Puluhan anak SD di Tangsel keracunan usai minum susu kemasan
Merdeka.com - Puluhan pelajar SD Taruna Bangsa Ciputat, Kota Tangerang Selatan mengalami keracunan, diduga akibat meminum sampel susu kemasan yang dibagikan sekolah kepada seluruh siswa, kamis (30/8).
Wakil Kepala Sekolah SD Taruna Bangsa Sulistianingsih menerangkan, kejadian itu berawal dari kegiatan meminum sampel susu kemasan yang dibagikan kepada murid SD dari kelas 1 sampai kelas 6 secara cuma-cuma.
"Kejadian jam 10.00 WIB pagi tadi. Ada 30 orang yang mengalami mual dan muntah dan langsung kami bawa ke puskesmas, tak ada yang dirawat. Sudah kembali ke rumah masing-masing," katanya, Kamis (30/8).
-
Kenapa susu kaleng dibagikan? Dalam tangkapan layar dari pihak perusahaan bernama Darsim, disebutkan bahwa lebih dari seribuan susu kaleng itu dibagikan kepada warga karena secara kemasan sudah tidak layak.
-
Bagaimana susu kaleng dibagikan? Atas laporan itu, pihaknya berkoordinasi dengan sopir dan membiarkan warga mengambil susu-susu kaleng itu.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang bisa kasih contoh minum susu? Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua dan saudara mereka. Minumlah susu bersama mereka dan tunjukkan bahwa Anda juga menikmati susu.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa yang menganjurkan anak minum susu? Rini, yang juga merupakan Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI, menambahkan bahwa temuan ini dapat menjadi rekomendasi dan dorongan bagi pemerintah, tenaga kesehatan profesional, sekolah-sekolah, industri, dan terutama keluarga.
Adapun sampel susu kemasan yang diminum para siswa itu saat ini sudah dalam pemeriksaan polisi. "Semua siswa kami diberikan, tapi 30 yang mengalami mual muntah itu, kelas 4,5,6. Mereka setelah lima menit minum susu langsung muntah, tetapi anak-anak tidak sampai dirawat," lanjutnya.
Menurut Sulistianingsih, sebelum anak-anak meminum susu, pihak sekolah sudah memeriksa tanggal kedaluwarsa di dus yang berisi susu tersebut, saat diperiksa tanggal kedaluwarsa masih bulan Februari 2019.
"Setelah diminum dan anak-anak muntah, kami periksa kembali tanggal kedaluwarsa tersebut, ternyata ada yang kedaluwarsa 25 Agustus 2018," terangnya.
Kejadian ini sudah dilaporkan ke Polsek Ciputat untuk diproses lebih lanjut. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Alexander Yurikho mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah memeriksa delapan orang terkait kejadian ini.
"Sampel susu juga sudah kami bawa untuk diperiksa di laboratorium kesehatan daerah Kota Tangerang Selatan, mudah-mudahan besok bisa keluar hasilnya," kata Alex.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca Selengkapnya30 Siswa SD di Meranti Keracunan Setelah Konsumsi Minuman Saset
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaPermen semprot yang sebabkan keracunan juga terdaftar di BPOM
Baca SelengkapnyaKe tujuh remaja akhirnya dibawa ke kantor polisi untuk diminta keterangan.
Baca SelengkapnyaSusu kental manis bukan minuman susu tunggal untuk anak Balita.
Baca SelengkapnyaPihak perusahaan ternyata mengizinkan warga mengambil susu tersebut.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaSiswa dipulangkan pukul 10.00 yang seharusnya pukul 12.00
Baca SelengkapnyaPuluhan pasien anak menjalani proses cuci darah atau hemodialisis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Baca Selengkapnya