Ribuan e-KTP tercecer di Bogor berdomisili Sumatera Selatan
Merdeka.com - Ribuan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) berceceran di Jalan Raya Salabenda, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Berdasarkan informasi, kejadian itu terjadi pada Sabtu (26/5), ketika sebuah kardus terjatuh dari mobil truk engkel yang melintas di kawasan tersebut.
Akibat kejadian itu, ribuan e-KTP tercecer di jalanan. Spontan, warga sekitar langsung mendekat ke lokasi. Salah satu warga, Ugan mengatakan, peristiwa itu terjadi saat truk engkel yang membawa kardus berisi ribuan KTP elektronik melaju dari arah Kayumanis menuju Parung.
Ugan menuturkan, kardus itu kemudian terjatuh yang menyebabkan isinya berantakan di jalanan.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
-
Barang bukti apa yang ditemukan? Saat penangkapan bersama teman-temannya, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa pods vape yang berisi cairan ganja.
-
Apa yang ditemukan KPK di Basarnas? Lembaga antirasuah mengungkap kasus dugaan korupsi di Basarnas.
-
Apa yang di periksa KPK? 'Yang jelas terkait subjek saudara B (Bobby) ini masih dikumpulkan bahan-bahannya dari direktorat gratifikasi,' kata Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto di Gedung KPK, Kamis (5/9).
-
Siapa yang diperiksa oleh KPK? Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej rampung menjalani pemeriksaan penyidik KPK, Senin (4/12).
"Banyak banget, mas. KTP-nya itu tadi jatuh dari mobil engkel," katanya saat ditemui di lokasi, Minggu (27/5).
Dia menambahkan, warga dan pengendara yang melihat peristiwa itu mencoba memberitahu kepada supir truk.
Usai memunguti e-KTP yang tercecer di jalan itu, Ugan menambahkan, sopir truk langsung melanjutkan kembali perjalanan ke arah Parung. Warga di sekitar lokasi pun masih penasaran dengan jumlah E-KTP yang terbilang banyak tersebut.
"Supirnya sempat balik lagi, terus beresin e-KTP itu. Terus pergi lagi. Pas dilihat sih, e-KTP itu domisilinya dari Sumatera Selatan. Masa berlakunya sampai tahun 2017," sebutnya.
"Warga di sini juga masih penasaran dengan ribuan e-KTP itu. Kok, banyak banget yah. Nomor plat mobilnya saya juga nggak hafal," tambah dia.
Sementara itu, Kepala Polsek Kemang Komisaris Polisi Ade Yusuf membenarkan adanya peristiwa itu. Dia mengatakan, saat ini barang bukti sudah dibawa ke Mapolres Bogor untuk diperiksa.
"Untuk lebih jelasnya silakan ke Pak Kapolres, karena perkaranya sudah dilimpahkan ke sana. Barang bukti juga sudah dibawa dan ditangani Satreskrim Polres Bogor," jelasnya.
Dia menuturkan, ribuan e-KTP yang tercecer di jalan itu sudah dalam keadaan kadaluarsa. Rencananya, kata Ade, barang-barang itu mau dimusnahkan di gudang Kemendagri di daerah Kemang.
"Itu mau dimusnahin. Disimpan dulu di gudang," pungkas dia.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memastikan bahwa tidak ada kelangkaan blangko pada e-KTP
Baca SelengkapnyaDPR geram dengan kabar dugaan kebocoran data 204 juta pemilih oleh KPU.
Baca SelengkapnyaMahfud menyampaikan, sebaiknya KPU sebagai penyelenggara pemilu, untuk bekerja lebih hati-hati lagi
Baca SelengkapnyaSelain dokumen APBD dan catatan aliran dana, tim penyidik KPK juga menyita dokumen elektronik tersimpan dalam komputer.
Baca SelengkapnyaData pemilih bocor diduga usai diretas oleh hacker Jimbo.
Baca SelengkapnyaBersamaan dengan penyitaan itu, penyidik juga langsung memasang plang sitaan KPK di rumah mewah Erik.
Baca SelengkapnyaKPK menyita uang sebanyak Rp300 juta, satu buah ponsel, dan satu unit mobil Porsche
Baca SelengkapnyaGubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan terdapat ribuan aduan dalam proses PPDB di wilayahnya pada tahun 2023. Mayoritas terkait pemalsuan data.
Baca SelengkapnyaKPK menangkap satu orang berinisial YS lantaran mengaku sebagai pegawai KPK dan melakukan pemerasan terhadap seorang ASN di Bogor.
Baca SelengkapnyaKementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaWali Kota Bogor, Bima Arya dibuat geram atas temuan dugaan kecurangan dalam proses PPDB pada sekolah negeri di Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Buka Suara soal Kebocoran Pemilih KPU: Sekarang Data Mahal Harganya
Baca Selengkapnya