Polri yakin Densus antikorupsi bisa lebih leluasa tangkap koruptor
Merdeka.com - Komisi III DPR RI mendesak Polri membentuk tim khusus untuk mencegah tindak pidana korupsi (Densus Antikorupsi). Desakan itu disampaikan anggota dewan lantaran kerja Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Dittipikor) Bareskrim Polri dianggap belum maksimal.
Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, ada beberapa alasan penyebab kinerja Dittipikor Bareskrim tidak maksimal. Di antaranya, aturan SPOK, jumlah personel, termasuk anggaran yang minim.
"Dittipikor Bareskrim terbatas oleh aturan SPOK, jumlah personel, anggaran juga terbatas karena bagian dari Bareskrim," kata Setyo di Komplek Mabes Polri, Jakarta, Rabu (24/5).
-
Apa hasil capaian Bareskrim Polri? Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada memaparkan, jumlah aset yang disita mencapai Rp10,5 triliun.
-
Kenapa DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri? Komisi III DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang mampu membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan kejahatan narkoba internasional jaringan FP.
-
Siapa yang mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri? Komisi III DPR mengapresiasi kinerja Bareskrim Polri yang mampu membongkar tindak pidana pencucian uang (TPPU) dan kejahatan narkoba internasional jaringan FP.
-
Apa predikat yang diterima Polri? Mahasiswa Beri Apresiasi Polri Berpredikat Lembaga Bercitra Baik Versi Litbang Kompas Hal ini tak lepas dari kerja keras Polri di bawah komando Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik.
-
Siapa yang beri apresiasi ke Polri? Mahasiswa Apresiasi Polri atas hasil survei Litbang Kompas baru-baru ini. Dalam survei tersebut Polri menempati urutan teratas setelah TNI sebagai lembaga yang memiliki citra terbaik. 'Kami dari DPP PMPI sangat mengapresiasi hasil rilis dari survei dari rilis Litbang Kompas terkait dengan citra positif lembaga negara,' ujar Ketua Umum Persatuan Mahasiswa Pencinta Tanah Air Indonesia (PMPI) Khusniyati, Sabtu (22/6).
-
Kenapa Dewas KPK sidang etik mantan Kamtib dan Karutan? Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar sidang etik buntut dari kasus pungli di rumah tahanan (Rutan) KPK.
Setyo berpendapat, usulan dari Komisi III DPR untuk segera membentuk tim khusus pencegahan tindak pidana korupsi sudah tepat. Menurutnya, jika Dittipikor dibentuk menjadi satuan kerja seperti Densus 88, maka anggota akan lebih leluasa menjalankan tugas dan fungsinya.
"Kalau dia jadi satuan kerja khusus seperti Densus, maka akan lebih leluasa. Artinya Komisi III dan Polri ingin memperkuat Dittipikor yang diharapkan bisa lebih banyak tangani kasus korupsi dengan anggaran berbeda dan personel berbeda dan tetap sinergi dengan KPK," ujar dia.
Dikatakan dia, sejauh ini Dittipikor sendiri hanya menerima anggaran dana Rp 200 juta untuk menangani sebuah kasus tindak pidana korupsi. Dana ini lebih kecil daripada anggaran dana yang diterima KPK untuk menangani sebuah perkara.
Oleh karena itu, jenderal bintang dua ini menyatakan, bila pihaknya akan mengkaji dan berkoordinasi dengan pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi terkait usulan Komisi III tersebut. Khususnya mengenai perubahan SPOK, penambahan personel termasuk anggaran.
"Kekurangan anggaran, personel, peralatan, semua dukungan logistik yang harusnya dipenuhi," pungkas Setyo.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menyebut hingga saat ini masih marak kasus korupsi ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaWahyu mengklaim bakal menyelesaikan masalah polisi korupsi.
Baca SelengkapnyaDia pun menyinggung soal Singapura yang bisa maju berkat supremasi hukum.
Baca SelengkapnyaDalam kesempatan itu, Jokowi menyoroti banyaknya pejabat dalam negeri ditangkap karena pidana korupsi.
Baca SelengkapnyaKehadiran Kortas Tipidkor diharapkan bisa menjadi solusi dan jawaban atas kegelisan masyarakat terhadap kejahatan korupsi.
Baca SelengkapnyaDia menilai pansel harus 'jemput bola' kepada tokoh-tokoh yang kompeten dalam pemberantasan korupsi.
Baca SelengkapnyaMenurut KPK, ego sektoral antar lembaga-lembaga tersebut masih terjadi sehingga menghambat koordinasi.
Baca SelengkapnyaJokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik.
Baca SelengkapnyaSudah beberapa kali ikut agenda pemusnahan narkoba, Aboe bertanya-tanya mengapa orang bisa ketagihan barang haram tersebut.
Baca SelengkapnyaRencana pembentukan Kortas nantinya bakal membantu lembaga antirasuah serta Korps Adhyaksa.
Baca SelengkapnyaMenurutnya penyimpangan itu harus diusut karena KPK merupakan harapan dalam menegakan hukum.
Baca SelengkapnyaBPK menemukan kelemahan dalam penggunaan langsung penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang tanpa melalui mekanisme anggaran.
Baca Selengkapnya