Pulang dari Timur Tengah, penyerang Polda Sumut lukis bendera ISIS
Merdeka.com - Pelaku penyerangan Polda Sumatera Utara, Syawaluddin Pakpahan melukis bendera ISIS di depan rumahnya di Jalan Pelajar Timur Gang Kecil, Medan. Kepala Lingkungan XVIII, Kelurahan Binjai, Medan Denai Hari Isnaini mengatakan lukisan itu telah dibuat Syawaluddin beberapa tahu lalu sepulangnya dari Timur Tengah.
"Itu dibuat beberapa tahun lalu, sebelum ramai ISIS-ISIS ini," kata Hari di lokasi, Minggu (25/6).
Hari mengungkapkan, warga yang sadar lukisan itu adalah bendera ISIS meminta Syawaluddin menghapusnya. "Tapi dia bilang itu kenang-kenangan. Bukan cuma warga, polisi pun sudah datang mengingatkannya," ucapnya.
-
Kenapa warga dilarang menyentuh lukisan batu? Pemerintah meminta warga jangan menyentuh batu tersebut karena batu itu langka dan rapuh, takut lukisan tersebut hilang atau terhapus.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Siapa yang diserang? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Kenapa warga Desa Turus Patria menuntut perubahan? “Warga di Desa Turus Patria ini punya keluhan terkait beberapa hal. Yang paling utama adalah soal infrastruktur jalan. Sebab akibat akses jalan menuju desa kami rusak, ini menyebabkan semua hal yang ada di daerah kami terasa tertinggal.“ “Baik itu soal pendidikan, kesehatan, dan lainnya. Besar harapan kami ada perubahan di sini,“ ujar Miftah dalam keterangan, Selasa (9/1).
-
Apa yang diserang? Para penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Menurutnya, Syawaluddin sudah lama tinggal di rumah tersebut bersama istri dan 4 orang anaknya. Hari menyebut Syawaluddin berjualan rokok sehari-hari. "Sehari-hari dia buka kios rokok di Jalan Sisingamangaraja. Kalau dengan warga dia biasa saja, bertegur sapa," pungkasnya.
Seperti diberitakan, Syawaluddin dan Ardial Ramadhan menyerang pos penjagaan Mapolda Sumut, Minggu (25/6) sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka sempat berkelahi dengan 2 personel yang berjaga. Seorang personel kepolisian tewas diserang senjata tajam. Ardial kemudian ditembak mati, sedangkan Syawaluddin ditembak pada bagian paha.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaBengkel mobil di Jalan Trans Sulawesi Poros Luwu Utara-Palopo, Kecamatan Masamba, Luwu Utara meledak, Minggu (21/4) malam. Satu orang tewas dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaKorban yang berusia 13 tahun itu terakhir kali terlihat berdiri dikerumuni polisi memegang rotan. Dia kemudian ditemukan tewas di bawah jembatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaTim Polda Sumut dan Polres Serdang Bedagai melakukan investigasi untuk mengungkap pelaku penembakan sehingga kasus ini bisa segera terungkap.
Baca SelengkapnyaKorban dijanjikan menjadi tentara dan pelaku meminta uang ratusan juta rupiah dari keluarga.
Baca SelengkapnyaSeorang pria ditemukan tewas di kontrakan yang terletak di Jalan Jambu, Kecamatan Beji, Depok. Korban ditemukan tewas dengan luka sobek di leher.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPolwan yang membakar suaminya kini ditetapkan sebagai tersangka.
Baca Selengkapnya