Rekaman Suara Beredar, Kades di Pandeglang Diduga Ancam Hapus Bantuan bila Warga Tak Pilih Caleg Tertentu
Rekaman suara berisikan ancaman kepada warga akan dicoret dari penerima bantuan bila berbeda pilihan pada Pemilu 2024 menjadi pembicaraan di Pandeglang, Banten.
Rekaman suara berisikan ancaman kepada warga akan dicoret dari penerima bantuan bila berbeda pilihan pada Pemilu 2024 menjadi pembicaraan di Pandeglang, Banten.
Rekaman Suara Beredar, Kades di Pandeglang Diduga Ancam Hapus Bantuan bila Warga Tak Pilih Caleg Tertentu
Beredar dugaan bahwa rekaman itu diduga merupakan seorang Kepala Desa (kades) di Kecamatan Angsana, Pandeglang.
Ancaman berbentuk voice note (VN) kepada RT/RW di lingkungan desa itu menyebar luas di media sosial.
Dalam rekaman, RT dan RW diminta tegas kepada masyarakat yang memilih caleg lain selain caleg dari salah satu partai yang disebutkan. Sang kepala desa mengaskan bila ada masyarakat yang tidak mengikuti arahan akan dihapus dari daftar penerimaan bantuan.
"Assalamualaikum warahmatullahi ta'ala wabarakatuh kami umumkan ke RT RW apabila ada masyarakat memasukkan partai lain daripada Partai Demokrat kami mohon kalau masyarakat memasukkan partai yang menyamai daripada Rizki sama Iing kami harap catat namanya saya langsung mau dihapus bantuan-bantuannya," katanya dalam VN yang tersebar luas.
"Kami mohon kepada RT RW harap tegas jangan sampai lolos Jangan sampai ada yang masuk yang memasukkan partai yang menyamakan pusat atas nama Iing selain daripada Iing sama Rizki atau Risya, selain dari itu kami mohon catat namanya orangnya itu warga ya yang membawa partai masuk ke desa kita. Kami mohon catat namanya RT RW harus tegas, saya tunggu informasinya, sekian assalamualaikum warahmatullahi ta'ala wabarakatuh," tambahnya.
Rekaman suara itu tengah diselidiki Bawaslu Pandeglang. Ketua Bawaslu Pandeglang Febri Setiadi mengatakan, dari hasil pendalaman, pihaknya menduga suara dalam VN tersebut merupakan kepala desa berinisial SI yang menjabat di salah satu desa di wilayah Kecamatan Angsana.
"Sudah dibahas rapat pleno memang dugaannya mengarah kuat memang betul itu adalah oknum kepala desa inisial SI," kata Febri, Selasa (22/11).
Febri mengatakan Bawaslu akan memanggil SI untuk dimintai keterangan dan klarifikasi terkait rekaman ancaman yang menyebar tersebut.
"Dimungkinkan target hari Rabu (hari ini) atau Kamis akan melakukan pemanggilan klarifikasi," katanya.