di sana oh iya botol air mineral ada sedotannya, mirip alat hisap sabu," sambungnya.Komarudin mengatakan, pihaknya langsung menindaklanjuti informasi soal Blok G yang jadi sarang barkoba. Namun, hasilnya nihil.
"Tim langsung menyusuri, menyelidiki, memang tidak menemukan ada aktivitas di sana, khususnya di lantai 2 dan 3. Lantai 1 itu pasar, lantai 2 dan 3 kosong, lantai 4 masjid," ujar dia.
Komarudin menyebut, ada beberapa lantai di Pasar Blok G yang sudah tidak ada tanda-tanda aktivitas. Karena dilihat dari debu yang menembal, dan tidak ada bekas jejak kaki, dan lain sebagainya. "Kita lihat juga botolnya masih baru, kemasannya masih baru. Nah untuk menjawab apakah benar itu menjadi sarang peredaran narkoba dan premanisme turun, makanya tim turun. Tidak ditemukan aktivitas seperti yang digambarkan," ujar dia.
Komarudin menerangkan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan. Salah satunya sekuriti. Berdasarkan kesaksian, menyampaikan beberapa bulan yang lalu di situ suka ada anak-anak yang tidur, anak-anak jalanan.
"Sudah dibersihkan, diusir, dan dilarang. Kalau dilihat dari TKP tadi sih, sepertinya kecil kemungkinan kalau itu dijadikan tempat aktivitas ya. Karena memang debunya tebal sekali dan tidak ada jejak kaki," ujar dia.