7 Turis di Fiji Keracunan Alkohol, Mual-Mual Setelah Minum Koktail Berbahaya
Tujuh wisatawan di Fiji mengalami keracunan alkohol dan harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi koktail yang mengandung etanol di sebuah resor.
Kasus keracunan alkohol yang terjadi di Fiji telah menarik perhatian publik di seluruh dunia. Tujuh orang turis, di antaranya empat warga negara Australia, mengalami gejala seperti mual, muntah, dan masalah neurologis setelah mengonsumsi koktail pina colada di sebuah resor bintang lima. Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
Kejadian ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat internasional, terutama karena baru-baru ini terjadi kasus serupa di Laos yang mengakibatkan dua turis Australia kehilangan nyawa akibat keracunan metanol. Meskipun gejala yang muncul di Fiji mirip dengan yang terjadi di Laos, pihak berwenang setempat menegaskan bahwa situasinya berbeda dan saat ini masih dalam proses penyelidikan.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa yang terkena dampak negatif alkohol? Lebih lanjut, penggunaan alkohol yang berbahaya di tingkat global juga berdampak signifikan, di mana hal ini bertanggung jawab atas 6,9 persen dari beban penyakit bagi laki-laki dan 2,0 persen bagi perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa dampak negatif dari alkohol tidak hanya dirasakan oleh individu, tetapi juga oleh masyarakat secara keseluruhan.
-
Di mana keracunan terjadi? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Kapan keracunan terjadi? Keracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
-
Apa aja gejala mabuk perjalanan? Gejala paling umum dan mengganggu yang dialami seseorang saat mabuk perjalanan adalah mual.
Pemerintah Fiji dan Australia tengah berkolaborasi untuk menyelidiki insiden ini lebih lanjut. Para korban kini telah dirawat di rumah sakit terdekat, dan beberapa di antara mereka dilaporkan sudah menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Berikut adalah beberapa fakta penting terkait insiden yang mengguncang dunia pariwisata internasional ini, seperti yang dirangkum oleh Liputan6 pada Selasa (17/12).
Keracunan Alkohol di Fiji Berlangsung Usai Wisatawan Meminum Pila Colada
Insiden ini berlangsung pada malam hari di hari Sabtu, ketika tujuh wisatawan sedang menikmati koktail pina colada di bar Warwick Fiji Resort. Pina colada adalah sejenis koktail yang terbuat dari campuran white rum, santan kelapa, dan jus. Minuman ini dikenal karena rasa creamy dan kesegarannya. Kelompok yang menikmati pina colada tersebut terdiri dari empat orang warga Australia, satu orang warga Amerika Serikat, dan dua ekspatriat yang menetap di Fiji. Tak lama setelah itu, mereka mulai mengalami gejala serius seperti mual, muntah, dan gangguan neurologis.
Dengan kondisi yang semakin memburuk, pihak resor segera membawa para korban ke Rumah Sakit Sigatoka. Mengingat gejala yang mereka alami cukup parah, semua korban kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Lautoka, yang merupakan fasilitas medis yang lebih besar dan terletak dekat Bandara Nadi.
Kejadian ini menimbulkan kepanikan, terutama karena peristiwa tersebut terjadi di resor mewah yang biasanya dikenal dengan standar pelayanan yang tinggi. Polisi dan otoritas kesehatan Fiji segera mengambil tindakan dengan membuka penyelidikan. Di sisi lain, dua keluarga warga Australia mendapatkan bantuan konsuler untuk memastikan keselamatan anggota keluarga mereka.
Beberapa Korban Dinyatakan Membaik
Para korban mengalami berbagai gejala, di mana sebagian besar melaporkan rasa mual, muntah, dan kejang. Beberapa di antara mereka juga menunjukkan gejala neurologis yang cukup serius, sehingga memerlukan pengawasan yang ketat. Salah satu korban, seorang wanita Australia berusia 19 tahun, dilaporkan mengalami kejang yang sangat parah, sedangkan seorang wanita berusia 56 tahun masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Kejadian ini mengingatkan masyarakat akan kasus keracunan metanol yang baru-baru ini terjadi di Laos. Namun, pihak berwenang di Fiji menegaskan bahwa gejala yang muncul tidak dapat langsung dihubungkan dengan metanol. Beberapa korban sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dan beberapa lainnya telah kembali ke negara asal mereka.
David Sandoe, seorang warga Sydney, mengungkapkan perasaannya yang sulit saat menerima kabar mengenai putrinya yang menjadi korban. "Sangat sulit untuk menerima telepon pada pukul 11 malam... dan putri Anda mengatakan bahwa mereka telah diracuni dan mereka dirawat di rumah sakit," ungkapnya, seperti yang dilaporkan oleh Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Kondisi ini menciptakan kepanikan dan kekhawatiran di kalangan keluarga dan masyarakat. Banyak yang berharap agar semua korban segera pulih dan dapat kembali ke rumah dengan selamat.
Respons Pihak Resort dan Pemerintah Fiji
Warwick Fiji Resort menunjukkan komitmennya dalam menangani insiden ini dan sedang berkolaborasi dengan pihak berwenang untuk menyelidiki penyebab keracunan yang terjadi. Resor tersebut menyatakan bahwa mereka telah mematuhi standar operasional yang sesuai dengan regulasi internasional, termasuk dalam hal penyajian minuman beralkohol.
Menteri Pariwisata Fiji, Viliame Gavoka, menegaskan bahwa insiden ini merupakan kasus yang terisolasi. Dia juga menjelaskan bahwa pina colada disajikan di empat bar yang berbeda pada malam tersebut, tetapi hanya tamu dari satu bar yang mengalami keracunan.
Pemerintah Fiji saat ini sedang memfokuskan perhatian pada investigasi terkait sampel minuman yang dikonsumsi oleh para korban dan sedang menyelidiki kemungkinan adanya bahan berbahaya dalam koktail tersebut.
Kekhawatiran dan Perbandingan dengan Insiden di Laos
Peristiwa ini membangkitkan rasa deja vu di kalangan pelancong, khususnya di antara warga Australia. Beberapa minggu yang lalu, dua wisatawan Australia kehilangan nyawa di Laos setelah meminum minuman yang diduga mengandung metanol.
Meskipun hasil resmi dari laporan toksikologi belum dirilis, pihak berwenang di Fiji telah menegaskan bahwa tidak ada indikasi metanol dalam pina colada yang mereka konsumsi. Namun, mereka tetap mengeluarkan peringatan agar para wisatawan lebih berhati-hati saat menikmati minuman di luar negeri.
Pemerintah Australia pun mengambil langkah dengan memperbarui saran perjalanan ke Fiji. Mereka mengingatkan warganya untuk waspada terhadap kemungkinan keracunan alkohol dan segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala yang mencurigakan. Hal ini menunjukkan perhatian yang tinggi terhadap keselamatan warga negara mereka di luar negeri. Dalam situasi seperti ini, kewaspadaan menjadi kunci untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Langkah Pencegahan untuk Wisatawan
Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi para wisatawan untuk lebih berhati-hati dalam memilih minuman saat berlibur. Ancaman keracunan alkohol, terutama yang disebabkan oleh bahan berbahaya seperti metanol, masih mengintai di berbagai lokasi wisata.
Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan agar wisatawan hanya mengonsumsi minuman dari sumber yang terpercaya dan menghindari minuman yang tampak mencurigakan. Jika merasakan gejala seperti mual, muntah, atau gangguan neurologis, segeralah mencari bantuan medis. Selain itu, sangat disarankan bagi wisatawan untuk membaca saran perjalanan resmi dari pemerintah negara asal sebelum berangkat, termasuk panduan mengenai kesehatan dan keselamatan.
"Saya cukup terganggu dengan kejadian ini, tapi kita harus benar-benar mencari akar permasalahannya. Setiap operasi di Fiji mematuhi standar internasional, Namun berdasarkan pengalaman ini, ini adalah kasus yang sangat terisolasi. Mayoritas pengunjung menikmati Fiji dan makanan serta minuman kami berkualitas tinggi," kata Menteri Pariwisata Fiji Viliame Gavoka, mengutip abc.net.au.
Dengan demikian, perhatian terhadap keselamatan saat mengonsumsi minuman di tempat wisata sangatlah penting. Wisatawan diimbau untuk tetap waspada dan tidak mengabaikan tanda-tanda yang dapat membahayakan kesehatan mereka.
Apa penyebab keracunan yang menimpa tujuh turis di Fiji?
Meskipun penyebab yang tepat belum ditemukan, terdapat dugaan awal yang mengaitkan kejadian ini dengan konsumsi koktail pina colada yang dicampur dengan bahan tertentu. Penyelidikan masih berlangsung untuk mengidentifikasi secara jelas faktor-faktor yang menyebabkan keracunan tersebut.
Apakah ini merupakan kasus keracunan metanol yang mirip dengan yang terjadi di Laos?
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi terkait adanya metanol dalam minuman tersebut. Otoritas Fiji masih menunggu hasil dari pemeriksaan toksikologi untuk memberikan kepastian.
Apa yang dapat dilakukan wisatawan untuk mencegah keracunan alkohol?
Pastikan untuk hanya mengonsumsi minuman yang berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Hindarilah minuman yang tampak mencurigakan, dan jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa, segera cari bantuan medis.
Dalam menjaga kesehatan, penting untuk memperhatikan asal-usul minuman yang kita konsumsi. Jika ada tanda-tanda yang mencurigakan, sebaiknya segera menghubungi tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.