Prostitusi & miras sebabkan kekerasan terhadap perempuan tinggi
Merdeka.com - Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sorong, Papua Barat, mencatat jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan di daerah itu Januari-Juli 2015 sebanyak 57 kasus.
"Angka kekerasan tersebut sangat tinggi dan memprihatinkan bila dibandingkan dengan daerah lain di Provinsi Papua Barat," kata Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Sorong, Miryam Isir di Sorong, seperti dikutip dari Antara, Minggu (25/10).
Dia mengatakan, kekerasan terhadap perempuan di Kota Sorong 70 persen adalah kekerasan fisik yang sebagian besar korban yaitu ibu rumah tangga.
-
Apa bentuk kekerasan seksualnya? 'Keluarga korban direlokasi, namun untuk mempersiapkan tersebut korban masih tinggal dengan pamannya. Pada kesempatan itu pamannya tersebut itu melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak 4 kali. Sehingga mengakibatkan korban hamil dan saat ini korban sudah melahirkan,' kata Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto melanjutkan.
-
Siapa yang mengalami kekerasan? Kekerasan ekonomi terjadi ketika pelaku KDRT menguasai aspek keuangan korban untuk mengendalikan dan merugikannya.
-
Siapa yang sering jadi korban pemerasan? Siapa yang selalu jadi korban pemerasan? Sapi perah.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Apa bentuk kekerasan? Kekerasan seksual mencakup semua bentuk aktivitas seksual yang dilakukan tanpa persetujuan dari korban. Ini termasuk pemerkosaan, pelecehan seksual, pencabulan, eksploitasi seksual, dan memaksa korban untuk melakukan hubungan seksual dengan orang lain.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
Menurut dia, salah satu faktor utama yang menyebabkan tingginya kekerasan fisik terhadap perempuan di Kota Sorong adalah minuman keras.
Selain itu, kata dia, maraknya tempat prostitusi juga merupakan salah satu faktor penyebab kekerasan terhadap perempuan di Kota Sorong, terutama kekerasan dalam rumah tangga.
Dia mengungkapkan bahwa tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Sorong harus disikapi serius oleh semua pihak terlebih khusus kebijakan kepala daerah untuk menghentikan perdagangan minuman keras.
"Kami mengharapkan kebijakan Walikota untuk menutup tempat-tempat prostitusi dan menghentikan perdagangan minuman keras sebab dua faktor ini pemicu tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan," ujarnya.
Miryam berharap pula masyarakat memahami undang-undang perlindungan perempuan sehingga kasus kekerasan terhadap perempuan di Kota Sorong tidak terus meningkat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Politisi Rieke DIah Pitaloka bahas soal korban KDRT yang memutuskan kembali ke pasangannya.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang mengalami PHK sehingga berpengaruh pada perekonomian keluarga.
Baca SelengkapnyaSetidaknya tiga perempuan di Indonesia yang menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di setiap jamnya.
Baca SelengkapnyaKemenPPPA mencatat korban kekerasan didominasi oleh anak perempuan
Baca SelengkapnyaBerikut penyebab KDRT yang sering menjadi pemicunya.
Baca SelengkapnyaKDRT bukan sebatas kekerasan fisik saja, tetapi juga mencakup kekerasan emosional, seksual, hingga finansial.
Baca SelengkapnyaKDRT merupakan masalah yang masih terus terjadi hingga saat ini. Ketahui sejumlah dampak dan bahayanya.
Baca SelengkapnyaPaling tinggi yang dilaporkan adalah KDRT. Kemudian di posisi kedua kasus pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaKasus dengan jam kerja yang lebih panjang juga banyak dialami oleh para pekerja rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKementerian PPPA mengungkap penyebab perempuan dan anak rentan menjadi korban perdagangan orang di Indonesia.
Baca SelengkapnyaSK yang bekerja di dalam gang yang bangunannya tengah dirobohkan itu disebut 'anak dalam'.
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca Selengkapnya