Saat Jenderal Bintang Dua Geram Sukolilo Pati Dicap Kampung Penadah
wilayah Sukolilo sempat mendapat stigma dari masyarakat sebagai ‘kampung penadah’
wilayah Sukolilo sempat mendapat stigma dari masyarakat sebagai ‘kampung penadah’
-
Kenapa Sukolilo, Pati dijuluki 'kampung penadah mobil bodong'? Hal ini menjadi perbincangan warganet karena daerah itu dianggap sebagai sarang bandit penadah mobil bodong.
-
Video viral apa yang berkaitan dengan Sukolilo, Pati? Desa Sukolilo, Pati menjadi viral lantaran disebut sebagai kampung penadah kendaraan bermotor.
-
Siapa yang dikeroyok di Pati? BH, pria berusia 52 tahun ini meregang nyawa dikeroyok warga. Ia bersama dua rekannya diteriaki maling saat ingin menarik mobil sewaan di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
-
Kenapa Patih Sidopekso membunuh Sri Tanjung? Amarah besar Patih Sidopekso mengantarkannya membawa Sri Tanjung ke sungai keruh di wilayah tersebut. Di sinilah ia membunuh sang istri karena dianggap tidak mengakui perbuatan sebagaimana yang dituduhkan sang raja.
-
Kenapa pria itu dikeroyok di Pati? BH, pria berusia 52 tahun ini meregang nyawa dikeroyok warga. Ia bersama dua rekannya diteriaki maling saat ingin menarik mobil sewaan di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
-
Apa yang diraih Desa Sukojati? Desa Sukojati, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, meraih penghargaan dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI sebagai Pengelola Keuangan Terbaik.
Saat Jenderal Bintang Dua Geram Sukolilo Pati Dicap Kampung Penadah
Kapolda Jawa Tengah (Jateng), Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan agar seluruh masyarakat menaati hukum, tidak boleh bertindak semena-mena kepada para pelaku kejahatan atau orang yang diduga melakukan pelanggaran hukum.
Arahan itu disampaikan Luthfi saat menyambangi Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah pada Kamis (20/6). Sebagai bentuk edukasi atas adanya kasus penganiayaan bos rental mobil yang tewas di wilayah tersebut.
“Hukum itu mengatur tatanan hubungan kita bersama, Indonesia adalah Negara hukum dan hukum adalah panglima tertinggi yang menjaga ketertiban di wilayah kita,” kata Luthfi dalam keteranganya, dikutip Jumat (21/6).
”Tidak boleh seseorang dihukum tanpa melalui proses (Peradilan Pidana), Sehingga siapapun di Indonesia, termasuk di Jawa Tengah, termasuk di Pati, dalam bermasyarakat kita tidak boleh menciptakan hukum sendiri,” tambah dia.
Kapolda tidak ingin perilaku main hakim sendiri seperti tragedi bos rental mobil inisial BH asal Jakarta yang tewas terulang kembali.
Karena proses hukum harus diserahkan kepada pihak Kepolisian.
”Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,” tegasnya.
Jenderal Bintang Dua Polri meminta kepada seluruh masyarakat khususnya di Sukolilo agar sikap patuh terhadap hukum. Sehingga tidak boleh lagi ada stigma negatif terhadap wilayah tersebut.
Wilayah Sukolilo sempat mendapat stigma dari masyarakat sebagai ‘kampung penadah’ kendaraan hasil tindak kejahatan, pasca kasus penganiayaan bos rental asal Jakarta.
“Mulai sekarang di wilayah Sukolilo jangan takut Polisi, silahkan berbondong bondong ke kantor Polisi untuk menyelesaikan masalah apapun “
“Saya tidak ingin lagi kalau di sini (wilayah Sukolilo, Pati) dicap tidak baik, karena di Sukolilo masih banyak masyarakat yang taat hukum. Masih banyak masyarakat yang baik namun proses hukum tetap ditegakkan kepada oknum masyarakat yang melanggar hukum,” tambahnya.
Imbauan ini, lanjut Luthfi, ditunjukan sebagai upaya Preemtif dan Preventif memberikan pemahaman dan edukasi hukum kepada masyarakat guna memulihkan situasi di tengah masyarakat.
“Jangan lagi di Sukolilo diberi trademark Negatif, jangan digeneralisasi karena masih banyak masyarakat yang sadar hukum. Untuk oknum masyarakat yang melanggar kita proses secara hukum “ tuturnya.
Kegiatan ini digelar di Gedung PGRI Sukolilo, dihadiri juga oleh Wakapolda Brigjen Pol Agus Suryonugroho dan sejumlah PJU Polda Jawa Tengah. Bersama hadir Pj Bupati Pati Henggar Budi Anggoro.
’’Semoga kita semua mendapat penyegaran-penyegaran yang tentunya menjadi landasan di dalam kita melangkah dalam berkomunikasi di lapangan,” kata Bupati Pati Henggar Budi Anggoro.