Polisi Sebut Lokasi Bentrokan Warga di Flores Timur Sudah Kondusif
Merdeka.com - Sengketa tanah di kebun Wulen Wata (Pantai Bani), Desa Baobage, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, berbuntut panjang. Perang suku memperebutkan kebun Wulen Wata (Pantai Bani), antara Suku Kwaelaga dan suku Lamatokan terjadi pada Kamis (5/3/) sekitar pukul 10.45 WITA di Kebun Wulen Wata.
Kejadian ini mengakibatkan enam orang meninggal dunia. Dua orang dari suku Lamatokan dan empat orang dari suku Kwaelaga. Korban dari suku Lamatokan diketahui berasal dari Desa Tobitika, Kecamatan Witihama dan satunya dari Desa Sandosi. Sementara korban dari Suku Kwaelaga semuanya berasal dari Desa Sandosi.
Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abrahams kepada merdeka.com melalui pesan Whatsapp mengatakan, situasi sementara di lokasi kejadian sudah kondusif.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Dimana pertempuran terjadi? Pertempuran demi pertempuran pun bergejolak di mana-mana. Tentara Indonesia yang sebagian besar terdiri dari orang pribumi ini berjuang keras demi mempertahankan kemerdekaan dan tanah kelahiran mereka. Salah satu peristiwa penting yang tak lekang oleh waktu adalah Pertempuran Lima Hari Lima Malam yang terjadi di Kota Palembang, Sumatra Selatan.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
-
Dimana polisi melakukan patroli? Sejumlah lokasi menjadi perhatian polisi. Seperti yang terjadi di Langgam, Kabupaten Pelalawan. Patroli yang dipimpin Ps Kanit Intel Polsek Langgam Bripka Syafri Ariadi, dan diikuti oleh anggota lainnya, termasuk Aipda Binhot Hutagalung dan Bripka Friantara, menyasar pusat perbelanjaan di Desa Segati.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
"Pasukan dari Polres dan Kodim Flores Timur sudah mengamankan lokasi kejadian. Ada sementara perjalanan Brimob dari Maumere 1 SSK, Polres Sikka 1 SST dan Polres Lembata 1 SST," jelasnya.
Informasi yang dihimpun, masing-masing korban mendatangi lokasi kebun Wulen Wata. Kedua belah pihak diketahui sudah lama bersengketa masalah lahan tersebut sejak tahun 1990-an. Tiba di lokasi, kedua suku kemudian saling menyerang sehingga menimbulkan korban dari kedua belah pihak, walaupun kedua suku berasal dari satu desa yakni Sanusi.
Awalnya masing-masing menempati lokasi yang ada. Suku Lamatokan berada di Sandosi 2 dan Suku Kwaelaga di Sandosi 1 dan digabung menjadi satu Desa yaitu Desa Sandosi l, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur.
Baik Suku Lamatokan maupun suku Kwaelaga saling klaim lokasi tersebut. Kedua suku Sudah berulangkali difasilitasi oleh pemerintah Kecamatan Witihama dan Polsek Adonara untuk penyelesaian namun belum menemukan jalan keluar.
Sebelumnya pada Kamis (27/2) tujuh orang dari Suku Kwaelaga ke lokasi sengketa untuk melakukan kegiatan atau berkenan, yakni menanam anakan jambu mente dan kelapa yang selama ini digarap oleh Suku Wuwur dan Suku Lamatokan.
Kegiatan yang dilakukan oleh Suku Kwaelaga tersebut menimbulkan kekecewaan dari Suku Lamatokan. Buntutnya, hari ini warga suku Lamatokan mendatangi lokasi dan mengecek tanaman yang ditanam Suku Kwaelaga.
Para korban dari suku Kwaelaga mendatangi lokasi tersebut sehingga terjadi perdebatan terkait status lokasi tersebut dan berujung saling serang menggunakan senjata tajam, hingga jatuhnya korban jiwa.
Diperoleh pula informasi kalau lokasi sengketa bertempat di wulewata pantai Bani Desa Baubage Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur, selama ini diklaim oleh suku Kwaelaga sebagai miliknya. Sedangkan didalam lokasi yang disengketakan selama ini telah digarap oleh empat suku yaitu Suku Lamatokan, Suku Making, Suku Lewokeda dan Suku Wuwur.
Warga kesal karena Suku Kwaelaga selalu menebang tanaman yang ada di lokasi milik empat suku tersebut dengan alasan lokasi tersebut adalah milik mereka. Empat suku yang ada dilokasi tidak merespon dan mengupayakan jalan damai, dengan melaporkan apa yang dilakukan suku Kwaelaga kepada pemerintah Kecamatan dan Polsek Adonara.
Kapolres Flores Timur, AKBP Deny Abrahams, yang dkonfirmasi, membenarkan kejadian ini.
Dia mengerahkan anggota Polres Flores Timur memback up anggota Polsek Witihama, ditambah bantuan keamanan dari aparat TNI. Hingga saat ini, aparat keamanan masih berjaga di sekitar lokasi kejadian dan menghimbau masyarakat tidak melakukan aksi balasan.
Kapolres Flores Timur AKBP Deny Abrahams juga hingga saat ini masih berada di lokasi kejadian.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polda Papua Barat memastikan kondisi Pelabuhan Sorong telah kondusif pascabentrok antara prajurit TNI AL dengan personel Brimob Batalyon B, Minggu (14/4).
Baca SelengkapnyaKapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir memerintahkan anggota Polri di Sorong untuk tidak melakukan gerakan tambahan pasca-bentrok Brimob dan TNI AL
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu menyebabkan satu orang tewas. Penyebab pasti bentrokan tersebut masih terus diselidiki,
Baca SelengkapnyaKapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.
Baca SelengkapnyaPesonel Polri rutin melakukan patroli di sepanjang desa.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaAKBP Abdus Syukur mengakui memang menerima seorang warga sipil dan saat ini masih diperiksa apakah terlibat dalam kelompok bersenjata atau tidak.
Baca SelengkapnyaAkibat bentrokan tersebut, setidaknya lima orang dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBentrokan Brimob dengan TNI AL diredam melalui proses mediasi para pimpinan Polri dan TNI
Baca SelengkapnyaBentrokan antara anggota Brimob Polri dan prajurit TNI Angkatan Laut (AL) di Pelabuhan Sorong, Papua Barat, telah diredam.
Baca SelengkapnyaPolri dan TNI menegaskan persoalan bentrok telah selesai
Baca Selengkapnya