Polri dalih tak ada perlakuan khusus ke Brigadir K saat rekonstruksi
Merdeka.com - Kejanggalan terlihat saat jajaran Polres Lubuklinggau menggelar pra rekonstruksi (reka ulang) penembakan mobil Honda City oleh Brigadir K. Dalam insiden berdarah itu, satu penumpang tewas dan empat lainnya kritis.
Beberapa kejanggalan yang terjadi di antaranya, tidak ada adegan Brigadir K membabi buta menembaki mobil yang ditumpangi satu keluarga itu. Brigadir K memang ikut dalam pra rekonstruksi dengan menumpang sebuah mobil namun dia hanya menunjukkan lokasi razia dan penembakan tanpa ada peragaan adegan.
Menanggapi hal tersebut, Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan bila skenario rekonstruksi disusun berdasarkan hasil pemeriksaan saksi atau pun korban.
-
Kenapa TNI AD membantah klaim pelaku? Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Kenapa TKN Prabowo tak khawatir? Menurut Herzaky, keempat menteri tersebut selama ini telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin serta telah sesuai aturan yang ada.
-
Apa predikat yang diterima Polri? Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik.
-
Kenapa Menteri Trenggono tidak menggunakan pengeboman untuk menenggelamkan kapal? 'Tidak pernah, nggak pernah (menenggelamkan),' kata Inspektur Jenderal (Irjen) KKP, Tornanda Syaifullah, kepada awak media di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Rabu (24/7). Tornanda mengatakan, bahwa kebijakan penenggelaman kapal ilegal melalui teknik pengeboman justru akan merusak ekosistem laut. Mengingat, terdapat area konservasi dibawah laut yang terdampak kebijakan pengeboman kapal.'Itu sebenarnya merusak, kalau kapal di bom, itu merusak konservasi di bawahnya, kan itu ikut rusak sebenarnya,' tegasnya.
"Skenario itu yang buat penyidik, dan itu dibuat berdasarkan hasil pemeriksaan-pemeriksaan," kata Rikwanto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (21/4).
Jenderal bintang satu ini membantah pihaknya memberikan perlakuan khusus kepada Brigadir K saat memperagakan rekonstruksi. Dia pastikan skenario rekonstruksi bukan asumsi.
"Jadi setiap adegan rekonstruksi tidak berdasarkan asumsi-asumsi," pungkas Rikwanto.
Sebelumnya, jajaran Polres Lubuk Linggau menggelar pra rekonstruksi (reka ulang) insiden razia berdarah mobil Honda City yang diberondong peluru polisi hingga menewaskan satu orang. Terperiksa Brigadir K turut dihadirkan. Kejanggalan tampak dari pra reka ulang, Kamis (20/4).
Sebelum ke lokasi kejadian, Brigadir K dibawa ke Mapolsek Lubuklinggau Timur I sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka masuk ke ruangan Kapolsek. Tiga jam kemudian, petugas yang mengendarai empat mobil bergerak menuju lokasi razia, tepatnya di Jalan Lingkar Selatan, depan SMA 5, Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuk Linggau Timur II. Sekitar satu kilometer dari mapolsek.
Begitu tiba di lokasi yang menjadi awal tragedi itu, rombongan malah memutar balik. Tanpa turun dari mobil, rombongan melanjutkan perjalanan ke lokasi penembakan yakni di Jalan HM Soeharto, Kelurahan Simpang Periuk, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II, yang berjarak sekitar tiga kilometer.
Lagi-lagi, di tempat itu rombongan hanya berhenti tanpa turun dari mobil. Tak lebih dari 20 detik, mobil yang membawa Brigadir K meninggalkan tempat dengan kecepatan tinggi. Awak media yang mengikuti sejak awal dibuat bertanya-tanya. Mereka bingung salah satu proses penyelidikan dibuat formalitas.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramadhan menyampaikan penyidik tidak akan memeriksa Kapolda Kaltara Irjen Pol Daniel Adityajaya karena tak ada kaitannya.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin mengakui pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan oleh oknum Brimob Polri.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran TNI tidak ditemukan hubungan antara perwira tinggi TNI AD dengan Y.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaAiman tidak menyerang institusi atau individu Polri.
Baca SelengkapnyaAlasan itu disampaikan Agung, mengingat Henri yang merupakan Anggota TNI Aktif.
Baca Selengkapnya