Rekam Jejak Kekejaman dan Kesadisan 5 KKB Kelompok Ananias Ati Mimin yang Ditembak Mati
Tiga senjata api hasil rampasan diamankan dari tangan kelimanya.
Kelima KKB tersebut terlibat dalam sejumlah kekerasan
Rekam Jejak Kekejaman dan Kesadisan 5 KKB Kelompok Ananias Ati Mimin yang Ditembak Mati
Tim gabungan TNI-Polri menembak mati lima anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), dari kelompok Ananias Ati Mimin, pada Sabtu (29/9) lalu. Peristiwa tersebut terjadi di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Menurut Kasatgas Humas Damai Cartenz 2023, AKBP Bayu Suseno mengatakan, pihaknya tengah melakukan proses identifikasi terhadap lima jenazah anggota KKB.
"Ya benar, proses identifikasi jenazah masih berlangsung, kita pegang prinsip kehati-hatian dan ketelitian agar hasil identifikasi menjadi valid. Nanti hasilnya akan kami publikasikan," kata Bayu, Selasa (3/10).
Bayu menegaskan, kelima anggota KKB tersebut merupakan bagian dari kelompok KKB Pegunungan Bintang, di bawah pimpinan Ananias Ati Mimin. Kelima KKB tersebut terlibat dalam sejumlah kekerasan dan kejahatan, bahkan menghilangkan nyawa orang lain.
Kelima KKB tersebut terlibat dalam sejumlah kekerasan dan kejahatan, bahkan menghilangkan nyawa orang lain.
Berikut catatan kejahatan 5 KKB itu:
- Pembunuhan terhadap 1 perawat Puskemas Kiwirok
- Penganiayaan terhadap 5 orang petugas Puskesmas Kiwirok
- Pembakaran beberapa gedung di Kiwirok antara lain 1 unit bangunan gedung Bank Papua, 1 unit gedung Puskesmas Kiwirok, 2 unit rumah perawat yang terjadi pada 13 September 2021.
- Pembunuhan terhadap 3 orang tukang ojek, dan
- Penganiayaan terhadap 3 orang tukang ojek lainnya di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang pada 5 Desember 2022.
Dari operasi itu tim gabungan juga menyita 3 senjata api serta ratusan butir amunisinya.
Senjata api itu milik TNI, yang dirampas oleh KKB untuk melakukan aksi mereka selama ini.
"Untuk senjata yang didapat ada 3 pucuk beserta ratusan butir amunisinya. Dan telah diidentifikasi," katanya.
Bayu menegaskan, dari ketiga puncuk senpi tersebut, dua pucuk di antaranya adalah merupakan senjata api organik Personel Satgas Pamtas 725/ Varoagi yang hilang pada 28 Juni 2019 (Saat Heli M1-17V5 HA-5138 TNI-AD hilang kontak di Distrik Oksop) yaitu senpi panjang SS2 V3_K1 (Nomor Seri 93.004236) dan pistol brouning FN (Nomor Seri OT6117).
Sedangkan satu pucuk senjata api laras panjang warna hitam bertuliskan NOVESKE dengan teropong berwarna hitam masih dalam proses identifikasi. Namun diduga kuat senjata api tersebut berasal dari Papua Nugini yang dibeli pasukan KKB Pegunungan Bintang, awal Tahun 2022.
"Ratusan amunisi yang ditemukan diduga kuat berasal dari sumber yang sama yaitu insiden heli TNI-AD yang hilang kontak dan juga pembelian dari PNG," ucap Bayu.
Merdeka.com