Pulang dari acara ulang tahun, belasan anak di Banyumas keracunan
Merdeka.com - Belasan anak di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Banyumas keracunan makanan, Jumat (12/8) sore. Akibatnya, belasan anak tersebut dirawat di Puskesmas dan beberapa klinik yang berada di wilayah sekitar.
Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Kebasen Ajun Komisaris Suprijadi mengatakan, peristiwa tersebut terjadi saat perayaan ulang tahun yang dilaksanakan di salah satu rumah warga.
"Kejadiannya sekitar pukul 18.15 WIB, setelah merayakan ulang tahun di rumah salah satu warga. Setelah menyantap makanan, beberapa lama kemudian warga yang didominasi anak kecil alami mual dan muntah," katanya saat dihubungi, Sabtu (13/8).
-
Bagaimana korban keracunan dirawat? Para korban keracunan massal tersebut saat ini sudah menjalani perawatan medis di sejumlah rumah sakit seperti Rumah Sakit Mitra Kasih, Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Mal, Rumah Sakit Kasih Bunda, dan juga ke RSHS Bandung.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Di mana keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
-
Siapa yang dirawat di rumah sakit? Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, saat ini dirawat di rumah sakit akibat infeksi pernapasan.
Dia mengemukakan, sedikitnya 17 korban dilarikan ke Puskesmas Rawalo dan beberapa klinik terdekat. Dari keterangan yang diperoleh, saat perayaan tersebut disajikan hidangan antara lain nasi kuning, lauk, telor, jajan, roti dan telor.
"Belasan korban tersebut terpaksa dirawat inap, karena kondisinya yang kurang baik. Tetapi, dari laporan pada pagi ini (Sabtu), beberapa warga sudah mulai membaik kondisinya," ucapnya.
Saat ini, petugas akan memanggil penyelenggara untuk dimintai keterangan mengenai kejadian tersebut. "Kami juga sudah menyita beberapa barang bukti yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut," ucapnya.
Hingga kini, dia menambahkan, belum bisa dipastikan makanan penyebab keracunan tersebut.
"Untuk sementara sampel makanan masih dalam penelitian di laboratorium untuk mengetahui lebih lanjut, apakah keracunan diakibatkan oleh makanan atau yang lain," ucapnya. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami peristiwa keracunan ini termasuk memanggil pengelola catering.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus dugaan kebocoran gas amonia dari pabrik es tersebut.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca Selengkapnya