Polisi Usut Kasus Pengeroyokan Wartawan Usai Sidang Vonis SYL
Tindakan itu mengganggu proses pekerjaan para jurnalis yang ingin meliput momen SYL keluar ruangan.
Tindakan itu mengganggu proses pekerjaan para jurnalis yang ingin meliput momen SYL keluar ruangan.
Polisi Usut Kasus Pengeroyokan Wartawan Usai Sidang Vonis SYL
Polda Metro Jaya mulai menyelidiki terkait dugaan pengeroyokan yang dialami Juru kamera Kompas TV Bodhiya Vimala terhadap sejumlah orang saat liputan sidang vonis kasus korupsi mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Tindaklanjut penyelidikan ini sesuai laporan yang telah teregister dengan nomor; LP/B/3926/VII/2024/SPKT Polda Metro Jaya pada 11 Juli 2024.
"Benar kami sudah menerima laporan 11 juli ya, Hari Kamis tentang dugaan tindak pidana kekerasan secara bersama-sama di muka umum," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dihubungi, Jumat (12/7).
Ade Ary menyampaikan saat ini laporan telah ditangani Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk selanjutnya menyelidiki terkait pelaku-pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan kepada Bodhiya.
"Pelapor BVC, pelapornya dalam laporan ini dalam penyelidikan. Nah ini laporan ini sedang ditangani, Ditreskrimum untuk dilakukan pendalaman," ujarnya.
Sebelumnya, Bodhiya seorang jurnalis yang saat itu tengah meliput persidangan pembacaan vonis Eks Mentan SYL di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menjadi korban pengeroyokan.
"Ada pemukulan sama penendangan dari massa dari SYL itu. Ormas pendukung SYL lebih tepatnya," kata Bodhiya kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis, (11/6).
Bodhiya menceritakan, awal pengeroyokan terjadi saat massa pendukung SYL tertulis nama Forum Masyarakat Sulawesi (Formasi) bersama wartawan berada di Loby Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.
Tiba-tiba massa pendukung SYL itu menutupi pintu ruang sidang. Tindakan itu mengganggu proses pekerjaan para jurnalis yang ingin meliput momen SYL keluar ruangan.
"Saat itu kondisi ruang sidang penuh dan mereka masuk menutup pintu keluar itu, berjejer. Kita sebenarnya sudah sepakat sama ormas itu, karena anak-anak (wartawan) TV yang lain juga minta ngebuka jalan lah, supaya pas SYL keluar kita sama-sama dapat gambarnya," tuturnya.
"Tapi pas SYL keluar itu, mereka langsung desak-desakan keluar, dorong, akhirnya bikin rusuh suasana. Banyak korban dan dari kawan-kawan TV lain juga ada yang terdampak barang liputannya," tambah dia.
Akibat kondisi rusuh berdesak-desakan oleh masa pendukung SYL, Bodhiya pun sempat terjatuh ketika melindungi alat-alat pekerjaannya.
"Kalau pukulan itu, awalnya memang ada teriakan dari saya. Saya teriak koruptor gitu. Lalu ormas itu datang ke saya, coba melakukan pemukulan dan penendangan itu," jelasnya.