Polisi ciduk 69 pendemo yang ricuh di pertigaan UIN Sunan Kalijaga
Merdeka.com - Aksi demonstrasi digelar ratusan massa untuk memeringati Hari Buruh yang jatuh pada 1 Mei di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga di Jalan Yogya-Solo, Sleman. Aksi di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga ini berakhir ricuh usai ada oknum dari massa peserta demonstrasi melempar bom molotov hingga menyebabkan sebuah pos polisi lalu lintas (polantas) rusak terbakar.
Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yuliyanto mengatakan pihak kepolisian mengamankan 69 orang aktivis yang terlibat dalam aksi demonstrasi tersebut. Saat ini ke 69 orang aktivis itu diamankan di Mapolda DIY.
"Massa aksi yang diamankan ada 69 orang. 59 laki-laki dan 10 perempuan," ujar Yulianto saat dihubungi wartawan, Selasa (1/5).
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa saja yang ikut demo Hari Perempuan? Seorang aktivis mengangkat poster saat berunjuk rasa memperingati Hari Perempuan Internasional di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Jumat (8/4/2024).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Yuliyanto menuturkan bahwa demonstrasi yang dilakukan oleh massa di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga ini menyebabkan kerusakan pada satu pos polantas. Kerusakan tersebut akibat dibakar oleh peserta aksi.
Yulianto juga menerangkan bahwa aksi yang digelar di Pertigaan UIN Sunan Kalijaga tidak memberitahukan ke pihak kepolisian. Termasuk pemberitahuan kepada pihak polsek setempat.
"Aksi tidak dilaporkan ke polsek setempat. Tidak ada pemberitahuan (aksi demonstrasi) lebih dulu ke polisi," urai Yulianto.
Sebelumnya, Kapolda DIY, Brigjend Pol Ahmad Dofiri mengatakan selain mengamankan sejumlah aktivis pihak kepolisian juga mengamankan bom molotov. Bom molotov ini diamankan dari lokasi demonstrasi.
"Ada beberapa yang kita amankan. Bom molotov (yang diamankan) ada banyak tadi," tutup Dofiri.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ke-50 orang yang segera dibebaskan itu dipastikan tidak terlibat tindak pidana berat saat kericuhan di sekitar gedung DPR, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pengeroyokan sopir dan pengrusakan mobil truk berdasarkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan saksi mata.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaSempat terlihat ada yang memprovokasi kemudian mengambil barang senjata tajam dan mengajak untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPenangkapan para pelaku penyerangan ini berkat gerak cepat tim di mana setelah kepolisian mendapat laporan adanya kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap sebanyak 16 orang dari demo berujung kericuhan di depan Gedung DPR/MPR RI dan kantor KPU RI
Baca SelengkapnyaDiketahui, salah satu pelajar berinisial MR, mengalami luka sabetan senjata tajam dan langsung dilarikan ke RS Merry Cileungsi.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaOmbudsman menemukan beberapa demonstran mengalami luka-luka diduga dipukul oknum kepolisian
Baca Selengkapnya