Ramai #SantriMenolakPolisi di Medsos, PBNU: Kapolri Takdzim ke Kiai, Tak Mungkin Musuhi Santri
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada merespons tagar #SantriMenolakPolisi yang viral di media sosial.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Abdullah Latopada merespons tagar #SantriMenolakPolisi yang viral di media sosial. Pihaknya menilai Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak mungkin memusuhi santri lantaran hormat ke kiai.
"Secara pribadi Kapolri sangat takdzim sama kiai. Beliau kerap sowan untuk meminta masukan dan saran dari para kiai NU. Jadi sangat tidak mungkin ada niatan dari polisi memusuhi santri," kata Abdullah dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/9).
Dia juga menyebut Kapolri begitu dekat dengan siapapun. Dia menilai jenderal bintang empat itu sangat mudah ditemui dan diajak berdialog.
"Jadi kalau ada yang mengatakan Kapolri sulit ditemui itu pasti hoaks. Asal keperluannya jelas untuk kepentingan negeri, saya kira Kapolri bisa ditemui kapanpun," ujar dia.
Untuk itu, PBNU mengimbau nahdliyin dan santri untuk tidak terprovokasi dengan tagar yang viral tersebut. Sebab, hubungan santri dan polisi selama ini terjalin baik.
"Selama ini hubungan Polri dan santri sangat baik. Apalagi Pak Kapolri Jenderal Sigit itu sangat takdzim dengan kiai," kata dia.
Menurutnya, munculnya tagar tersebut menyusil isu pembubaran unjuk rasa dengan semprotan gas air mata dari polisi. Sebab, ada yang mengenai beberapa santri yang sedang berada di sekitar lokasi.
"Untuk kasus gas air mata ini, saya kira Polri melalui Kabid humas Polda Jateng sudah meminta maaf dan mendatangi lokasi. Jadi, janganlah ini dibesar-besarkan dengan tujuan membenturkan santri NU dan polri," ungkapnya.