Polisi Tak Tahan Pria Diduga LO Paslon Bupati Luwu Timur Meski Positif Narkoba: Tak Ada Barang Bukti
SM hanya diwajibkan menjalani rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel.
Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan tidak menahan seorang Liason Officer (LO) salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Timur inisial SM yang terjaring razia narkoba di tempat himburan malam di Kota Makassar, Minggu (17/11) dini hari. Hasil tes urine SM dinyatakan positif.
Direktur Reserse Narkoba Polda Sulsel, Komisaris Besar Darmawan Affandy membenarkan pihaknya tidak menahan SM meski sebelumnya hasil tes urine positif narkoba. Darmawan menyebut SM diwajibkan menjalani rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel.
"Karena itu tidak ada barang bukti dan urine (hasil tes positif narkoba), berdasarkan skema nomor 4 tahun 2010 harus direhab (rehabilitasI). Sorenya (Minggu) kami langsung rehab ke sana," ujarnya kepada wartawan, Senin (18/11).
Darmawan menyebut SM hanya berstatus sebagai pengguna narkoba. Dia belum bisa memastikan apakah SM adalah LO paslon Pilkada Lutim.
"Dia pemakai, pemakai. Kurang tahu saya ini, karena ada berita-berita begitu. Hanya saya tidak bisa iya kan karena belum cek juga," tuturnya.
Darmawan menambahkan kronologi SM terjaring razia di Club Venn Jalan Metro Tanjung Bunga Makassar, pada Minggu dini hari. Razia digelar untuk mendukung program Astacita Presiden Prabowo Subianto dalam pemberantasan narkoba.
"Kita adakan dengan melakukan operasi di tempat hiburan, salah satunya itu di Club Venn Tanjung Bunga. Didapati di dalam room lantai dua Venn itu ada beberapa anak muda yang lagi menikmati musik," bebernya.
Setelahnya mereka menjalani tes urine. Hasilnya, seorang pria inisial SM positif narkoba.
"Berdasarkan positif urine itu kami perintahkan anggota untuk diperiksa di Direktorat Narkoba (Polda) Sulsel," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Bagian Operasional Ditres Narkoba Polda Sulsel Ajun Komisaris Besar Rusmina mengatakan kegiatan dilakukan dalam rangka pelaksanaan razia untuk mendukung program asta cita Presiden Prabowo Subianto. Dia menjelaskan dalam razia kali ini melibatkan Sabhara, Propam, Bidang Dokkes Polda Sulsel, dan Denpom.
"Untuk giat ini dalam rangka pelaksanaan program presiden yaitu asta cita dalam pemberantasan peredaran narkoba," ujarnya kepada wartawan, Minggu (17/11).
Dia membeberkan ada 33 THM yang dirazia secara serentak. Rusmina mengaku setidaknya ada 151 orang menjalani tes urine. Hasilnya, Ditres Narkoba Polda Sulsel mendapatkan delapan orang positif narkoba.
"Kemudian dari delapan orang itu, empat yang terindikasi metafetamin atau sabu. Kemudian satu terindikasi, dua heroin, dua Benzodiazepine dan satu amfetamin," tuturnya.
Selain mendapatkan pengguna narkoba, Rusmina juga mengungkapkan adanya senjata tajam. Setidaknya, polisi mendapatkan dua senjata tajam.
"Dalam pelaksanaannya kita menemukan ada dua senjata tajam dan senjata tajamnya kita serahkan ke SPKT untuk dilakukan proses Ditreskrimum Polda Sulsel," sebutnya.
Sementara untuk delapan orang terindikasi positif narkoba dibawa ke Ditres Narkoba Polda Sulsel untuk penyelidikan.
"Untuk yang positif 8 orang yang kita ambil sampelnya tadi yang terindikasi positif saat ini kita bawa ke Polda Sulsel untuk dilakukan interogasi dan selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan," ucapnya.