Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ridwan Kamil: Bandung cinta damai, jangan dirusak sekelompok orang

Ridwan Kamil: Bandung cinta damai, jangan dirusak sekelompok orang Ridwan Kamil. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyesalkan adanya insiden penghentian kegiatan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Ulah pihak yang secara sewenang-wenang itu tidak mencerminkan Kota Bandung yang pluralis bukan homogen.

"Sejak zaman Belanda-nya orang Bandung itu cinta damai, toleran, terbuka dengan nilai nilai. Itu enggak boleh dirusak sekelompok orang," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Pendopo Kota Bandung, Kamis (8/12).

Dia menyatakan, hal yang paling mendasar adalah bahwa warga negara yang beribadah tidak boleh dipersulit. Sehingga proses perizinan yang disebut melanggar aturan jangan sampai menghalangi hak beribadah.

"Umat Kristiani jangan dipersulit, umat minoritas lainnya juga jangan dipersulit. Kalau umat Islam mau tabligh akbar, apakah harus ada rekomendasi atau apa, kan enggak juga. Jadi semangat awalnya jangan mempersulit," ujarnya.

Dia menuturkan, reformasi 1998, Indonesia adalah negara demokrasi. Pihaknya tidak bisa melarang-larang selama berada dalam batas-batas yang ditetapkan. Oleh karena itu, pihaknya tengah mengkaji pelanggaran yang dilakukan sekelompok orang tersebut.

"Kalau sudah melanggar hak, itu yang sedang dikaji apakah ada pelanggaran hukum atau tidak. Karena pembubaran acara pun harusnya dilakukan oleh aparat bukan oleh sipil kan, kan tidak boleh," jelas Emil.

"Kalaupun tidak suka sampaikan ketidaksukaannya itu melalui aparat bukan main hakim sendiri," tambahnya lagi.

Menurutnya, di perkembangan zaman, selalu ada kelompok kelompok yang cenderung melakukan tindakan ekstrem. Hal ini tidak hanya terjadi di Bandung, tetapi di kota-kota lain di Indonesia

"Dalam kemajuan zaman selalu ada orang-orang yang ingin melakukan hal-hal seperti ini, dalam bentuk ekstrem agama, dalam bentuk ideologi, dalam bentuk ekstrem ekonomi, dan lain sebagainya. Jadi saya kira tidak mewakili gambaran besar warga Bandung yang sebenarnya sangat toleran, pluralis, pancasilais," ungkapnya.

Anggota Komisi VIII DPR Diah Pitaloka juga menyayangkan insiden terhentinya kegiataan keagamaan yang dilakukan sekelompok orang. Aksi yang dilakukan terhadap umat Nasrani jelas tidak mencerminkan sikap masyarakat yang inklusif.

"Kami dari Komisi VIII menyesalkan. Jabar itu satu provinsi yang kehidupan keagamaan masyarakat priangan itu terbuka, homie, nyaman. Karena kultur budaya orang Jabar itu menerima perbedeaan tidak homogen. Sangat heterogen," ujarnya.

Dia juga lantas mengingatkan kembali makna Bhineka Tunggal Ika dalam kehidupan. Indonesia yang bisa berdiri di atas perbedaan tentu tidak bisa menanggalkan itu. Apalagi Indonesia hadir dengan ragam suku, agama dan ras.

"Siapapun boleh tetap menjalankan ibadah agama dan kepercayaan. Tapi agama harus melindungi kepercayaan. Di situ muncul komitmen kebanggaan. Yang terjadi kemarin itu tidak menunjukan Kebhinekaan," terang politisi PDIP itu.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme
Cak Imin: Selama Ada Saya dan PKB Tidak Usah Khawatir Radikalisme

Agama harus mejadi perekat, maka tempat ibadah bukan menjadi tempat pemecah belah.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Godok Aturan Izin Pembangunan Rumah Ibadah Lewat FKUB, Ini Alasannya
Pemerintah Godok Aturan Izin Pembangunan Rumah Ibadah Lewat FKUB, Ini Alasannya

Kajian izin pendirian rumah ibadah itu diungkap Menko Polhukam Mahfud MD saat melakukan orasi kebangsaan di Universitas Budhi Dharma Tangerang.

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.

Baca Selengkapnya
Perbedaan Jangan Buat Masyarakat Terpecah Belah
Perbedaan Jangan Buat Masyarakat Terpecah Belah

Indonesia menjadi contoh masyarakatnya tidak terpecah karena saling membenci.

Baca Selengkapnya
RK Minta Masyarakat Waspadai Berita Bohong di Musim Pilkada 2024: Jangan Sampai Terhasut
RK Minta Masyarakat Waspadai Berita Bohong di Musim Pilkada 2024: Jangan Sampai Terhasut

Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mengingatkan, di tahun Pilkada 2024 untuk mewaspadai berita bohong atau hoaks.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.

Baca Selengkapnya
Anies Saat Debat Capres: Pelanggar Hukum Harus Dihukum, Kalau Dibiarkan Dianggap Benar
Anies Saat Debat Capres: Pelanggar Hukum Harus Dihukum, Kalau Dibiarkan Dianggap Benar

Anies mengaku akan membangun komunikasi dengan semua pihak untuk menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat.

Baca Selengkapnya
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!

Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.

Baca Selengkapnya
Jalankan Amanat Konstitusi, Ganjar Tegaskan Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah
Jalankan Amanat Konstitusi, Ganjar Tegaskan Jamin Kebebasan Beragama dan Beribadah

Ganjar berharap melalui jaminan dan kehadiran pemerintah, masyarakat Indonesia bisa selalu rukun, damai.

Baca Selengkapnya
Ma'ruf Amin: Jangan Benturkan Agama dan Kebangsaan
Ma'ruf Amin: Jangan Benturkan Agama dan Kebangsaan

Ma'ruf meminta semua pemangku kepentingan untuk konsisten mengembangkan moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Program 'Maghrib Mengaji' Picu Kritik, Ridwan Kamil Buka Suara sampai Singgung Era Anies
Program 'Maghrib Mengaji' Picu Kritik, Ridwan Kamil Buka Suara sampai Singgung Era Anies

Ridwan Kamil (RK), memberikan klarifikasi terkait program 'Maghrib Mengaji' yang beredar disebut hanya memprioritaskan satu agama saja di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Respons Wapres Ma'ruf Amin Soal Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah
Respons Wapres Ma'ruf Amin Soal Wacana BNPT Kontrol Tempat Ibadah

"Sebenarnya kita mengawasi semua kegiatan, mulai dari masjid lembaga pemerintah, dari upaya radikalisme," kata Wapres.

Baca Selengkapnya