Program satu arah sekitar Kebun Raya Bogor molor dari target

Merdeka.com - Program sistem satu arah atau one way guna mengatasi kemacetan di pusat Kota Bogor, tepatnya di empat ruas jalan sekeliling Kebun Raya dan Istana Bogor yang rencananya akan diberlakukan awal tahun ini (Januari 2016) ternyata molor. Pasalnya, Pemkot Bogor baru akan merealisasikan solusi mengatasi kemacetan di jantung kota hujan itu itu, Maret mendatang.

Wali Kota Bogor Arya Sugiarto mengatakan pihaknya sudah memberikan tenggat waktu selama satu pekan kepada DLLAJ terhadap program tersebut.

"Ya, kita sudah memberi tenggat waktu dalam sepekan ini DLLAJ sudah harus bisa memastikan kapan proyek persiapan one way sudah bisa dikerjakan," papar Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, Minggu (10/1).

Batas waktu atau deadline selama sepekan ini, lanjut Arya, untuk mencocokan jadwal dan mengkoordinasikan dengan semua stakeholder yang terkena penerapan jalur satu arah ini. Sehingga nanti dihasilkan konsep yang bagus. Mulai dari pembangunan pedestrian, relokasi Pedagang Kaki Lima (PKL), pembangunan pasar hingga waktu yang tepat melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bahkan pihaknya, mengultimatum kepada Kepala DLLAJ Kota Bogor Achsin Prasetyo agar tidak menunda dan gagal lagi. Jika gagal atau molor lagi, pihaknya akan mencopot Achsin sebagai Kepala DLLAJ Kota Bogor.

"Siapapun nanti orangnya, yang penting konsepnya sudah ada. Siapapun nanti SKPD-nya harus berpegangan pada konsep yang disepakati ini. Yang jelas Maret sudah harus jalan. Tapi lebih baik satu tahun ditunda kalau kita tidak solid di lapangan," tuturnya.

Sementara itu, Kapolres Bogor Kota AKBP Andi Herindra mendukung program mengatasi kemacetan lalu lintas di pusat kota melalui sistem satu arah.

"Memang sudah seharusnya Kota Bogor mengikuti Jakarta dalam hal pengelolaan lalu lintas. Sebab Kota Bogor termasuk ring satu untuk pengamanan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Di mana presiden saat ini sangat sering sekali berada di Kota Bogor," ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya mengusulkan agar di wilayah hukum Kota Bogor memililki Traffic Management Center (TMC) seperti daerah lain, khususnya Polda Metro Jaya. Mengingat situasi situasi arus lalu lintas dan padatnya kendaraan sudah terjadi di banyak titik simpul kemacetan Kota Bogor. CCTV juga harus diperbanyak di jalan raya.

"Untuk sistem satu arah, perlu koordinasi dengan paspampres. Sebab pengawalan presiden sudah memiliki Standar Operasi (SOP) tersendiri. Kemudian penting juga TMC dengan menambah CCTV di setiap sudut lalu lintas Kota Bogor," jelasnya.

Kepala DLLAJ Kota Bogor Achsin Prasetyo mengungkapkan ada beberapa persimpangan yang perlu dibenahi infrastruktur dalam rangka penerapan manajemen rekayasa lalu lintas sistem satu arah. "Misalnya di Simpang Pasar Bogor, tepatnya di Jalan Ottista harus sudah steril dari PKL dan penataan ulang parkir badan jalan," ungkapnya.

Penertiban PKL juga harus dilakukan di persimpangan BTM, Lawang Seketeng dan Kantor Pajak Pratama Bogor. "Setelah ditertibkan kami juga harus membangun sejumlah fasilitas selasar menunggu angkot, serta celukan di sekitar persimpangan BTM, dan juga harus membuat jalur lambat untuk angkot," tandasnya. (mdk/rhm)