Proyek Revitalisasi Lapangan Merdeka Medan Dipenuhi Mural
Merdeka.com - Revitalisasi Lapangan Merdeka di Kota Medan saat ini masih terus berlangsung, sebagian kawasan yang direvitalisasi bahkan ditutup dengan menggunakan seng. Untuk mempercantik seng-seng itu, 30 lebih seniman mural mengkreasi hasil karyanya di seng penutup tersebut.
Para seniman mural dari berbagai daerah maupun dari luar negeri terlihat menuangkan hasil karyanya berupa gambar di setiap seng penutup dari revitalisasi Lapangan Merdeka. Kegiatan yang diberi nama Weekend Jamming ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap revitalisasi serta juga menjauhi dari maraknya vandalisme.
"Kegiatan ini diikuti seniman dari beberapa daerah seperti Aceh, Stabat, Binjai, Medan, Tebing Tinggi, Jakarta, Bali, dan Inggris," kata Koordinator Weekend Jamming, Medan Street Art 2023, Onggo kepada wartawan, Selasa (14/2).
-
Bagaimana cara membuat mural di Geger Kalong? Para pemuda dan pegiat seni yang berpartisipasi terlihat antusias, dan menggambar lukisannya dengan detail dan serius.Mereka juga kompak untuk saling membuat kombinasi warna di media tembok warga, sehingga hasilnya bisa membawa pesan sosial kepada masyarakat.
-
Apa yang digambarkan di mural? Adegan-adegan kehidupan selama Dinasti Tang menghiasi dinding makam, pintu, koridor, dan platform tempat peti mati ditempatkan. Langit-langit kubah ruang tersebut dilukis dengan gambar yang mungkin merupakan naga dan burung phoenix.
-
Dimana mural bisa diaplikasikan? Menambahkan mural di dindingnya dapat menciptakan suasana yang penuh warna dan mendorong eksplorasi visual yang bermanfaat bagi perkembangan anak.
-
Bagaimana Mural di Kampung Indonesia dibuat? Hadi Wijoyo mengatakan bahwa pembuatannya berlangsung selama berbulan-bulan. Namun menariknya, proses pembuatan mural dibantu oleh pemerintah setempat hingga tuntas seperti sekarang.
-
Dimana lokasi mural di Bandung? Beginilah aksi para pemuda dan seniman yang menggambar mural di dinding salah satu gang kawasan Geger Kalong Hilir, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (14/10) lalu.
-
Dimana mural itu ditemukan? Stuart mengatakan artefak ini ditemukan di hutan terpencil Guatemala utara, yang terkenal karena mural karya orang-orang Maya yang berasal dari periode Praklasik Akhir (400 SM sampai 200 Masehi).
Onggo menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk memberi wadah bagi seniman mural berkreasi lewat karya seninya yang didukung oleh Wali Kota Medan Bobby Nasution.
"Dukungan dari pemerintah setempat terutama Pak Bobby cukup memberi dukungan dan membuat semangat kawan-kawan kian bersemangat. Betul-betul cukup baik, kami mendapat ruang untuk berkreasi," jelasnya.
"Dengan adanya revitalisasi Lapangan Merdeka dapat menjadi kebanggaan anak Medan sebagai areal rekreasi, bermain, dan berseni," sambung Onggo.
Sebelumnya, Street Art Medan ini telah membuat mural di Jalan Pegadian Medan. Mereka membuat mural di tiang-tiang pondasi lintasan kereta api layang. Menurut Onggo, media di tembok dengan seng sedikit berbeda. Ada kesulitan tersendiri saat melukis atau membuat mural di seng.
"Kalau untuk kendala kita membuat di seng agak bergelombang dari tembok. Tapi, kalau untuk alat sama saja. Kami tetap memakai tols semua pakai sprepint," ucapnya.
Onggo menuturkan, kegiatan ini telah mereka lakukan sejak Jumat (11/2) kemarin. Saat ini pengerjaan mural tersebut sudah hampir rampung dibuat.
"Kami mulai dari hari Jumat kemarin sampai sekarang dan sudah mulai nampak progresnya, target selesai besok. Dan kami telah menghabiskan cat itu kira-kira 1.200 kaleng," tuturnya.
Onggo menambahkan, selain mural, mereka juga membuat kegiatan lomba mewarnai yang diikuti ratusan siswa taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD).
"Dalam kegiatan Weekend Jamming yang di laksanakan oleh Medan Street Art ini juga telah berlangsung kegiatan lomba mewarnai yang diikuti oleh 400 siswa TK dan SD, Doodle battle, sketchsa, dan kegiatan lainnya," tandasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karya mural dari para seniman lokal ini disajikan untuk memperindah dinding-dinding kosong di kawasan Cideng.
Baca SelengkapnyaKarya seni grafiti yang merupakan sesuatu terlarang di Singapura, justru berhasil menghidupkan kembali mal terbengkalai.
Baca SelengkapnyaWarna-warna cerah yang diaplikasikan dalam pembuatan mural tersebut membuat kolong Semanggi itu menjadi lebih cantik. Yuk, lihat foto-fotonya!
Baca SelengkapnyaPemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan pembuatan mural di tiang penyangga Tol Becakayu untuk menyambut hari Kemerdekaan RI ke 78.
Baca SelengkapnyaPemasangan banner pada 100 tiang monorel tersebut dilakukan guna memeriahkan gelaran KTT ke-43 ASEAN.
Baca SelengkapnyaDalam revitalisasi ini juga dibangun gedung adminitrasi dan Gedung Fori yang dapat digunakan untuk berbagai cabang olah raga, termasuk badminton, futsal dll.
Baca SelengkapnyaDahulu, lapangan Gajah Mada, Jalan Krakatau, Kelurahan Pulo Brayan, Kecamatan Medan Timur hanyalah lapangan sepak bola yang terkesan kumuh.
Baca SelengkapnyaKegiatan yang diikuti sepuluh seniman hasil seleksi 206 seniman mural graffiti se-Indonesia ini merupakan rangkaian HUT KAI Commuter ke-16.
Baca SelengkapnyaPihak berwajib langsung merespons keluhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2015, sempat muncul wacana taman budaya ini akan digusur untuk pembangunan Trans Studio.
Baca SelengkapnyaLewat unggahan akun tiktok @syahrul_rahmath, tampak warga memasang bendera merah putih untuk memayungi jalanan.
Baca Selengkapnya